Analisis Model Analisis Data 1. Uji Outlier Multivariate

55

4.2.6. Analisis Model

One – Step Approach to SEM Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama [One Step Approach to SEM]. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik [Hair et.al.,1998] Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini Gambar 4.1 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Service, Facility, Customer Decision Model Specification : One Step Approach - Base Model 1 Service X11 er_1 1 1 Facility X12 er_2 1 0,005 d_pd X13 er_3 1 X21 er_5 1 X22 er_6 1 X23 er_7 1 X24 er_8 1 Customer Decision Y1 er_10 Y2 er_11 1 1 1 1 X25 er_9 1 X14 er_4 1 Sumber : Lampiran 3 56 Tabel 4.11 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 6.250 ≤ 2,00 kurang baik Probability 0.000 ≥ 0,05 kurang baik RMSEA 0.219 ≤ 0,08 kurang baik GFI 0.751 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0.608 ≥ 0,90 kurang baik TLI 0.496 ≥ 0,95 kurang baik CFI 0.615 ≥ 0,94 kurang baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Berdasarkan uji Reliability Consistency Internal terdapat indikator tereliminasi. Dengan demikian model ini berubah sebagaimana terdapat di bawah ini Gambar 4.2 MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Service, Facility, Customer Decision Model Specification : One Step Approach - Modifikasi 1 Service X11 er_1 1 1 Facility X12 er_2 1 0,005 d_pd X13 er_3 1 X21 er_5 1 X22 er_6 1 X23 er_7 1 X24 0,005 er_8 1 Customer Decision Y1 er_10 Y2 er_11 1 1 1 1 X25 er_9 1 X14 er_4 1 Sumber : Lampiran 3 57 Tabel 4.12 Variabel yang Dimodifikasi Dalam Model Modifikasi : Estimate Prob. er_11 -- er_9 1.169 0.000 er_5 -- Service 0.587 0.000 er_10 -- er_9 -0.067 0.024 er_11 -- Service 0.165 0.002 er_3 -- er_5 -0.188 0.004 X23 -- X25 0.403 0.000 Sumber : Lampiran 3 Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa terdapat modifikasi indeks MI sebanyak 6 kali untuk mendapatkan model yang baik fit models Tabel 4.13 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0.989 ≤ 2,00 baik Probability 0.487 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.000 ≤ 0,08 baik GFI 0.945 ≥ 0,90 baik AGFI 0.901 ≥ 0,90 baik TLI 1.001 ≥ 0,95 baik CFI 1.000 ≥ 0,94 baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step eliminasi modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model. 58

4.2.7. Uji Kausalitas