IPS SMPMTs Kelas VIII
119
oleh pemerintah kolonial meliputi berbagai aspek kehidupan yang mengakibatkan penderitaan rakyat sehingga memunculkan kesadaran nasional dan mulai memahami
perlunya menggalang persatuan. Atas prakarsa kaum terpelajar maka keinginan itu menjadi kenyataan dalam bentuk pergerakan nasional. Mereka menyadari hanya
dengan persatuan dan kesatuan itulah akan terbentuk sesuatu kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan.
b. Lahirnya G olongan Terpelajar
Suatu kenyataan bahwa para pelopor pergerakan nasional terdiri atas para pelajar STOVIA sekolah ”dokter Hindia”. Para lulusan dokter Hindia ini sangat peka
terhadap penderitaan rakyat karena tugas yang diemban berupa pengabdian terhadap kondisi masyarakat. Dengan intelektualnya, mereka memiliki gagasan untuk
mengembangkan taktik perjuangan dengan berorganisasi. Inilah peran penting kaum terpelajar yang hendaknya menjadi pelopor di masyarakat.
c. Mengenang Kejayaan Masa Lampau yang Gemilang
Kejayaan masa lampau bangsa Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit dapat menggugah semangat nasionalisme golongan terpelajar sehingga berupaya
melepaskan diri dari penjajah Belanda.
2. Faktor dari Luar Negeri
Faktor-faktor dari luar negeri yang mendorong munculnya pergerakan nasional di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam tahun 1905.
b. Kebangkitan Nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan
Turki. c.
Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi.
3. Masa Awal Perkembangan
Perkembangan organisasi-organisasi dalam pergerakan nasional pada masa awal ditandai dengan munculnya organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische
Partij. Marilah kita cermati perkembangan organisasi-organisasi tersebut, kita hayati agar kita dapat meneladani perjuangan tokoh-tokohnya.
Perkembangan pergerakan nasional di Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Budi Utomo BU
Seorang dokter Jawa bernama dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1906 dan 1907 meng-adakan perjalanan kampanye di kalangan priyayi di pulau Jawa. Ia
menyampaikan pendapat untuk memajukan bangsanya melalui pendidikan. Pendidikan ini akan diusahakan sendiri tanpa bantuan pemerintah kolonial dengan
Di unduh dari : Bukupaket.com
120
IPS SMPMTs Kelas VIII
mendirikan
Dana Pelajar atau Studiefonds, untuk
membantu para pelajar yang kurang mampu agar dapat melanjutkan sekolah.
Dalam perjalanannya, pada akhir tahun 1907 dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan Sutomo, mahasiswa STOVIA
di Jakarta. Sutomo menyampaikan gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo kepada teman-temannya di STOVIA.
Mahasiswa-mahasiswa STOVIA yang sudah memiliki cita- cita meningkatkan kedudukan dan martabat bangsa itu
terdorong oleh kampanye yang dilakukan dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pada hari Rabu tanggal 20 Mei 1908, Sutomo dan kawan-kawannya berkumpul di ruang anatomi gedung
STOVIA. Mereka sepakat mendirikan organisasi Budi Utomo. Para mahasiswa yang tergabung dalam Budi Utomo
ini adalah Sutomo sebagai ketua, Moh. Sulaeman sebagai Wakil Ketua, Gondo Suwarno sebagai Sekretaris I, Gunawan
Mangunkusumo sebagai Sekretaris II, Angka sebagai bendahara, Muhammad Saleh dan Suwarno sebagai
komisaris. Juga beberapa nama lain yakni Suwardi, Samsu, Suradji, Sudibyo, dan Gumbrek.
Dari bulan Mei sampai awal Oktober 1908, Budi Utomo merupakan organisasi pelajar dengan intinya pelajar
STOVIA. Tujuan organisasi ini dirumuskan secara samar- samar, yaitu kemajuan bagi Hindia, di mana jangkauan
geraknya pada penduduk Jawa dan Madura. Dalam waktu singkat di beberapa kota berdiri cabang-cabang Budi Utomo
yakni Bogor, Bandung, Yogyakarta, Magelang, Surabaya, dan Probolinggo.
Pada tanggal 3 – 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan kongres yang pertama di Yogyakarta. Dalam kongres itu ditetapkan tujuan Budi Utomo adalah
kemajuan yang selaras harmonis buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri,
dan kebudayaan kesenian dan ilmu. Sebagai ketua Pengurus Besar yang pertama dipilih R.T.A. Tirtokusumo, bupati Karanganyar. Ia menjabat sampai tahun 1911.
Kemudian jabatan ketua Budi Utomo berturut-turut adalah Pangeran Aryo Notodirodjo 1911-1914, R.Ng. Wedyodipuro Radjiman Wedyodiningrat tahun
1914-1915, kemudian R.M. Ario Suryo Suparto 1915. Setelah kepengurusan Budi Utomo dipegang golongan tua maka para pelajar menyingkir dari barisan depan.
Budi Utomo semakin lamban kegiatannya setelah keluarnya Cipto Mangunkusumo dan Suryodiputro. Aktivitas Budi Utomo pada waktu itu terbatas pada penerbitan
Majalah Goeroe Desa. Sejak tahun 1912 ketika Pangeran Notodirodjo menjabat ketua, Budi Utomo berusaha mengejar ketinggalan tetapi tidak banyak hasilnya
Sumber: Album Pahlawan Bangsa, PT. Mutiara Sumber Widya, hal. 133
Gambar 6.12 dr. Wahidin
Sudirohusodo
Sumber: Album Pahlawan Bangsa, PT. Mutiara Sumber Widya, hal. 19
Gambar. 6.13 dr. Sutomo
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SMPMTs Kelas VIII
121
karena saat itu muncul organisasi-organisasi lain seperti Sarekat Islam dan Indishce Partij.
Sejak pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 sampai 1919 terlihat usaha- usaha Budi Utomo terjun ke bidang politik. Akan tetapi karena tidak mendapat
dukungan massa maka kedudukan secara politik kurang begitu penting. Namun ada hal yang penting yakni bahwa Budi Utomo merupakan organisasi sosial
kebangsaan yang pertama berdiri di Indonesia dan di situlah terdapat benih semangat nasional yang pertama. Oleh karena itu tanggal kelahiran Budi Utomo, 20 Mei,
diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional.
b. Sarekat Islam SI