Pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sekolah AN-Nisa' Pondok Aren - Bintaro
1
SEKOLAH AN-
NISAA’ PONDOK AREN
-
BINTARO
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Diajukan oleh :
Nama : MUJIYATI
Nim : 104025000870
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009 M
(2)
PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA
PERPUSTAKAAN SEKOLAH AN-
NISAA’ PONDOK AREN
-BINTARO
SkripsiDiajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Oleh :
Mujiyati NIM : 104025000870
Dibawah bimbingan
Pungki Purnomo, MLIS NIP. 150295486
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pengadaan Bahan Pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ Pondok Aren - Bintaro ini telah diajukan dalam sidang munaqosyah Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 4 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta, 4 Juni 2009
Sidang Munaqosyah
Ketua Sidang, Kajur Sekretaris, Pembimbing
Rizal Saiful Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS
NIP.780005380 NIP. 150295486
Penguji,
(4)
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan dengan ketentuan yag berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 12 Mei 2009
(5)
ABSTRAK
MUJIYATI
Pengadaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' Pondok Aren-Bintaro
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' dalam proses pengadaan bahan pustaka dan bagaimana solusi yang dilakukan perpustakaan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi. Responden yang diwawancarai adalah Kepala Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'. Dari penelitian ini diketahui bahwa proses penyeleksian bahan pustaka dilakukan oleh pustakawan berdasarkan usulan dari para guru dan siswa-siswi sekolah An-Nisaa'. Setidaknya ada tiga kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan sekolah An-Nisaa' dalam proses pengadaan bahan pustaka. Yang pertama adalah masalah keterbatasan SDM. Untuk mengatasi kendala tersebut, solusi yang dilakukan adalah dengan melibatkan para guru dalam proses penyeleksian bahan pustaka yang dilakukan secara bersama-sama. Yang kedua adalah masalah dalam proses pembelian yang ditangani langsung oleh pihak perpustakaan maupun melalui perantara yang memakan banyak waktu dan tenaga para pustakawan. Dalam mengatasinya pihak pustakawan mengajak beberapa perwakilan guru pergi bersama-sama membeli di beberapa toko buku dan meminta bantuan pihak toko buku dalam proses pembelian bahan pustaka tersebut. Sedangkan untuk mengatasi masalah pembelian yang dilakukan melalui perantara adalah dengan melakukan pemesanan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, hal ini untuk menghindari keterlambatan pemesanan bahan pustaka tersebut yang biasanya memakan waktu cukup lama. Adapun masalah yang terakhir yaitu masalah hadiah yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai, maka solusi yang dilakukan oleh pihak pustakawan adalah dengan mengembalikan buku-buku tersebut yang kemudian meminta kepada mereka untuk menggantinya.
(6)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, segala puji hanya milik Allah sumber segala ilmu dan hikmah. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya. Walaupun dalam penyelesaian skripsi ini, begitu banyak kendala yang harus penulis hadapi hingga akhir, namun berkat rahmat dan pertolongan-Nyalah penulis dapat menghadapi kendala-kendala tersebut dan menyelesaikan skripsi ini.
Penulis mengakui bahwa dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki,maka skripsi ini belum sempurna baik materi maupun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini penulis terima dengan senang hati.
Tak lupa penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini, antara lain:
1. Kepada Bapak Abdul Chair selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. 2. Kepada Bapak Drs. Rizal Saiful Haq, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi.
3. Kepada Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi dan yang bertindak sebagai dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya serta telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
(7)
4. Kepada segenap dosen Ilmu Perpustakaan Dan Informasi yang telah memberikan penulis banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak terhingga nilainya, semoga dapat bermanfaat dan penulis dapat mengamalkannya selalu.
5. Kepada segenap pustakawan di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di sana, terutama kepada ibu Vera yunindra selaku kepala Perpustakaan Sekolah An-Nisaa.
6. Teman-temanku dijurusan Ilmu Perpustakaan, Tedi, Mulki, lesdi, Hani dan seluruh teman-temanku SL dan LS angkatan 2004.
7. Orangtua tercinta, bapak M.Hatta dan ibu Amenah, yang dengan penuh keikhlasan dan kesabaran dalam mendidik dan membimbing penulis, yang selalu melimpahkan kasih sayang dan doanya kepada penulis. Serta adikku evi yang selalu semangat membantu dan menemaniku ke rental.
