Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian dan Karakteristik Jasa

13 b. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalitisir. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen. Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa perusahaan berusaha memaksimalisasikan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan pada konsumen.

2.2.4. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia, pada saat untuk memahami perilaku konsumen tersebut dibutuhkan studi tersendiri. Akan lebih jelas pengertiannya, maka perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut : Menurut Zaltman dan Wallendorf, perilaku konsumen adalah tindakan- tindakan, proses dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainya Mangkunegara, 1996 :3. Definisi lain dikemukakan oleh Mangkunegara 1996: 3, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara 14 fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

2.2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Terdapat beberapa macam faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produkjasa untuk memenuhi kebutuhannya, yaitu : A Faktor Pengaruh Lingkungan Konsumen hidup didalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh : 1. Budaya Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya tidak mencakupi naluri dan tidak pula mencakupi perilaku indiosinkratikyang terjadi sebagai pemecahan sekali saja untuk suatu masalah yang unik Budaya akan memperlengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian akan perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa sikap 15 dan perilaku yang lebih penting yang dipengaruhi oleh budaya adalah sebagai berikut : a. Rasa diri dan ruang. b. Komunikasi dan bahasa. c. Pakaian dan penampilan. d. Makanan dan kebiasaan makanan. e. Waktu dan kesadaran akan waktu. f. Hubungan keluarga, organisasi, pemerintah, dan sebagainya. g. Nilai dan norma. h. Kepercayaan dan sikap. i. Proses mental dan pembelajaran. j. Kebiasaan kerja dan praktek. 2. Kelas Sosial Kelas sosial mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka didalam pasar. Keanggotaan kelas ada dan daideskripsikan sebagai kategori statistik baik individu-individunya sadar atau tidak akan situasi mereka yang sama. Kelompok status mencerminkan suatu harapan komunitas akan gaya hidup kalangan dimasing-masing kelas dan juga estimasi sosial yang positif atau negatif mengenai kehormatan yang diberikan masing-masing kelas. 3. Pengaruh pribadi Pengaruh pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi 16 dan resiko yang dirasakan pada produkjasa memilki visibilitas publik. Ini diekspresikan baik melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan. 4. Keluarga Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama. Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari keluarga sebagai organisasi. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan. Pertama, banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Kedua, ketika pembelian dilakukan individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain didalam keluarganya. 5. Situasi Situasi pembelian dapat memiliki pengaruh yang sangat kuat pada perilaku konsumen. Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. 17

B. Faktor Pengaruh Individual

Terdapat lima cara penting yang berpengaruh pada perilaku konsumen dimana konsumen mungkin berbeda yaitu : 1. Sumber daya pada konsumen Setiap orang membawa tiga sumber daya kedalam setiap situasi pengambilan keputusan yaitu waktu,uang, dan perhatian penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan. Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan alokasi yang cermat. 2. Motivasi dan keterlibatan Konsep motif membatu dalam mengerti preferensi konsumen karena kriteria yang digunakan dalam evaluasi alternative paling baik dipahami sebagai manifestasi motif yang spesifik produkjasa 3. Pengetahuan Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan didalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakupi susunan luas informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produkjasa, dan bagaimana menggunakan produkjasa. 4. Sikap Sikap didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenan dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Bila semua yang lain sama, orang biasanya berperilaku dengan cara yang konsisten dengan sikap dan maksud mereka. 18 5. Kepribadian, gaya hidup, dan demografi. a. Kepribadian Strategi pemasaran harus berfokus pada pencocokan kepribadian konsumen dengan kepribadian produk. Walaupun upaya pencocokan kepribadian sebagaian terbukti sia-sia, namun beberapa ciri kepribadian, seperti keberanian, meramalkan jenis tertentu perilaku konsumen. b. Gaya hidup Gaya hidup merupakan pola yang digunakan orang untuk hidup dan menghabiskan waktu sera uang. c. Demografi Sasarannya adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah usia, pendapatan, dan pendidikan. Penekanannya selalu pada trend didalam perilaku dan pengeluaran.

C. Faktor Proses Psikologis

Didalam proses psikologis ini terdapat tiga macam tahapan proses yaitu : 1. Pengolahan informasi Pengolahan informasi menyampaikan beberapa cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan digunakan. 2. Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku. 19 3. Perubahan sikap dan perilaku Perubahan sikap dan perilaku adalah sasaran pemasaran yang lazim. Proses ini mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subyek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif.

2.2.6. Pengertian dan Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono 1998:5, jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya rumah makan, rumah sakit, bengkel mobil, advokat, percetakan, dokter, dan lain sebagainya. Sedangkan Kotler dan Amstrong 2000: 609, mendefinisikan jasa sebagai: “a service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially in tangible does not result in the owner ship of anything”. Artinya: jasa adalah suatu kegiatan atau manfaat yang ditawarkan satu pihak kepada pihak lainya yang pada dasarnya tidak tampak dan tidak menghasilkan kepemilikan terhadap sesuatu. Produksinya terkait atau tidak terkait dengan suatu produk fisik, contoh jasa yang tidak terkait dengan produk fisik adalah jasa pelayanan yang diberikan oleh rumah makan, sedangkan jasa yang terkait dengan produk fisik adalah seperti Anjungan Tunai Mandiri sebagai bukti jasa yang diberikan kepada pelanggan. Dari beberapa definisi diatas dapat diambil pengertian bahwa suatu usaha rumah makan termasuk dalam kategori jasa, karena ciri-ciri jasa terpenuhi, yaitu merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada kosumen dan kegiatan mengkonsumsi melibatkan partisipasi konsumen dan bukan kepemilikan produk. 20 Sehubungan dengan definisi jasa seperti disebutkan sebelumnya, maka jasa memiliki karakteristik yang khas berbeda dengan karakteristik dari produk yang berwujud. Banyak ahli berpendapat hampir sama dengan karakteristik jasa ini. Menurut Stanton 2001: 539, karakteristik jasa antara lain: intangibility tidak berwujud, inseporability tidak terpisahkan, heterogeneity tidak seragam, dan perishability and fluctuating demand tidak tahan lama dan permintaan yang fluktuatif. Keanekarupaan jasa ini sangat beragam, karena tergantung pada siapa melayaninya dan kapan. Dan dapat terlihat bagaimana mutu pelayanan jasa tersebut.

2.2.7. Pelayanan