IPS SMPMTs Kelas VIII
329
1. Pengertian Pajak
Orang tua kamu pasti telah membayar pajak. Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan pajak itu
? Pajak adalah iuran pembayaran wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat
balas jasa secara langsung dari negara dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umum. Oleh karena itu, pajak
mengandung ciri-ciri yaitu: a.
merupakan iuran pembayaran wajib kepada negara; b.
tidak ada imbalan balas jasa secara langsung dari negara kepada rakyat; c.
digunakan untuk kesejahteraan umum; d.
pungutan pajak berdasarkan undang-undang; dan e.
pendapatan negara dari pajak digunakan untuk pembelanjaan negara.
2. Landasan Hukum Pajak
Landasan hukum pemerintah dalam memungut pajak adalah sebagai berikut.
a. Pasal 23 Ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa segala pajak untuk keperluan
negara berdasarkan undang-undang. b.
Undang-Undang perpajakan yang disempurnakan dan berlaku sejak 1 Januari 2001 adalah sebagai berikut.
1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan. 2
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan PPh. 3
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa PPn serta Pajak tentang Penjualan atas Barang Mewah
PPn BM.
4 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan. 5
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan dan Keputusan Menteri Keuangan No 201 KMK.042000 tentang
Penyesuaian Besarnya NJOPTKP sebagai Dasar Penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan.
A Perpajakan
Pada bab ini kamu, akan mempelajari tentang pajak. Uraian selengkapnya meliputi:
1. Pengertian, macam, dan fungsi pajak. 2. Contoh pajak yang ditanggung oleh keluarga siswa.
Di unduh dari : Bukupaket.com
330
IPS SMPMTs Kelas VIII
6 Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 dan Peraturan Pemerintah No. 24
Tahun 2000 tentang Bea Materai
3. Istilah-Istilah dalam Perpajakan
Di dalam perpajakan ada istilah-istilah yang harus kamu ketahui. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Wajib pajak
Wajib pajak WP adalah pembayar pajak.
b. Badan
Badan adalah berbentuk Firma Fa, Persekutuan Komanditer CV, Perseroan Terbatas PT, Koperasi, Yayasan, dan usaha lain.
c. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang berfungsi sebagai tanda
pengenal diri dalam melakukan kewajiban perpajakan.
d. Surat Pemberitah uan Tahunan SPT
Surat Pemberitahuan Tahunan SPT adalah surat pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak yang harus diisi oleh wajib pajak untuk suatu tahun pajak atau bagian
tahun pajak.
e. Surat Setoran Pajak
Surat Setoran adalah surat yang oleh wajib pajak dipergunakan untuk melakukan pembayaran pajak kepada negara.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 17.2 Halaman depan Kartu NPWP yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 17.3 Halaman belakang Kartu NPWP yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Pajak
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SMPMTs Kelas VIII
331
f. Tahun p ajak
Jangka waktu jatuh tempo pajak yang menggunakan tahun takwim atau tahun buku.
g. Menghitung Pajak Sendiri MPS
Pengisian SPT dilakukan sendiri oleh wajib pajak.
4. Asas Pemungutan Pajak
Asas pemungutan pajak dapat dibedakan atas asas domisili, asas sumber, dan asas kebangsaan.
a. Asas Domisili tempat tinggal
Asas domisili yaitu cara pemungutan pajak yang didasarkan pada domisili tempat tinggal wajib pajak. Wajib pajak yang berkediaman di Indonesia dikenakan
pajak atas segala penghasilan yang diperoleh baik di Indonesia maupun di luar negeri.
b. Asas Sumber
Asas sumber yaitu cara pemungutan pajak yang didasarkan pada sumber pendapatannya. Setiap orang yang menerima penghasilan dari Indonesia akan
dikenakan pajak oleh negara Indonesia, walaupun orang tersebut tinggal di luar negeri
c. Asas Kebangsaan
Asas kebangsaan yaitu cara pemungutan pajak yang tidak tergantung kepada kebangsaan wajib pajak. Setiap orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia
diwajibkan untuk membayar pajak.