8. Sahabat terbaikku dijurusan Ilmu Perpustakaan "Putri" dan juga sahabatku Nina, tempat berbagi kisah, canda, tawa serta tangis. Terima kasih kalian selalu menyemangatiku dan membantuku dalam segala hal. Semoga kalian selalu menjadi sahabat sejatiku.
9. Untuk hati yang selalu menyatu dan menemaniku kemana aku pergi,yang selalu memberikan kebahagiaan dan tangis. Seseorang yang seperti bintang menerangi hari-hari penulis. "Agus" semoga kutemukan yang terbaik dalam dirimu.
(8)
10. kepada saudaraku, Sarkiah dan M.Rudi, terima kasih kalian selalu membantuku dalam segala hal.
11. Kepada bang Ulis, terima kasih atas saran-saran dan doanya.
12. Kepada sahabatku Uchi, terima kasih atas semangat yang diberikan walau Cuma lewat Hp.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, semoga jasa dan bantuan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah dengan pahala dan ridho-Nya . Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya, Amin.
Jakarta, 4 Juni 2009
(9)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... v
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1
B. Identifikasi masalah... 3
C. Pembatasan dan perumusan masalah ... 5
D. Tujuan dan manfaat penelitian... 6
E. Metodologi penelitian ... 7
F. Sistematika penulisan... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR a. Pengertian perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah . 11 b. Tugas pokok, fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah ... 12
c. Visi dan misi perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah ... 15
d. Koleksi perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah... 16
e. Pemilihan atau seleksi bahan pustaka... 18
f. Cara pengadaan bahan pustaka ... 21
g. Sarana pengadaan koleksi... 25
(10)
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH AN-NISAA'
A. Sejarah singkat Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'... 31
B. Visi dan misi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'... 34
C. Kedudukan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'... 34
D. Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' ... 35
E. Anggaran ... 37
F. Jaringan dan kerjasama ... 38
G. Layanan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' ... 39
H. Program khusus Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' ... 40
I. Kegiatan penunjang perpustakaan ... 42
J. Kegiatan pengadaan bahan pustaka ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Seleksi Bahan Pustaka... 45
1. Prosedur penyeleksian bahan pustaka... 45
2. Kriteria seleksi bahan pustaka ... 47
B. Alur kerja pengadaan bahan pustaka... 49
C. Sumber Pengadaan Bahan Pustaka ... 52
1. Pembelian ... 52
2. Sumbangan... 55
(11)
D. Kendala Yang Dihadapi Oleh Pihak Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' Dalam Pengadaan Bahan Pustaka... 57
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) ... 57 2. Kendala dalam proses pembelian bahan pustaka... 59 3. Koleksi hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan... 59 E. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi
Oleh pihak perpustakaan sekolah An-Nisaa' dalam pengadaan bahan pustaka... 60 1. Solusi terhadap kurangnya Sumber Daya Manusia
(SDM)... 60 2. Solusi terhadap proses pembelian bahan pustaka ... 61 3. Solusi terhadap koleksi hadiah atau sumbangan yang tidak
Sesuai dengan kebutuhan... 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 63 B. Saran... .. 65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai bagian dari pranata masyarakat, perpustakaan berperan sebagai pengelola berbagai sumber informasi secara sistematik sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan dan memperluas wawasan pengetahuan masyarakat itu sendiri. Karena itu di tengah-tengah masyarakat ada beberapa jenis Perpustakaan yaitu, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Umum, dan Perpustakaan Khusus.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh pihak sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.1 Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.2
1
Sulistyo Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama), h. 50
2
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah(Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 5
(13)
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta selera para pembaca yaitu murid-murid sekolah tersebut.3
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber belajar apabila di dalam perpustakaan sekolah tersebut tersedia banyak bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka ini murid-murid dapat belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan sekolah yang kurang memiliki bahan-bahan pustaka atau jarang bahkan tidak pernah ditambah dengan bahan-bahan pustaka yang baru akan ketinggalan zaman dan lambat laun murid-murid menjadi kurang senang mengunjungi perpustakaan sekolah. Oleh sebab itu perlu pengadaan bahan-bahan pustaka secara terus- menerus.4
Menurut Ibrahim Bafadal pengadaan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang. Jadi pengadaan
bahan-3
Ibid,h. 5 4
(14)
bahan pustaka ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang sama sekali belum dimiliki oleh perpustakaan sekolah. kemungkinan yang kedua adalah menambah bahan-bahan pustaka yang jumlahnya kurang.5
Tidak dapat dipungkiri, saat ini pustakawan juga dituntut untuk berperan sebagai penerjemah kebutuhan para pemakainya daripada hanya sekedar berperan sebagai penyeleksi. Karena itu pustakawan harus mampu tidak hanya dalam menerapkan keterampilan dalam perencanaan koleksi dan penyeleksiannya tapi juga dalam melakukan kolaborasi dengan pihak pimpinan sekolah dan guru.
