Membangun Balanced Scorecard TINJAUAN PUSTAKA

15 dilakukan untuk mencapai target-targetnya, dan mengalokasikan sumberdaya yang cocok untuk dimasukkan dalam anggaran.

F. Membangun Balanced Scorecard

Beberapa tahapan dalam membangun Balanced Scorecard Rohm 2003 dalam Imelda 2004 yaitu: 1. Menilai Fondasi Organisasi Tahapan ini dimulai dari membuat visi dan misi suatu organisasi, termasuk didalamnya mengidentifikasikan kebutuhan dan faktor apa saja yang dapat mendukung untuk tercapainnya misi yang telah ditetapkan. Kemudian setelah visi dan misi dibuat, perlu dilakukan analisis SWOT untuk menganalisas kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman bagi organisasi tersebut serta melakukan benchmarking, dengan cara membandingkan organisasi organisasi yang dimiliki dengan organisasi sejenis yang unggul dibidangnya. 2. Membangun Strategi Bisnis Membangun strategi ini didapatkan dari misi dan hasil penilaian fondasi organisasi. Strategi ini berisi tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mencapai misi dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Organisasi harus mempertimbangkan pendekatan apa saja yang perlu dilakukan dalam membangun strategi. Selain itu harus mempertimbangkan juga apakah strategi tersebut bisa dijalankan, berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan, dan apakah strategi tersebut dapat membuat suatu organisasi mencapai misinya. 16 3. Membuat Tujuan Organisasi Tujuan organisasi merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai strategi serta waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tujuan dalam hal ini dinyatakan dalam empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 4. Membuat Strategic Map Strategi map dibuat dengan tujuan untuk menghubungkan masing – masing strategi yang dimiliki oleh setiap perspektif secara bersamaan. Dalam strategi map ini digambarkan hubungan sebab akibat dari strategi dan tujuan dari masing – masing perspektif. Sumber: Imelda, 2004 Gambar I.Strategic Map Organisasi Sektor Publik Gambar tersebut menjelaskan bahwa dengan meningkatkan kemampuan pegawai maka akan mempengaruhi pengurangan waktu tunggu dan mengurangi tahapan procurement. Peningkatan network Customers Financial Internal Business Process Organization Capacity Lower wait time Increase Satisfaction Reduce Cost Lower Cycle Time Improve Skills Reduce Procurement Increase Network Capacity 17 capacity serta mengurangi tahapan dalam procurement akan menurunkan cycle time . Penurunan cycle time akan berdampak pada penurunan biaya dan penurunan waktu tunggu pelanggan. Selanjutnya, pengurangan biaya dan pengurangan waktu tunggu akan mendorong kepuasan pelanggan. 5. Pengukuran Kinerja Pengukuran ini bertujuan untuk meningkatkan kemajuan organisasi kearah yang lebih baik lagi. Pengukuran kinerja berarti mengukur kemajuan yang telah dicapai atas tujuan strategis yang telah ditetapkan sebelumnya, untuk dapat mengukur kinerja maka ditetapkan ukuran – ukuran yang sesuai untuk masing-masing tujuan strategis. 6. Menyusun Inisiatif Menentukan target adalah hal yang harus dilakukan sebelum menyusun inisiatif. Penetapan target bisa berdasarkan pengalaman masa lalu atau hasil benchmarkingterhadap organisasi unggul yang sebelumnya telah dilakukan. Target tersebut biasanya ditetapkan untuk jangka waktu lama. Setelah target ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menetapkan program-program yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Namun sebelumnya harus dilakukan uji terlebih dahulu terhadap program yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah program tersebut berdampak positif pada organisasi ataukah tidak. Tahapan tersebut dapat diringkas sebagai berikut Imelda, 2004: permintaan konsumen terhadap produk atau jasa memicu organisasi untuk memnuhi kebutuhan konsumen. Misi, visi dan core value yang dimiliki organisasi membentuk budaya organisasi tersebut. Kemudian dari misi, 18 visi dan core value tersebut diturunkan ke dalam strategi. Langkah berikutnya menerjemahkan strategi kedalam tujuan dalam bentuk strategic map dan dari setiap tujuan tersebut ditetapkan ukuran yang akan dicipai. Setelah ukuran dicapai maka selanjutnya menetapkan target dan program yang harus dilakukan untuk mencapai misi organisasi. Identifikasi sumber daya dan anggaran merupakan langkah penutup dalam membangun balanced scorecard .

G. Balanced Scorecard untuk Organisasi Publik

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

Evaluasi Kinerja Rumah Sakit X Periode 1998-2001 Menggunakan Modifikasi Balanced Scorecard

0 63 241

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada Rumah Sakit Elizabeth Situbondo)

1 6 2

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Raden Soedjono Selong Lombok Timur)

3 12 19

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 7

Analisis penggunaan metode Balanced Scorecard untuk menilai kinerja rumah sakit :studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.

0 0 160

ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD: Studi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat - repository UPI S PEA 1104959 Title

0 0 1

Analisis kinerja Rumah Sakit Umum Daerah dengan menggunakan balance scorecard (studi kasus pada RSUD Dr. Soegiri Lamongan) - UWKS - Library

0 0 208

Implementasi pengukuran kinerja rumah sakit dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard : studi kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari - USD Repository

0 1 193