BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini begitu banyak persaingan yang sangat kompetitif antar organisasi bisnis. Persaingan kompetitif antara lain meraih kepercayaan
konsumen, meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, dan memberikan layanan prima kepada konsumen. Suatu organisasi harus dapat menunjukan
kinerjanya yang terbaik agar mampu menghadapi persaingan tersebut. Penilaian kinerja menjadi hal yang sangat penting diperhatikan karena suatu
organisasi dapat mengetahui tingkat keberhasilan organisasi tersebut dalam menjalankan usahanya melalui penilaian kinerja.
Penilaian kinerja berarti penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya, berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnyaMulyadi, 2001. Penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia
dalam melaksanakan peran mereka dalam suatu organisasi. Hal ini tidak hanya berlaku untuk sektor bisnis yang berorientasi pada keuntungan atau profit
oriented , namun juga berlaku untuk sektor publik yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan atau nonprofit oriented. Pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat publik menjadi hal penting untuk diperhatikan karena tidak
dipungkiri bahwa seluruh warga negara hidup di suatu negara yang membutuhkan pelayanan publik yang baik agar mampu melayani kebutuhan
seluruh warga negara sebagai masyarakat.
2 Rumah sakit merupakan salah satu sektor publik yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Orang sakit, ibu melahirkan, kebutuhan konsultasi dokter, cek kesehatan, dan lain-lainnya membutuhkan pelayanan
rumah sakit. Pasien datang ke rumah sakit silih berganti setiap harinya untuk memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit. Oleh karena itu, pelayanan
rumah sakit terhadap pasien menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, bukan hanya pelayanannya saja, namun juga dari segi fasilitas,
peralatan medis, kualitas pekerja medis, dan non medis. Semua lini tersebut harus mempunyai kinerja yang baik sehingga dapat mencapai tujuan dari
rumah sakit itu sendiri. Penilai kinerja organisasi menggunakan balanced scorecard
sebagai salah satu alternatif ukuran yang dapat digunakan organisasi.
“The Balanced Scorecard BSC-Measures That Drive Performance” sebuah artikel yang muncul tahun 1992 dalam Harvard Business Review
tulisan Robert P. Kaplan dan David S. Norton menjadi awal munculnya konsep penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard. Balanced
scorecard memberikan suatu kerangka kerja bagi pihak manajemen untuk
menerjemahkan misi dan strategi organisasi kedalam tujuan-tujuan dan ukuran-ukuran yang dapat dilihat dari empat perspektif Kaplan dan
Norton,1996. Pada awal munculnya konsep balanced scorecard dimaksudkan untuk
menilai kinerja sektor bisnis, namun seiring berjalannya waktu balanced scorecard
digunakan juga untuk sektor publik dengan beberapa modifikasi. Modifikasi yang terjadi terdapat pada fokus utamanya. Bila yang menjadi
3 fokus utama organisasi bisnis adalah perspektif keuangan, namun di sektor
publik yang menjadi fokus utamanya adalah perspektif pelanggan. Keempat perspektif tersebut dalam sektor publik di rumah sakit secara umum
digambarkan sebagai berikut: 1.
Perspektif Pelanggan, untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana pelanggan melihat kualitas pelayanan rumah sakit?
2. Perspektif Keuangan, untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana
pengelolaan keuangan rumah sakit? 3.
Perspektif Proses Bisnis Internal, untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana rumah sakit membangun keunggulan dalam proses bisnisnya?
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran, untuk menjawab pertanyaan:
Bagaimana rumah sakit terus melakukan perbaikan dan menambah nilai bagi pelanggan dan stakeholder?
Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard pada Rumah Sakit Palang Biru Gombong.
Visi Rumah Sakit Palang Biru Gombong adalah “Terwujudnya pelayanan
pembelaan hidup sampai tuntas dengan semangat komunio, profesional, holistik, hospitality bagi seluruh lapisan masyarakat
” sedangkan misi Rumah Sakit Palang Biru Gombong adalah “Mewujudkan pelayanan pembelaan hidup
sampai tuntas, membangun semangat komunios dan hospitality, membangun profesionalitas serta mengembangkan pelayanan holistik
”. Berdasarkan rumusan visi dan misi rumah sakit tersebut, kemudian
diterjemahkan kedalam strategi karena peran strategi sangat penting dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Keterkaitan antara visi, misi dan strategi
4 menjadi bagian awal dari penetapan perspektif dalam penerapan balanced
scorecard untuk rumah sakit. Balanced scorecard merupakan alat bantu yang
diperkenalkan oleh Kaplan Norton 1996 yang dapat dipakai untuk menerjemahkan vissi, misi dan strategi perusahaan kedalam empat perspektif.
Perspektif yang akan dinilai adalah perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan. Fakta membuktikan bahwa perusahaan yang mengadopsi konsep balanced scorecard menunjukkan banyak perubahan kinerja yang
signifikan, antara lain: manajemen semakin berorientasi pada pelanggan, waktu respon terhadap pelanggan semakin cepat, perbaikan kualitas produk,
penekanan pada kerja tim, waktu untuk launching produk baru berkurang, dan manajemen lebih berorientasi pada masa depan Mahmudi, 2005.
Selain hal itu Rumah Sakit Palang Biru Gombong belum pernah dinilai kinerjanya menggunakan metode balanced scorecard, sehingga hal tersebut
akan menjadi kali pertama Rumah Sakit Palang Biru Gombong mengetahui kinerjanya secara lebih komplek dan dapat melihat dengan lebih jelas
hubungan sebab akibat antar perspektif untuk kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan majemen dalam memperbaiki kinerjanya kedepan.
Hal tersebut di atas semakin mendorong penulis tertarik untuk menilai kinerja Rumah Sakit Palang Biru Gombong dari empat perspektif untuk
mengetahui visi dan misi yang ditetapkan rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat miskin apakah tercapai sesuai dengan
yang sudah dirumuskan. Dengan adanya penilaian kinerja ini penulis berharap akan menjadi bahan acuan rumah sakit untuk memberikan pelayanan prima
5 dalam kinerja sehingga berdampak pada kualitas rumah sakit itu sendiri. Oleh
karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “PENILAIAN
KINERJA RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD: Studi Kasus pada Rumah Sakit Palang Biru Gombong
” B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menyusun rumusan masalah, bagaimana kinerja Rumah Sakit Palang Biru Gombong
dengan penilaian menggunakan balanced scorecard?
C. Tujuan Penelitian