Karena pentingnya faktor pengadaan bahan pustaka dalam pengembangan koleksi, maka penulis tertarik untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ dalam pengadaan bahan pustaka dan solusi apa yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam menghadapi kendala tersebut. Dengan demikian penulis memilih judul “Pengadaan Bahan Pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’
Pondok Aren - Bintaro”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pengadaan bahan pustaka pihak perpustakaan seringkali menjumpai berbagai persoalan diantaranya adalah :
5
(15)
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam menjalankan pekerjaan di perpustakaan dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup. Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang cukup maka setiap pekerjaan yang dikelola akan menjadi lebih baik sebab setiap staf mempunyai tugasnya masing-masing. Misalnya untuk menjalankan kegiatan pengadaan bahan pustaka, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup dan harus memiliki keterampilan dalam membuat perencanaan pengadaan bahan pustaka dan melakukan penyeleksian bahan pustaka dengan baik serta melakukan berbagai terobosan
2. Kendala Dalam Proses Pembelian Bahan Pustaka
Pembelian buku dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu membeli langsung ke toko buku dan penerbit maupun melalui agen atau distributor.
Masing-masing agen atau distributor, penerbit, dan toko buku mempunyai kebijakan dan prosedur pembelian yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Karena itu pihak perpustakaan dituntut untuk mengetahui informasi mengenai berbagai prosedur kebijakan tersebut, agar dalam melakukan pengadaan (khususnya melalui pembelian) dapat dilakukan dengan lancar dan baik.
(16)
3. Koleksi Hadiah Atau Sumbangan Yang Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan
Selain dengan cara membeli, buku-buku perpustakaan sekolah juga bisa diperoleh dari hadiah atau sumbangan, baik hadiah atau sumbangan dari perorangan maupun dari organisasi, badan-badan atau lembaga tertentu.6 Hadiah atau sumbangan yang diperoleh bisa secara langsung diterima dari penyumbang atau dengan cara mengajukan permintaan terlebih dahulu. Permintaan hadiah dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
Koleksi perpustakaan yang bersumber dari hadiah kadang-kadang kurang cocok dengan tujuan dan fungsi serta ruang lingkup layanan perpustakaan, maka pengadaan koleksi melalui hadiah bukan merupakan andalan pembinaan koleksi perpustakaan.7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, maka penulis memberi batasan pada kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan sekolah An-Nisaa’ dalam proses pengadaan bahan pustaka berupa bahan tercetak (book material),yaitu: masalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), masalah dalam proses pembelian bahan pustaka dan masalah hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
6
Ibrahim Bafadal,Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, h. 41 7
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1999), h.71
(17)
2. Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini yaitu :
a. Apa saja kendala yang di hadapi oleh pihak perpustakaan dalam hal kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), masalah dalam proses pembelian bahan pustaka dan masalah hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan?
b. Bagaimana solusi yang dilakukan pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka, seperti masalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), masalah dalam proses pembelian bahan pustaka dan masalah hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
b. Untuk mengetahui solusi apa yang di lakukan oleh pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala-kendala tersebut.
c. Memenuhi sebagian persyaratan akademis untuk mencapai gelar sarjana strata satu (S1) pada fakultas Adab dan Humaniora jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
(18)
2. Manfaat penelitian
a. Memberikan masukan-masukan yang berguna bagi pihak Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’
b. Menambah pengalaman praktis bagi penulis dalam melakukan suatu penelitian.
E. Metodologi Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.8 1. Jenis dan sumber data
a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden yang ditemui langsung di lapangan (lokasi penelitian).
2. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data-data dalam penelitian ini adalah:
8
(19)
a. Riset Perpustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku, literatur, dokumen, artikel, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur sesuai dengan pembahasan skripsi ini.
b. Riset Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian, yaitu dengan cara :
1) Observasi yaitu: Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki .9
2) Interview (wawancara) yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada sipeneliti.10
Wawancara merupakan teknik utama dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yang dilakukan kepada pustakawan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan yang dikelolanya.
