Evaluasi Construct Evaluasi Normalitas

Berdasarkan hasil confirmatory faktor analysis terlihat bahwa faktor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.2.4. Evaluasi Construct

Reliability Dan Variance Extracted Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.16. Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated Brand Awareness X11 0.294 0.086 0.914 0.560 0.380 X12 0.995 0.990 0.010 X13 0.250 0.063 0.938 Quality Image X21 0.341 0.116 0.884 0.227 0.063 X22 0.296 0.088 0.912 X23 0.117 0.014 0.986 X24 0.137 0.019 0.981 X25 0.281 0.079 0.921 Brand Assocition X31 0.996 0.992 0.008 0.533 0.369 X32 0.201 0.040 0.960 X33 0.273 0.075 0.925 Purchase Intention Y1 0.084 0.007 0.993 0.467 0.350 Y2 0.226 0.051 0.949 Y3 0.996 0.992 0.008 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.2.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.12. Normalitas Data Variable min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0.824 -1.773 X12 4 7 -0.211 -0.453 X13 4 7 -0.446 -0.958 X21 4 7 -0.357 -0.767 X22 4 7 -0.398 -0.855 X23 4 7 -0.312 -0.671 X24 4 7 -0.813 -1.749 X25 4 7 -0.298 -0.641 X31 4 7 -0.412 -0.886 X32 4 7 -0.440 -0.945 X33 4 7 -0.274 -0.590 Y1 4 7 -0.546 -1.173 Y2 4 7 -0.442 -0.950 Y3 4 7 -0.243 -0.523 Multivariate -3.494 -0.870 Batas Normal ± 2,58 Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. multivariate berada diantara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler dan Chou 1987 bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.2.6. Analisis Model SEM