23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Penelitian observasional adalah
penelitian dilakukan dengan cara mengamati karakteristik sampel yang dipilih dari satu sampel atau lebih populasi Swarjana, 2012. Rancangan penelitian cross-
sectional merupakan desain penelitian dengan pengumpulan data yang dilakukan
pada satu titik waktu atau at one point in time. Penelitian cross-sectional digunakan untuk menjelaskan status fenomena atau menjelaskan suatu fenomena
pada satu titik waktu Swarjana, 2012. Data dikumpulkan melalui metode wawancara terstruktur menggunakan panduan pertanyaan yang telah disediakan
dalam Case Report Form CRF lampiran 4 dan 5, dilakukan pengukuran tekanan darah, dan penjelasan hasil pengukuran tekanan darah kepada responden.
Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistika dengan bantuan komputer.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Faktor sosio-ekonomi yaitu, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan jumlah penghasilan.
2. Variabel tergantung
Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi.
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali: Gaya hidup pola makan, aktivitas
fisikolahraga, konsumsi alkohol, merokok aktifpasif, usia, jenis kelamin,
risiko kardiovaskular, BMI Body Mass Index.
b. Variabel pengacau tidak terkendali: Interaksi dengan sumber informasi
kesehatan, dan terapi non-farmakologi.
C. Definisi Operasional
Tabel III. Definisi Operasional Penelitian
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran
Penilaian Skala
Usia Responden
yang digunakan
yaitu penduduk yang berusia
≥40 tahun. Wawancara
terstruktur. 1=60 tahun
2= ≤60 tahun
Ordinal binomial
Jenis Kelamin
Identitas biologis
responden. Risiko
hipertensi pada laki-laki lebih
tinggi dibandingkan wanita.
Wawancara terstruktur.
1=Laki-laki 2=Perempuan
Ordinal binomial
Kesadaran Responden sadar dan
mengetahui bahwa
dirinya menderita
hipertensi. Pernah
melakukan pengukuran tekanan darah dan
mengetahui bahwa
hasilnya menyatakan
hipertensi. Wawancara
terstruktur dan
hasil pengukuran
tekanan darah.
1=Sadar hipertensi
2=Tidak sadar
Hipertensi Ordinal
binomial
Lanjutan Tabel III Variabel
Definisi Operasional Cara
Pengukuran Penilaian
Skala Hipertensi
Responden hipertensi saat
dilakukan pengukuran
tekanan ≥140mmHg danatau
≥90mmHg. Responden yang telah
melakukan terapi
hipertensi dengan
tekanan darah
terkendali. Pengukuran
tekanan darah
menggunakan sphygmomanomet
er digital
sebanyak dua
kali, hasil yang dicatat
adalah hasil yang ke dua.
1=Hipertensi Tekanan
darah 140mmHg
sistolik danatau
90mmHg diastolik
2=Tidak Hipertensi
Tekanan darah
≤140mmHg sistolik
danatau
≤90mmHg diastolik
Ordinal binomial
Terapi Terapi yang dimaksud
adalah terapi
antihipertensi yang
diberikan oleh tenaga kesehatan
untuk mengendalikan angka
tekanan darah. Wawancara
terstruktur. 1=Ya
2=Tidak Ordinal
binomial
Tekanan Darah
Terkendali Responden
hipertensi yang sadar menyandang
hipertensi
dan melakukan
terapi obat maupun non-
obat serta memiliki tekanan
darah terkendali
yang memenuhi
klasifikasi menurut ESHESC 2013 yaitu
140mmHg 90mmHg.
Pengukuran tekanan darah
sphygmomano- meter
digital. 1=
Terkendali 140mmHgsi
stolik90m mHg
diastolik 2=Tidak
terkendali
≥140mmHgsi stolik
≥90mmHg diastolik
Ordinal binomial
Lanjutan tabel III Variabel
Definisi Operasional
Cara Pengukuran
Penilaian Skala
Pendidikan
Pendidikan terakhir yang diselesaikan
oleh responden. Wawancara
terstruktur. 1=≤SMP
SD, SD,SMP
2=SMP SMASMK
STMSME A, Diploma,
Sarjana Ordinal
binomial
Pekerjaan Kegiatan
yang dilakukan
responden untuk
mendapatkan penghasilan.
Wawancara terstruktur.
1=Indoor bekerja di
dalam ruangan
seperti, pekerjaan
kantoran, aktivitas di
rumah 2=Outdoor
bekerja di luar
ruangan dan melakukan
aktivitas berat
Ordinal binomial
Penghasilan
Penghasilan yang
diperoleh dalam
satu keluarga
suami, isteri
selama satu bulan. Wawancara
terstruktur. Standar
UMR Upah
Minimum Regional
Yogyakarta Rp
1.200.000
1=≤UMR 2=UMR
Rasio
D. Subjek Penelitian