Sedangkan teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku “Pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
9
Sutrisno Hadi. Metodologi research (Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1980) h. 136
10
(20)
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dan ditulis berdasarkan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan
Bab ini memuat uraian singkat mengenai latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini memuat tentang pengertian perpustakaan sekolah, tugas pokok, fungsi dan tujuan perpustakaan sekolah, visi dan misi perpustakaan sekolah, koleksi perpustakaan sekolah, pemilihan atau seleksi bahan pustaka, cara pengadaan bahan pustaka, sarana pengadaan koleksi, dan kebijakan pengembangan koleksi.
BAB III Tinjauan umum
Bab ini membahas tentang sejarah singkat Perpustakaan Sekolah An-Nisaa', visi dan misi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa', kedudukan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa', koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa', anggaran, jaringan dan kerjasama, layanan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa', program khusus Perpustakaan Sekolah An-Nisaa', kegiatan penunjang perpustakaan, dan kegiatan pengadaan bahan pustaka.
(21)
BAB IV Hasil penelitian
Bab ini membahas mengenai penelitian dan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi.
BAB V Penutup
Bab ini memuat kesimpulan dari permasalahan yang telah diteliti, serta memberikan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi perpustakaan.
(22)
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Perpustakaan Sekolah / Perpustakaan Madrasah
Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah mempunyai arti yang sama. Perpustakaan madrasah sebagaimana perpustakaan sekolah lainnya merupakan sarana pendukung sistem pendidikan sekolah.11Perpustakaan adalah sebuah ruangan, sebuah gedung atau bagian dari gedung yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan dan bahan pustaka lainnya menurut tata susunan tertentu untuk kepentingan pembaca dan bukan untuk diperjualbelikan.12
Pengertian perpustakaan sekolah banyak didefinisikan oleh para ahli bidang perpustakaan. Pengertian Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah menurut Sulistyo Basuki adalah Perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.13 Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.14
Dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah dan dikelola oleh pihak sekolah dalam membantu program-program pendidikan sekolah untuk mencapai tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan di sekolah tersebut.
11
Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan dan Pendidikan: pemetaan peran serta perpustakaan dalam proses belajar mengajar (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 7
12
Sulistyo Basuki,Periodisasi Perpustakaan Indonesia(Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994) h. 1
13
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993) h. 50-51
14
Ibrahim Bafadal,Pengelolaan perpustakaan Sekolah(Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 4
(23)
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah atau Perpustakaan Madrasah
Perpustakaan Sekolah atau perpustakaan madrasah sebagai sarana penunjang belajar mengajar di sekolah mempunyai peran yang sangat penting di sekolah. Namun saat ini masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan betapa pentingnya peran perpustakaan sekolah di sekolah.
Sebelumnya penulis akan menjelaskan tugas pokok dari perpustakaan madrasah atau
perpustakaan sekolah. “Tugas pokok perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah
adalah mendukung tugas madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan yang bercirikan Islam melaksanakan amanah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional”.15
Tujuan perpustakaan sekolah tidak dapat dilepas dari fungsi perpustakaan sekolah. Tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan. Dalam bukuperpustakaan dan pendidikantelah dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah atau madrasah adalah sebagai bagian dari proses pendidikan mempunyai tujuan dan fungsi sebagai berikut:
1. Mendukung pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam kurikulum sekolah.
2. Menjaga dan mengembangkan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan penggunaan perpustakaan selama hidupnya.
3. Menyediakan kesempatan atau pengalaman dalam penggunaan informasi untuk keperluan peningkatan pengetahuan dan wawasan, imajinasi, dan kesenangan.
4. Membantu siswa dalam mempelajari dan mempraktekkan kemampuan menggunakan dan mengevaluasi informasi dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
5. Menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi lokal, regional, nasional, dan global serta kesempatan untuk menuangkan pengalaman dan gagasan-gagasannya. 6. Mengorganisasikan berbagai kegiatan yang berkenaan dengan peningkatan kesadaran dan
kepekaan terhadap masalah sosial dan budaya.
15
Sudarnoto Abdul Hakim, ed.,Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah(Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006) h. 34
(24)
7. Menyediakan kerja sama dan sesama siswa, guru, staf administrasi, dan orangtua dalam mencapai misi dan tujuan sekolah.
