24
Kegiatan Pembelajaran 1
tersebut. Menurut Iswadji 2003: alat peraga matematika adalah sebuah atau seperangkat benda konkret yang dibuat, dirancang, dihimpun atau disusun secara
sengaja, yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Menurut Post dan Reys 1977: 75 “alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperagakan suatu
konsep atau prinsip dalam matematika. Salah satu ciri penting alat peraga adalah dapat dilihat, disentuh dan diraba”.
Dari ketiga pengertian tersebut di atas, maka jelaslah bahwa dengan alat peraga hal- hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model, sehingga siswa dapat
memanipulasi objek tersebut dengan cara melihat, memegang, meraba, memutarbalikkan, dan sebagainya. Dengan adanya alat peraga, diharapkan siswa
lebih mudah dalam memahami materi yang sedang dipelajari. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa seperti batu-batu, pensil,
buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang
sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya, dengan menggunakan lidi yang dipotong-potong ataupun sedotan siswa dapat mempelajari konsep operasi hitung
bilangan asli dan mengenal operasi hitung bilangan. Menurut Estiningsih 1994, dari segi pengadaannya alat peraga dapat
dikelompokkan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar,
menggunakan bahan-bahan yang sederhana, tidak menggunakan alat-alat berat dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa
perangkat keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya yang tinggi.
2 Sarana atau Alat Bantu
Sarana atau alat bantu merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar Estiningsih 1994. Dengan menggunakan sarana
atau alat bantu tersebut diharapkan dapat memperlancar pembelajaran. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh
sarana yang berupa perangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu
SD Kelas Awal KK G
25
permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja LK, lembar tugas LT, aturan permainan dan lain
sebagainya. Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi
sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. Contoh kartu bilangan berukuran 10
× 10 cm
2
. Kartu bilangan tersebut dapat berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan, namun
pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup atau memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut berfungsi sebagai sarana
belajar. Contoh lainnya papan tulis pada saat tertentu dapat digunakan sebagai alat peraga model bangun datar persegi panjang dan pada saat yang lain dapat berfungsi
sebagai sarana, yaitu sebagai sarana untuk menuliskan penjelasan guru. Satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah kapan alat peraga digunakan dan
jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dalam memilih dan menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat peraga.
b. Fungsi Media
Levie Lents 1982 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, sebagai berikut.
1 Fungsi atensi Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali
pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan
perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
26
Kegiatan Pembelajaran 1
2 Fungsi afektif Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau
membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau
ras. 3 Fungsi kognitif,
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4 Fungsi kompensatoris. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Media sangat bermanfaat untuk menunjang proses pembelajaran, tidak hanya membuat sajian jadi lebih kongkret tetapi juga kegunaan yang lain seperti berikut
dalam Sadiman,1994. 1 Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki para siswa.
2 Melampaui batasan ruang kelas, seperti: obyek terlalu besar, makhluk hidup dan gerakan-gerakan terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang, gerakan-
gerakan yang terlalu lambat atau cepat dll. 3 Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
4 Menghasilkan keseragaman pengamatan atau memberikan pengalaman dan perspektif yang benar.
5 Menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realitas, seperti penggunaan: gambar, film, obyek, grafik dan lain-lain.
SD Kelas Awal KK G
27
6 Membangkitkan keinginan dan minat baru. 7 Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar, seperti:
pemasangan gambar di papan tempel, pemutaran film, mendengarkan rekaman atau radio, dan lain-lain.
8 Memberikan pengalaman yang integral atau menyeluruh dari yang kongkrit sampai yang abstrak.
4. Pengertian, Manfaat, dan Jenis-jenis Sumber Belajar
Pengertian, manfaat, dan jenis-jenis sumber belajar dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Pengertian Sumber Belajar
Menurut AECT Association for Education and Communication Technology 1997 mengemukakan sumber belajar learning resources adalah segala macam sumber
yang memungkinkan siswa belajar. Depdiknas 2004 menyebutkan Sumber belajar learning resources adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sementara itu, Sudjana dan Rivai 1989 menuliskan bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan
secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit dimaksudkan misalnya buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Sedang secara luas itu tidak lain
adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan pengertian sumber belajar segala macam sumber baik berupa data, orang, dan wujud tertentu yang dimanfaatkan dan
diperlukan dalam proses pembelajaran, sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
b. Manfaat Sumber Belajar