BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Palang Biru Gombong
Kongregasi ADM Amalkasih Darah Mulia yang bertempat di Netherland didirikan oleh Sr. Seraphine. Tidak hanya berkembang dan berbuah di
Netherland saja, namun juga meluas di Jerman. Meskipun memiliki keterbatasan tenaga, Sr. Seraphine bersedia menerima tawaran Mgr. Visser,
MSC Prefek Apostolik Purwokerto untuk mengirimkan susternya berkarya di Indonesia. Khususnya di daerah Kutoarjo Jawa Tengah agar misi penebusan
dan keselamatan makin dirasakan banyak orang. Pada tanggal 22 Juni 1933, para suster perintis pertama yang terdiri dari Zr.
Romana, Zr. Theresa, Zr. Egidia, Zr. Zalome dan Zr. Amanda tiba di Kutoarjo dan melahirkan suster-suster pribumi. Karya pertama mereka diawali dengan
menangani sekolah HCS Holland Chinese School dan HIS Holland Indlasche School.
Tuhan memanggil dan menggerakan para suster untuk memenuhi kebutuhan umat di Gombong membenahi Sekolah Rakyat Bakti Mulia, lewat
Mgr. W.A.G. Sccemaker, MSC Vikaris Apostolis Purwokerto pada tahun 1952. Suster yang datang pertama adalah Zr. Romana, Zr. Hieronyma, dan Zr.
Philothea. Setelah Zr. Damiana menyelesaikan studinya di St. Carolus pada bulan
Agustus 1956, beliau mendapat tugas untuk memulai karya kesehatan di Gombong. Bertempat di pastoran dekat Gereja, Zr. Damiana memulai
45 melaksanakan kegiatan pengobatan menolong persalinan dan menerima titipan
bayi karena banyak ibu meninggal karena melahirkan di desa. Zr. Damiana tidak pernah kenal lelah berjuang dengan keterbatasan yang ada, peralatan dan
tempat, Zr. Damiana tetap melaksanakan karya pelayanan menolong mereka yang sakit dan melahirkan dengan penuh cinta.
Dengan berjalannya waktu, Kongregrasi dapat membeli sebidang tanah dan bangunan di Jln. Gereja 1A. Pada tahun 1963 setelah selesai membenahi
rumah, miserior membantu Kongregrasi membangun bekas SD Bakti Mulia di Jl. Katini No 37 untuk poliklinik, rumah bersalin dan penitipan bayi terlantar.
Pada tahun 1965 pembangunan tersebut selesai dan dapat digunakan. Rumah di Jl. Gereja 1A kemudian dipergunakan menjadi asrama perawat dan guru.
Dalam perkembangannya seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat maka balai pengobatan dan rumah sakit bersalin terpaksa menerima pasien
yang perlu dirawat di rumah sakit dengan status titipan Puskesmas Negeri Gombong. Lama kelamaan pasien bertambah banyak sehingga mengganggu
ibu-ibu bersalin. Pada bulan Mei 1983 untuk menanggapi situasi tersebut asrama perawat dibongkar dan dibangun gedung berlantai dua. Lantai satu
khusus untuk rumah sakit bersalin dan penitipan bayi terlantar, sedangkan lantai dua untuk asrama perawat. Tanggal 2 Februari 1988, Balai Pengobatan
secara resmi mendapat ijin sementara sebagai RS. Sementara. Tanggal 4 September 1996, ruang perawatan untuk pasien sakit di Jl. Kartini No 37
direhab dan dibangun gedung berlantai dua, sehingga sekarang RS Palang Biru bertempat di Jl. Kartini No 37.
46
B. Visi dan Misi