8. Mewujudkan konsep kebebasan informasi dan akses informasi sebagai bagian penting dalam demokrasi yang harus dipahami oleh setiap warga Negara yang bertanggung jawab.
9. Mempromosikan membaca, sumber-sumber, dan layanan perpustakaan kepada seluruh masyarakat sekolah dan pihak-pihak berkepentingan lainnya.16
Perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah mempunyai tujuan untuk membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan, secara umum maupun khusus. Perpustakaan sekolah perlu diperhatikan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Setelah mengetahui tujuan perpustakaan sekolah atau perpustakaan madrasah, maka perlu diketahui pula fungsi perpustakaan. Fungsi perpustakaan telah dijabarkan dalam buku Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, yaitu sebagai berikut:
1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain.
2. Informasi, yaitu menjamin lingkungan terinformasi dengan baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu, agama dan kehidupan sehari-hari.
3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah atau sekolah.
4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan sebagai unit kerja yang mampu menarik lingkungannya untuk beramal saleh dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela.
5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian.
6. Budaya, yaitu memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi dan fasilitas yang dimilikinya.
(25)
7. Rekreasi, yaitu menyediakan bahan bacaan tercetak maupun tidak tercetak untuk memuaskan kebutuhan rekreasinya.17
C. Visi, Misi Perpustakaan Madrasah Atau Perpustakaan Sekolah
Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, dan sarana penunjang tugas madrasah maka Visi perpustakaan madrasah haruslah merupakan penunjang visi madrasah di bidang tugasnya. Visi perpustakaan madrasah adalah:
“Terwujudnya layanan informasi perpustakaan yang handal di madrasah menuju
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga madrasah dan lingkungannya berkembang menjadi manusia yang berkualitas, beriman, bertakwa dan berakhlak mulia sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah dengan tetap menjaga kepribadiannya”.18
Dalam manifesto IFLA/UNESCO tentang perpustakaan sekolah disebutkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki misi atau tanggung jawab atas penyediaan informasi dan gagasan-gagasan atau ide-ide yang penting atau diperlukan dalam mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang berbasis pengetahuan dan informasi. Disamping itu, perpustakaan sekolah juga dituntut untuk dapat membekali para siswa dengan berbagai kemamapuan dan dapat mengembangkan daya imajinasi yang berguna bagi pendidikan seumur hidup, dan dapat menjadikannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.19
D. Koleksi Perpustakaan Sekolah / Perpustakaan Madrasah
Sebuah perpustakaan harus memiliki koleksi, sehingga tidak bisa dikatakan perpustakaan tanpa adanya suatu koleksi. Koleksi ini tidak hanya satu macam, melainkan
16
Abdul Hakim, ed.,Perpustakaan dan Pendidikan, h. 11-12 17
Abdul Hakim,Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 35-38 18
Ibid., h. 38 19
(26)
bermacam-macam jenisnya yang antara lain koleksi umum dan koleksi khusus. Dalam pengertian koleksi ada bahan cetak dan non cetak.20
Koleksi perpustakaan madrasah merupakan koleksi yang dibangun untuk mendukung proses pembelajaran di madrasah dan juga untuk mempromosikan minat baca para siswa. Karenanya pustakawan harus memahami berbagai jenis koleksi yang ada untuk memenuhi kebutuhan pemakai di madrasah.21
Adapun jenis-jenis koleksi perpustakaan madrasah menurut Ibrahim Bafadal adalah sebagai berikut:
1. Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan-bahan pustaka bisa dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut:
a. Bahan-bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.
b. Bahan-bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam.
Bahan-bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut:
1) Bahan-bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur, laporan, karangan-karangan, kliping.
2) Bahan-bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam, radio, tape recorder, filmslide projektor, filmstrip projektor.
2. Ditinjau dari isinya, bahan-bahan pustaka dapat dibagi ke dalam dua kelompok sebagai berikut:
a. Bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku-buku fiksi, seperti buku ceritera anak-anak, cerpen, novel.
20
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1999), h.19
21
(27)
b. Bahan-bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku-buku non fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah dan surat kabar.22
Sedangkan menurut Rizal Saiful Haq, dkk secara umum koleksi perpustakaan sekolah mencakup dua kategori, yaitu:
1. Koleksi setempat / lokal [local collection], yaitu bahan-bahan yang secara fisik dimiliki atau berada di perpustakaan seperti buku-buku, dokumen, sumber daya visual, relia, peta dan globe, model, perangkat permainan, bahan-bahan elektronis, dan lain-lain.
