sebanyak 37 responden 40,7, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan p0,05.
Berdasarkan data Tabel IX tidak ada perbedaan bermakna antara penghasilan
≤UMR dan UMR terhadap kesadaran hipertensi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden yang sadar hipertensi pada faktor
penghasilan ≤UMR sebanyak 72 responden 79,1 dan penghasilan
UMR sebanyak 19 responden 20,9, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan p0,05.
Kesadaran pada jenis pekerjaan indoor lebih tinggi dibandingkan dengan outdoor. Panyandang hipertensi dengan jenis pekerjaan indoor
sering mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan. Responden dengan jenis pekerjaan indoor sering dituntut untuk menyelesaikan tugas kantor
dalam waktu yang singkat, meskipun tugas yang diberikan sudah melampaui batas, hal ini dapat memicu stres pada seseorang Marliani,
2007. Stres yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan hipertensi Gunawan, 2007.
3. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Terapi
Berdasarkan data Tabel X tidak ada perbedaan bermakna antara pendidikan ≤SMP dan SMP terhadap terapi di Padukuhan Malang Rejo
dan Sanggrahan. Responden yang melakukan terapi pada faktor pendidikan ≤SMP sebanyak 47 responden 69,1 dan pendidikan SMP sebanyak 21
responden 30,9, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan p0,05.
Tabel X. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi Terhadap Terapi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan
Faktor Sosio- Ekonomi
Terapi Total
p value
Ya Tidak
OR 95Cl
n n
n
Pendidikan
≤SMP 47
69,1 16
69,6 68
100 0,97
SMP 21
30,9 7
30,4 23
100 1,00
0,35-2,73
Jumlah 68
26,6 23
9,0 91
100
Pekerjaan
Indoor 41
60,3 13
56,5 68
100 1,16
Outdoor 27
39,7 10
43,5 23
100 0,80
0,44-3,04
Jumlah
68 26,6
23 9,0
91 100
Penghasilan
≤UMR 55
80,9 17
73,9 68
100 1,49
UMR 13
19,1 6
26,1 23
100 0,55
0,49-4,53
Jumlah 68
26,6 23
9,0 91
100
Berdasarkan data Tabel X tidak ada perbedaan bermakna antara pekerjaan indoor dan outdoor terhadap terapi di Padukuhan Malang Rejo
dan Sanggrahan. Responden yang melakukan terapi pada faktor pekerjaan indoor
sebanyak 41 responden 60,3 dan pekerjaan outdoor sebanyak 27 responden 39,7, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan
p0,05. Berdasarkan data Pabel X tidak ada perbedaan bermakna antara
penghasilan ≤UMR dan UMR terhadap terapi di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan. Responden yang melakukan terapi pada faktor penghasilan
≤UMR sebanyak 55 responden 80,9 dan penghasilan UMR sebanyak 13 responden 19,1, dengan nilai p yang diperoleh dari data menunjukan
p0,05.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Saepudin, Padmasari, Hidayanti, dkk, 2013, menunjukan terdapat perbedaan bermakna antara
jumlah penghasilan terhadap terapi antihipertensi yang dilakukan oleh responden. Responden yang memiliki penghasilan perbulan yang dihitung
dari penghasilan total suami dan isteri kurang dari 1 juta rupiah melakukan terapi lebih kecil di bandingkan dengan pendapatan perbulan lebih dari 1
juta. Banyak hal yang menyebabkan pasien tidak melakukan terapi, salah satunya karena biaya yang mahal maka kesadaran untuk menjaga kesehatan
kurang.
4. Perbedaan Faktor Sosio-Ekonomi terhadap Tekanan Darah Terkendali