5. Sistem Penetapan Tarif Pajak
Besar pajak yang dipungut dari wajib pajak tergantung dari sistem tarif yang dianut oleh suatu negara. Tarif pajak dapat berupa persentase tertentu atau jumlah
tertentu. Ada beberapa macam tarif pajak, yaitu sebagai berikut.
a. Tarif Progresif meningkat
Sistem tarif progresif adalah cara penetapan besarnya tarif pajak yang semakin menaik berdasarkan peningkatan pendapatan. Semakin tinggi pendapatan yang
diperoleh, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
332
IPS SMPMTs Kelas VIII
Contohnya tarif pajak penghasilan yang diterapkan di Indonesia sebagai berikut.
Tabel 16.1 Contoh Tarif Pajak Penghasilan
b. Tarif Tetap
Tarif tetap artinya besarnya tarif pajak ditetapkan dalam nilai rupiah tertentu dan tidak berubah-ubah berapa pun besarnya pendapatan. Contoh penerapan tarif
tetap adalah sebagai berikut.
Tabel 16.2 Contoh Tarif Tetap
c. Tarif Proporsional sebanding
Tarif proporsional artinya penetapan tarif pajak yang dikenakan kepada wajib
pajak menurut persentase tetap dari semua penghasilan. Semakin besar penghasilan, semakin besar jumlah pajak yang harus dibayar. Penerapan di Indonesia misalnya
pada tarif PPn sebesar 10 dan PPh pasal 26 sebesar 20. Contoh penerapan tarif proporsional adalah sebagai berikut.
Tabel 16.3 Contoh Tarif Proporsional
1. sampai dengan Rp25.000.000,00
2. di atas Rp25.000.000,00 sampai Rp50.000.000
3. di atas Rp50.000.000,00 sampai Rp100.000.000,00
4. di atas Rp100.000.000,00 sampai Rp200.000.000,00
5. di atas Rp200.000.000,00
No. Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
5 10
15 25
35
1. 10.000.000,00 1.000,00
2. 15.000.000,00 1.000,00
3. 20.000.000,00 1.000,00
4. 25.000.000,00 1.000,00
No. Dasar Pengenaan Rp
Tarif Pajak Rp
No. Dasar Pengenaan Rp
Jumlah Pajak Rp
1. 10.000.000,00
10 1.000.000,00
2. 15.000.000,00
10 1.500.000,00
3. 20.000.000,00
10 2.000.000,00
Tarif Pajak
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SMPMTs Kelas VIII
333
d. Tarif Degresif menurun
Tarif degresif menurun artinya penetapan tarif pajak dengan persentase pajak yang semakin rendah apabila objek yang kena pajak semakin besar nilainya. Contoh
penerapan tarif degresif adalah sebagai berikut.
Tabel 16.4 Contoh Tarif Degresif
6. Prinsip-Prinsip Syarat Pemungutan Pajak
Dalam rangka pemenuhan rasa keadilan maka penyusunan undang-undang
pajak harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut Adam Smith dalam bukunya Wealth
Of Nations Rohmat Soemitro,1990 ada empat syarat untuk tercapainya peraturan pajak yang adil, arus jelas, tegas, dan tidak mengandung arti ganda atau
memberi peluang untuk ditafsirkan lain. a.
Kesamaan equality yaitu dalam pemungutan pajak orang yang berada dalam keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama. Contohnya, dalam pajak
penghasilan, yang dikenakan pajak yang sama adalah orang yang mempunyai penghasilan kena pajak yang sama, bukan orang yang mempunyai penghasilan
yang sama.
b. Kesenangan convenience, artinya dalam pemungutan pajak diupayakan pada
saat yang tepat, yaitu pada saat wajib pajak mempunyai uang. Seorang yang menerima gaji akan lebih mudah ditagih pajaknya pada waktu menerima gaji.
c. Ekonomi economy, artinya biaya pemungutan pajak harus lebih kecil daripada
hasil pemungutan pajak tersebut.
7. Pungutan Resmi Selain Pajak