2. Koleksi bergerak [remote collection], yaitu koleksi atau bahan-bahan yang secara fisik tidak dimiliki atau berada di perpustakaan tetapi dapat digunakan oleh pemakai perpustakaan, seperti sumber daya internet, koleksi perpustakaan atau unit informasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan. Dalam hal ini diperlukan suatu koneksi, atau jaringan [network].23
E. Pemilihan atau Seleksi Bahan Pustaka
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka makin berkembang pula jenis dan bahan pustaka, sehingga untuk membangun koleksi perpustakaan perlu dilakukan seleksi, karena tidak mungkin sebuah perpustakaan bagaimanapun besarnya akan menghimpun semua bahan pustaka yang ada.24 Menurut Yayu Yulia seleksi adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambah pada koleksi yang telah ada di perpustakaan.25
22
Ibrahim Bafadal,Pengelolaan perpustakaan Sekolah, h. 27 23
Abdul Hakim,Perpustakaan dan Pendidikan, h. 15-16 24
Sofa, "Pengadaan bahan pustaka bag 1," artikel diakses pada 5 mei 2008 dari http://massofa.wordpress.com/2008/01/20/pengadaan-bahan-pustaka-bag-1/ Pengadaan Bahan Pustaka Bag 1
25
(28)
Pada dasarnya pustakawan yang bertugas di bidang pengembangan koleksi sudah memahami betul pedoman dasar untuk melakukan seleksi yaitu:
1. Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang ada di pasaran, 2. Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan tempat ia bekerja, 3. Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani,
4. Mengenal prinsip-prinsip seleksi,
5. Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu seleksi, dan 6. Memahami berbagai kendala yang ada.26
Dalam pemilihan atau seleksi bahan pustaka perpustakaan harus berpedoman pada prinsip-prinsip seleksi. Prinsip seleksi merupakan salah satu acuan yang digunakan perpustakaan untuk mengisi koleksi perpustakaannya.27
Berikut ini beberapa prinsip dasar pemilihan koleksi menurut F. Rahayuningsih: 1. Memilih koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan
Bahan-bahan yang akan dikoleksi perpustakaan seharusnya bahan-bahan yang memang diperlukan oleh pengguna. Selain mengoleksi buku-buku wajib untuk pelajaran/perkuliahan, perpustakaan sebaiknya juga mengoleksi buku-buku ilmu pengetahuan populer. Dengan buku-buku ilmu pengetahuan populer tersebut pengguna mendapatkan bacaan untuk menambah pengetahuan, selain pengetahuan yang disampaikan oleh pendidik. Harapan yang ingin diraih adalah pengguna perpustakaan dapat mengembangkan bakat serta minat yang dimiliki. Selain koleksi ilmu pengetahuan populer, perpustakaan juga perlu mengoleksi fiksi yang isinya dapat membentuk sikap dan perilaku yang baik bagi pengguna.
2. Memilih buku-buku yang berkualitas
26
Sofa, Pengadaan bahan pustaka bag 1 27
(29)
Buku-buku yang dikoleksi perpustakaan hendaknya buku-buku yang berkualitas tinggi. Kualitas buku dapat dipertimbangkan melalui isi buku, keahlian pengarang, reputasi penerbit, cara penyajian, edisi, susunan, ilustrasi dan fiksi buku.
3. Tidak memandang suku, agama, ras, profesi, aliran politik, perdagangan, tingkat pendidikan
Pemilihan koleksi tidak melihat adanya perbedaan suku, agama, ras, aliran politik, perdagangan, ataupun memandang tingkat pendidikan seseorang.
4. Sesuai dengan dana yang ada
Perpustakaan perlu menyusun anggaran pengadaan koleksi untuk setiap tahun anggaran. Penyusunan anggaran dapat disesuaikan dengan rencana pembelian buku ataupun rencana berlangganan terbitan berkala dalam satu tahun.28
F. Cara Pengadaan bahan pustaka
Pengadaan koleksi adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap, dan terbitan mutakhir., agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani. Koleksi perpustakaan berasal dari berbagai macam sumber, seperti hadiah, tukar-menukar, titipan, dan pembelian.29
Secara garis besar metode pengadaan koleksi dapat dilakukan dengan cara pembelian, hadiah, tukar menukar, wajib serah simpan dan titipan, yang pembahasannya akan diuraikan di bawah ini.
