Gerakan Melawan Pemerasan atau Peraturan yang Tidak Adil Gerakan Ratu Adil Gerakan Samin T ahun 1903 – 1907

96 IPS SMPMTs Kelas VIII

c. Akhir P erlawanan

Dengan meluasnya daerah yang jatuh ke tangan Belanda maka daerah gerak Sisingamangaraja semakin kecil dan pengikutnya semakin berkurang. Dalam beberapa pertempuran pasukan Sisingamangaraja XII dapat terdesak dan Belanda berhasil menawan keluarga Sisingamangaraja XII. Dalam pertempuran di daerah Dairi, Sisingamangaraja tertembak dan gugur pada tanggal 17 Juni 1907. Dengan gugurnya Sisingamangaraja XII, maka seluruh daerah Batak jatuh ke tangan Belanda.

9. Gerakan Rakyat di IndonesiaGerakan Sosial

Dominasi Barat dan kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial telah menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan rakyat untuk berkecenderungan melakukan pergolakan sosial. Karena dalam sistem tidak ada lembaga-lembaga untuk menyalurkan perasaan tidak puas, maka jalan yang dapat ditempuh adalah dengan mengadakan gerakan sosial sebagai protes sosial. Gerakan sosial rakyat itu pada umumnya mempunyai ciri-ciri atau sifat, antara lain sebagai berikut. 1. Tradisional arkais yaitu organisasi, programnya dan strateginya masih terlalu sederhana. 2. Gerakannya mudah ditindas oleh kekuatan militer kolonial. 3. Bersifat abortif yaitu gerakan-gerakannya umurnya sangat pendek. 4. Merupakan pergolakan lokal atau regional yang tak ada koordinasi satu sama lain. 5. Memiliki orientasi tujuan yang masih kabur, yaitu tidak mempunyai gambaran dalam mencapai tujuan. Secara luas gerakan-gerakan itu pada hakikatnya dapat digolongkan menjadi empat golongan, sesuai dengan landasan-landasan pokok yang mendorong timbulnya gerakan tersebut. Empat golongan tersebut sebagai berikut.

a. Gerakan Melawan Pemerasan atau Peraturan yang Tidak Adil

Yang mendorong timbulnya gerakan ini adalah adanya rasa dendam terhadap kondisi sosial ekonomi yang menekannya. Contoh gerakan ini, antara lain: 1 Kerusuhan di Ciomas, Jawa Barat tahun 1886; 2 Kerusuhan di Condet, tahun 1916 dipimpin oleh Entong Gendut; 3 Kerusuhan di Tangerang, tahun 1924 dipimpin oleh Kaiin; 4 Kerusuhan di Genuk, tahun 1935 dipimpin oleh Sukaemi dan Raden Akhmad.

b. Gerakan Ratu Adil

Adanya gerakan rakyat yang timbul atas kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari segala penderitaan dan kesengsaraan. Di unduh dari : Bukupaket.com IPS SMPMTs Kelas VIII 97 Tokoh itu digambarkan sebagai seorang Raja Adil atau Imam Mahdi. Zaman keemasan yang penuh keadilan dan kemakmuran segera akan datang bila tokoh tersebut telah tiba di tengah-tengah mereka. Tokoh-tokoh pemimpin dari gerakan itu biasanya muncul dari seorang yang mengaku menerima panggilan sebagai pemimpin agama, nabi atau juru selamat. Contoh-contoh gerakan ratu adil antara lain sebagai berikut. 1 Gerakan di desa sementara Sidoarjo, Jawa Timur tahun 1903 dipimpin oleh Kasan Mukmin. 2 Gerakan di Desa Bendungan Kediri tahun 1907 dipimpin oleh Dermojoyo. 3 Gerakan di Desa Bergaskidul, Semarang tahun 1918 dipimpin Dietz Gusti Muhammad.

c. Gerakan Samin T ahun 1903 – 1907

Gerakan Samin dapat dianggap sebagai gerakan tradisional yang pasif, ciri-ciri yang kelihatan adalah tanpa kekerasan dan rajin, jujur serta berhasil sebagai petani. Selain itu Gerakan Samin berumur panjang. Gerakan Samin dipimpin oleh Surontiko Samin dan ajarannya disebut Saminisme. Dalam usaha menyebarkan ajarannya, Samin mendapat bantuan dari dua menantunya yaitu Surohidin dan Karsiyah. Walaupun gerakan Samin tidak membahayakan pemerintah kolonial, namun Belanda tidak mau mengambil risiko, Surontiko Samin ditangkap dibuang ke Padang dan meninggal tahun 1914. Gerakan Samin terus berlanjut, antara lain sebagai berikut. - Di Jiwan Madiun dipimpin oleh Wongsorejo. - Di Grobogan dipimpin oleh Surohidin dan Pak Engkrak. - Di Kajen Pati dipimpin oleh Pak Karsiyah salah satu menantu Samin.

d. Gerakan Keagamaan