Jenis Penelitian Identifikasi Variabel Peneliian

didasarkan pada aspek untuk variabel hardiness dan juga indikator untuk variabel prokrastinasi akademik. 1. Skala Hardiness Untuk mengkategorikan subjek menjadi individu dengan hardiness tinggi dan individu dengan hardiness rendah, maka peneliti menggunakan alat ukur berupa Skala Hardiness. Jenis skala yang digunakan untuk mengukur hardiness adalah dengan menggunakan skala Likert, skala hardiness ini dibuat berdasarkan tiga buah aspek yang ada dalam hardiness itu sendiri, yaitu : kontrol control, komitmen commitment, dan tantangan challenge. Control kontrol merupakan sebuah kecenderungan untuk yakin dalam diri seseorang bahwa segala situasi dan kondisi yang dihadapi berada di bawah kendalinya. Commitment komitmen merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk mau terlibat dalam segala situasi dan kondisi dalam kehidupan seseorang. Sedangkan challenge tantangan merupakan sebuah keyakinan dalam diri seseorang untuk menganggap bahwa segala situasi dan kondisi yang dihadapi seseorang merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi, bukan sebuah ancaman. Pada skala Likert ini, subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum, yang terdiri dari 4 buah respon: “sangat setuju SS”, “setuju S”, “tidak setuju TS”, “sangat tidak setuju STS”. Penggunaan empat tingkat respon ini dimaksudkan untuk menghindari adanya tendency central dari subjek sehingga dapat lebih memilih jawaban yang memihak, yakni memaksa subjek untuk memilih antara jawaban favorable dan unfavorableI, yang artinya tidak memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan jawaban netral Supratiknya, 2014. Selain itu pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Penyataan favorable adalah penyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan menunjukkan sikap positif atau menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian. Sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan akan mencerminkan sikap negatif atau tidak menyukai objek yang menjadi pusat perhatian. Anderson, dalam Supratiknya, 2014. Pada pernyataan yang bersifat favorable, masing-masing respon mulai “sangat setuju SS” sampai dengan respon “sangat tidak setuju STS” diberi skor berturut-turut 4, 3, 2, 1. Sebaliknya pada pernyataan bersifat unfavorable, masing-masing respon mulai “sangat setuju SS” sampai dengan respon “sangat tidak setuju STS” diberi skor berturut-turut 1, 2, 3, 4. Skala Likert merupakan method summated rating atau metode penilaian terjumlahkan, dan skala ini akan melihat skor total subjek dalam setiap penyataan. Skor total subjek adalah jumlah skor setiap pernyataan atau item. Jawaban subjek terhadap setiap pernyataan atau item pada dasarnya merupakan sebuah rating atau penilaian, dan penilaian tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

0 7 12

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

1 8 9

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA INTI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 3 24

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 0 21

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERORGANISASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

4 16 15

Hubungan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

3 14 142