Definisi Operasional METODELOGI PENELITIAN

dari subjek sehingga dapat lebih memilih jawaban yang memihak, yakni memaksa subjek untuk memilih antara jawaban favorable dan unfavorableI, yang artinya tidak memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan jawaban netral Supratiknya, 2014. Selain itu pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Penyataan favorable adalah penyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan menunjukkan sikap positif atau menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian. Sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan akan mencerminkan sikap negatif atau tidak menyukai objek yang menjadi pusat perhatian. Anderson, dalam Supratiknya, 2014. Pada pernyataan yang bersifat favorable, masing-masing respon mulai “sangat setuju SS” sampai dengan respon “sangat tidak setuju STS” diberi skor berturut-turut 4, 3, 2, 1. Sebaliknya pada pernyataan bersifat unfavorable, masing-masing respon mulai “sangat setuju SS” sampai dengan respon “sangat tidak setuju STS” diberi skor berturut-turut 1, 2, 3, 4. Skala Likert merupakan method summated rating atau metode penilaian terjumlahkan, dan skala ini akan melihat skor total subjek dalam setiap penyataan. Skor total subjek adalah jumlah skor setiap pernyataan atau item. Jawaban subjek terhadap setiap pernyataan atau item pada dasarnya merupakan sebuah rating atau penilaian, dan penilaian tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan pengukuran tentang sikap subjek terhadap objek psikologis atau tentang taraf kepemilikan subjek atas atribut psikologis tertentu Supratiknya, 2014. Peneliti akan melihat skor total subjek untuk melihat tinggi rendahnya hardiness dalam diri seseorang. Jadi dapat disimpulkan,bahwa semakin tinggi skor total subjek maka semakin tinggi pula hardiness yang ada di dalam dirinya, demikian pula sebaliknya ketika skor total subjek adalah rendah maka hardiness dalam diri seseorang dapat dikatakan rendah. Blue print dari skalahardiness pada mahasiswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Blue Print Skala Hardiness Sebelum Uji Coba Aspek Nomor Aitem Total Favorable Unfavorable 1. Control 1, 6, 7, 10, 12, 28, 35, 42, 53, 58, 59 3, 8, 18, 22, 24, 36, 40, 45, 46, 49, 66 22 2. Commitment 5, 9, 11, 13, 16, 17, 29, 30, 39, 43, 52 2, 14, 21, 26, 27, 31, 32, 38, 44, 50, 55 22

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

0 7 12

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

1 8 9

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA INTI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 3 24

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 0 21

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERORGANISASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

4 16 15

Hubungan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

3 14 142