Tabel 4.12. Normalitas Data
Variable min max kurtosis c.r.
X11 4 7 -0.824
-1.773 X12 4 7
-0.211 -0.453
X13 4 7 -0.446
-0.958 X21 4 7
-0.357 -0.767
X22 4 7 -0.398
-0.855 X23 4 7
-0.312 -0.671
X24 4 7 -0.813
-1.749 X25 4 7
-0.298 -0.641
X31 4 7 -0.412
-0.886 X32 4 7
-0.440 -0.945
X33 4 7 -0.274
-0.590 Y1 4 7
-0.546 -1.173
Y2 4 7 -0.442
-0.950 Y3 4 7
-0.243 -0.523
Multivariate -3.494
-0.870 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada diantara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi
masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler dan Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood
estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam
estimasi selanjutnya.
4.2.6. Analisis Model SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM.
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik.
Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar. 4.1
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Awarenewss, Brand Image, Brand Association, Purchase Intention
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Brand Image
1 Brand
Equity 0,005
d_bi X21
er_4 1
1 1
Brand Asociation
0,005 d_bs
X31 0,005
er_8 X32
er_9 1
1 1
1 X22
er_5 1
X23 er_6
X24 er_7
1 1
X33 er_10
1 Purchase
Intention 0,005
d_pi Y1
er_11 Y2
er_12 Y3
0,005 er_13
1 1
1 1
1 Brand
Awareness d_ba
X11 er_1
X12 0,005
er_2 X13
er_3 1
1 1
1 1
X25 er_14
1
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One- Step Approach-Base Model
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 1.553 ≤ 2,00
baik Probability 0.001
≥ 0,05 kurang baik
RMSEA 0.071 ≤ 0,08
baik GFI 0.870
≥ 0,90 kurang baik
AGFI 0.828 ≥ 0,90
kurang baik TLI 0.510
≥ 0,95 kurang baik
CFI 0.575 ≥ 0,94
kurang baik
Sumber : Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya
menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi
oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini.
Gambar. 4.2
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Awarenewss, Brand Image, Brand Association, Purchase Intention
Model Specification : One Step Approach - Modification Model
Brand Image
1 Brand
Equity 0,005
d_bi X21
er_4 1
1 1
Brand Asociation
0,005 d_bs
X31 0,005
er_8 X32
er_9 1
1 1
1 X22
er_5 1
X23 er_6
X24 er_7
1 1
X33 er_10
1 Purchase
Intention 0,005
d_pi Y1
er_11 Y2
er_12 Y3
0,005 er_13
1 1
1 1
1 Brand
Awareness d_ba
X11 er_1
X12 0,005
er_2 X13
er_3 1
1 1
1 1
X25 er_14
1
Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 1.050 ≤ 2,00
baik Probability 0.363
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.021 ≤ 0,08
baik GFI 0.911
≥ 0,90 baik
AGFI 0.900 ≥ 0,90
baik TLI 0.956
≥ 0,95 baik
CFI 0.964 ≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran
Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan
hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori
telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam
model.
4.2.7. Uji Kausalitas