Uji Asumsi dan Hasil Penelitian

Tabel 16 Hasil Korelasi Product Moment Correlations Prokrastinasi Hardiness Prokrastinasi Pearson Correlation 1 -,417 Sig. 1-tailed ,000 N 100 100 Hardiness Pearson Correlation -,417 1 Sig. 1-tailed ,000 N 100 100 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, hasil uji hipotesis menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,417 dengan nilai p=0,00 p0,01. Data ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara variabel Hardiness dengan prokrastinasi akademik. Kesimpulannya adalah bahwa semakin tinggi hardiness seorang mahasiswa tingkat akhir, maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademik yang muncul. Sebaliknya, jika tingkat hardiness yang dimiliki seseorang rendah, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasi akademik yang muncul pada diri mahasiswa tingkat akhir. Hal ini menyimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Tabel 17 Hasil Korelasi Product Moment Aspek Correlations Prokrastinasi Control Commitment Challenge Pearson Correlation Prokrastinasi Control -,485 Commitment -,258 ,631 Challenge -,355 ,769 ,641 Sig. 1-tailed Prokrastinasi . Control ,000 Commitment ,005 ,000 . Challenge ,000 ,000 ,000 . N Prokrastinasi 100 100 100 100 Control 100 100 100 100 Commitment 100 100 100 100 Challenge 100 100 100 100 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa prokrastinasi akademik memiliki hubungan negatif - dengan ketiga aspek yang ada dalam variabel hardiness. Hal ini menunjukkan bahwa ketika ketiga aspek tersebut control, commitment, dan challenge dalam diri seseorang tinggi, maka tingkat prokrastinasi akademik yang dilakukan akan cenderung rendah. Dari nilai signifikansi yang ditunjukkan, dapat dilihat bahwa ketiga aspek memiliki nilai signifikansi yang baik, control dengan prokrastinasi akademik 0,00 commitment dengan prokrastinasi 0,005 challenge dengan prokrastinasi akademik 0,00 hal ini menunjukkan bahwa nilai yang dihasilkan melalui uji korelasi Pearson adalah signifikan. Tabel 18 Sumbangan Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,489 a ,239 ,215 18,02014 ,239 10,050 3 96 ,000 1,296 Untuk dapat melihat sumbangan atau koefisien determinasi yang diberikan oleh variabel hardiness terhadap variabel prokrastinasi akademik, maka dapat dilihat analisis korelasi antara varabel prokrastinasi akademik Y dengan variabel prokrastinasi akademik yang diprediksi oleh variabel hardiness Y’, dimana rumus untuk mencari Y’ adalah sebagai berikut : Y′ = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 . Kemudian dijelaskan bahwa X1 = nilai aspek control, X2 = nilai aspek commitment, dan X3 = nilai aspek challenge. Dari hasil analisis didapatkan hasil RYY’ = 0,489 dan R 2 RYY’ 2 = 0,239. Nilai tersebut memiliki arti bahwa koefisien determinasi R 2 dari variabel hardiness terhadap variabel prokrastinasi akademik adalah sebesar 0,239 24. Hal ini menunjukkan adanya sumbangan efektif dari variabel hardines sebesar 24 terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Itu juga berarti ada sumbangan 76 yang berasal dari variabel lain.

E. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan negatif antara tingkat kepribadian hardiness dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Lebih jauh lagi peneliti ingin melihat hubungan antara ketiga prediktor dalam hardiness dalam hubungannya dengan prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil analisis statistik uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Product Moment melalui program Windows SPSS versi 21.00 diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,417 dengan nilai p0,00. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara hardiness dengan prokrastinasi akademik, yaitu jika hardiness tinggi maka prokrastinasi akademik menjadi rendah, begitu juga terjadi sebaliknya. Kemudian melalui metode korelasi Pearson, peneliti juga melihat hubungan diantara ketiga prediktor kontrol, komitmen dan tantangan dengan prokrastinasi akademik. Aspek kontrol dengan prokrastinasi akademik memiliki nilai korelasi -0,485 dengan nilai p0,01, aspek komitmen dengan prokrastinasi akademik memiliki nilai korelasi -0,258 dengan nilai p0,01, kemudian aspek tantangan dengan prokrastinasi akademik memiliki nilai korelasi -0,355 dengan nilai p0,01. Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa ketiganya memiliki korelasi negatif dengan prokrastinasi akademik, yang berarti semakin tinggi tingkat control, commitment atau challenge kontrol, komitmen dan tantangan dalam diri seseorang, maka tingkat prokrastinasi akan cenderung rendah. Selain itu berdasarkan hasil analisis deskriptif data pada 100 subjek penelitian dikatakan bahwa pada variabel hardiness, nilai mean empirik 142,23 lebih tinggi daripada mean teoretik yang nilainya 115. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum subjek penelitian memiliki tingkat hardiness yang tinggi. Sebaliknya pada variabel prokrastinasi akademik, nilai mean empirik sebesar 96,8 lebih rendah daripada nilai mean teoretik yang bernilai 110, hal ini menunjukkan bahwa perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir cenderung rendah. Pada variabel hardiness mean empiris lebih tinggi daripada mean teoretis, yang berarti bahwa tingkat hardiness yang diperoleh dalam penelitian cenderung tinggi, pernyataan ini didukung pula oleh tingkat siginfikansi yang diperoleh melalui uji t, yaitu bernilai 0,00 p0,05, dengan nilai t sebesar 23,265. Sedangkan pada variabel prokrastinasi akademik, mean empiris lebih rendah daripada mean teoretis, hal ini dapat menunjukkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa dalam penelitian cenderung rendah, pernyataan ini juga didukung oleh hasil uji t pada penelitian ini, yang menunjukkan nilai signifikansi 0,00 p0,05, dengan nilai uji t sebesar -6,548. Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa hardiness memiliki peran dalam terjadinya perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa hardiness dalam diri seseorang memiliki pengaruh terhadap prokrastinasi akademik, karena aspek yang ada dalam kepribadian hardiness control, commitment dan challenge merupakan karakteristik kepribadian yang ada dalam diri seseorang yang penting dalam pertahanan terhadap stres, dimana stres itu sendiri merupakan salah satu penyebab terjadinya perilaku menunda tugas. Buari 2003 menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengalami stres akan mengalami gangguan psikologis berupa respon emosional, kognitif, dan fisiologis. Mereka yang mengalami kondisi ini tentu akan terganggu dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga mengakibatkan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas dalam waktu tertentu, yang berujung pada perilaku prokrastinasi akademik itu sendiri. Dalam hal ini, hardiness memiliki andil dalam mengurangi terjadinya perilaku prokrastinasi akademik, karena dalam contohnya, aspek kepribadian hardiness seperti control akan membuat seseorang mampu untuk mengontrol dirinya dengan baik dan tidak secara sengaja melakukan penundaan terhadap tugas. Aspek kepribadian lain seperti commitment dan challenge juga mempunyai andil terhadap perilaku prokrastinasi akademik. Dilihat melalui arah yang negatif pada ketiga aspeknya, ketika dilakukan korelasi antara ketiga aspek dalam hardiness tersebut dengan prokrastinasi akademik. Arah yang negatif tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi control, commitment atau challenge dalam diri seseorang, maka prokrastinasi akademik akan cenderung rendah. Prokrastinasi akademik merupakan perilaku menunda tugas akademik, yang dilakukan secara sengaja dan berulang-ulang, yang dapat memberikan pengaruh negatif bagi kehidupan pelakunya. Rothblum, Beswick, dan Mann dalam Larson, 1991 mendefinisikan prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas-tugas akademik dan kecenderungan individu mengalami kecemasan yang berhubungan dengan penundaan yang dilakukan. Dilihat melalui korelasi Product Moment, dapat dilihat adanya korelasi antara control, commitment, dan challenge dengan prokrastinasi akademik. Nilai korelasi terbesar yaitu -0,485 terdapat pada korelasi antara control dengan prokrastinasi akademik, merupakan nilai terbesar yang mengartikan bahwa control memiliki korelasi yang paling kuat terhadap prokrastinasi akademik, jika dibandingkan dengan aspek lainnya, yaitu challenge sebesar -0,355 dan commitment sebesar -0,258. Aspek control pada hardiness memiliki korelasi yang paling kuat, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, aspek control merupakan aspek yang berperan paling kuat dalam hardiness dalam perlawanan terhadap perilaku prokrastinasi akademik. Aspek challenge dan commitment berada di urutan kedua dan ketiga setelah aspek control. Hal ini dapat dikaitkan dengan lingkup area akademik, yang artinya aspek control, commitment, dan challenge memiliki pengaruh terhadap mahasiswa tingkat akhir dalam lingkup area akademik. Mahasiswa yang memiliki control yang baik berarti memiliki kendali atas kehidupannya, dan dalam area akademik mereka tidak melakukan penundaan terhadap tugas menulis, mau belajar untuk menghadapi ujian, melaksanakan kinerja administratif, serta mau menghadiri pertemuan-pertemuan berkaitan dengan penyelesaian tugasnya. Kemudian, mahasiswa yang memiliki commitment yang baik berarti memiliki kemauan untuk terlibat dalam setiap aktivitas yang ada dalam kehidupannya. Mahasiswa tersebut, dalam lingkup area akademik mereka juga tidak menunda tugas menulis, mempunyai niat untuk membaca referensi, mau belajar untuk menghadapi ujian, mau melaksanakan kinerja administratif, bersedia menghadiri pertemuan- pertemuan berkaitan dengan tugas, serta mampu terlibat dalam kinerja akademik secara keseluruhan. Aspek terakhir dalam kepribadian hardiness, yaitu challenge. Seorang mahasiswa yang memiliki challenge, berarti menganggap bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa merupakan sebuah tantangan dalam hidup yang harus dihadapi. Mahasiswa yang memiliki challenge, tidak akan menunda tugas menulis,

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

0 7 12

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

0 3 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Daya Juang Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi.

1 8 9

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA INTI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 3 24

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 0 21

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERORGANISASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

4 16 15

Hubungan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

3 14 142