Prinsip budaya demokrasi menurut para ahli

54 Kegiatan Pembelajaran 2 nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui 1 Pendidikan kewarganegaraan; 2 Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; 3 Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau secara wajib; dan 4 Pengabdian sesuai dengan profesi. Berdasarkan ketentuan tersebut, siswa yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dapat dikatakan telah ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pendidikan Kewarganegaraan Salah satu materibahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi Pendidikan Kewarganegaraan Pasal 37 ayat 1 dan 2 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Persoalan yang hendak kita telusuri adalah mengapa upaya bela negara dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewaganegaraan? Dalam penjelasan Pasal 37 ayat 1 undang-undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Selain itu, dapat kita lihat dengan menelusuri ketentuan yuridis penjelasan Pasal 9 ayat 2 huruf a UU nomor 3 tahun 2002 yang berbunyi “dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tercakup pemahaman tentang kesadaran bela negara.” d. Pertahanan Negara 1 Pengertian Pertahanan Negara Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. 55 SD Kelas Awal KK G 2 Keamanan negara Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti sebagai suasana bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan. a Ancaman militer Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Sedangkan ancaman non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara. Menurut penjelasan undang-undang nomor 3 tahun 2002, ancaman militer dapat berbentuk antara lain: • agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa; • pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat non komersial • spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer • sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan obyek vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa • aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau bekerja sama dengan teorisme dalam negeri. • Pemberontakan bersenjata • Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan kelompok masyarakat bersenjata lainnya. Kemudian dalam Departemen Pertahanan 2003 diungkapkan bahwa Tentara Nasiomal Indonesia merupakan salah satu kekuatan nasional negara Instrument of national power, disiapkan untuk menghadapi ancaman yang berbentuk kekuatan militer