Persiapan Tes Akhir Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

SD Kelas Awal KK G 19 sehingga kajian keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, program kurikuler Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan aktivitas social-kultural Pendidikan Kewarganegaraan saat ini benar-benar bersifat multifaset multidimensional. Sifat multidimensionalitas inilah yang membuat bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat disikapi sebagai: pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral, pendidikan kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan hukum dan hak asasi manusia, serta pendidikan demokrasi. . Arah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di Indonesia, arah pengembangan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak boleh keluar dari landasan ideologi Pancasila, landasan konstitusional UUD RI Tahun 1945, dan landasan operasional Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu bentuk dari domain kurikuler pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Sesuai dengan namanya, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang terdapat pada tingkatan SDMI, SMPMTs, dan SMAMASMK. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunyai misi sebagai pendidikan nilai Pancasila dan kewarganegaraan untuk warga negara muda usia. Secara ontologis, mata pelajaran ini berangkat dari nilai-nilai Pancasila dan konsepsi kewarganegaraan. Secara epistemologis, mata pelajaran ini merupakan program pengembangan individu, dan secara aksiologis mata pelajaran ini bertujuan untuk pendewasaan peserta didik sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan komponen bangsa Indonesia. Oleh karena itu, secara umum pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah adalah pengembangan kualitas warga negara secara utuh, dalam aspek-aspek sebagai berikut. Kesadaran sebagai warga negara civic literacy, yakni pemahaman peserta didik sebagai warga negara tentang hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan demokrasi konstitusional Indonesia serta menyesuaikan perilakunya dengan pemahaman dan kesadaran itu;