28
F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007), h. 14-15
29
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan pustakawan (Yogyakarta: Kanisius,1992) h. 71
(30)
1. Pembelian
Penambahan koleksi dengan cara membeli merupakan kegiatan penambahan koleksi yang paling banyak dilakukan oleh perpustakaan. Dengan cara ini dapat dilakukan pemilihan koleksi yang benar-benar sesuai kebutuhan pengguna dan dana yang tersedia. Sebelum melakukan pembelian buku, setiap judul buku yang diperoleh dari hasil pemilihan, perlu diperiksa kembali untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah dimiliki perpustakaan atau sedang dipesan. Kemudian dibuat daftar desiderata, yaitu daftar pesanan buku yang ditunda pembeliannya, karena belum tersedia dana atau karena kesulitan mendapatkan koleksi tersebut.30
Untuk membeli buku-buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh dengan beberapa cara:
a. Membeli ke penerbit
Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh buku-buku, guru pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian ke penerbit ini relatif lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku. Hal ini disebabkan pemilik toko mencari keuntungan walaupun sedikit.31
b. Membeli di toko buku
Pembelian secara langsung ke toko buku lebih efisien dari segi waktu dan biaya, namun tidak semua subjek atau judul buku yang dibutuhkan oleh perpustakaan tersedia di toko buku.
c. Memesan
Pengadaan buku-buku, baik membeli langsung ke toko buku penyalur dan ke penerbit, maupun memesan terlebih dahulu, dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah pembelian atau pemesanan langsung, artinya guru pustakawan langsung datang ke toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku.
30
F. Rahayuningsih,Pengelolaan Perpustakaan, h. 15 31
(31)
Tetapi apabila toko buku atau penerbitnya sangat jauh dari sekolah, maka bisa menggunakan cara kedua, yaitu pembelian atau pemesanan lewat pos, yaitu guru pustakawan mengirimkan surat kepada toko buku atau penerbit untuk membeli atau memesan buku-buku. Pada umumnya pembelian atau pemesanan lewat surat ini uangnya dibayar terlebih dahulu dengan ditambah ongkos pengirimannya.32
2. Hadiah
Pengadaan bahan pustaka yang diperoleh bisa secara langsung diterima dari penyumbang atau diminta. Perpustakaan yang menerima hadiah secara langsung perlu melakukan beberapa hal:
a. Meneliti kiriman hadiah dan mencocokkannya dengan surat pengantarnya. b. Memilih hadiah yang dibutuhkan dan
c. Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan.
Bila perpustakaan yang meminta hadiah bahan pustaka maka perlu: a. Menyusun daftar pustaka yang diperlukan
b. Mengirimkan surat permohonan hadiah
c. Setelah bahan pustaka diterima lakukan pemeriksaan dengan mencocokkan daftar kiriman hadiah dengan surat pengantar
d. mengirim kembali surat pengantar disertai dengan ucapan terima kasih.33
Perpustakaan yang menerima dan memberikan hadiah bahan pustaka karena mempertimbangkan :
a. Apakah koleksi sesuai dengan subjek dan tujuan perpustakaan.
b. Dapatkah perpustakaan menanggung pengolahan penempatan, penyimpanan dan penggunaan koleksi.
c. Dapatkah perpustakaan mengalokasikan dana untuk pengolahan dan perantaraan bahan pustaka tersebut.34
32
Ibid., h. 37-38\ 33
(32)
3. Tukar menukar koleksi
Tukar menukar bahan pustaka dapat dilakukan apabila perpustakaan memiliki sejumlah pustaka yang tidak diperlukan lagi, dan ingin ditukarkan dengan pustaka lain.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Setiap pustaka yang akan ditukarkan harus dikeluarkan dari koleksi, diambil katalognya, dan diberi tanda stempel tanda pengeluaran dari koleksi. Di dalam buku inventaris juga dicatat di kolom keterangan, sehingga sudah resmi dan bukan milik perpustakaan yang bersangkutan.
b. Sejumlah pustaka yang akan ditukarkan dibuatkan daftar yang diurutkan berdasarkan abjad, misalnya:
Buku : nama pengarang dan judul Majalah : Judul, Vol., Tahun, Nomor
c. Perpustakaan mengirimkan daftar tersebut kepada sejumlah perpustakaan yang diperkirakan akan membutuhkannya, lengkap dengan syarat penukaran, misalnya ongkos kirimnya.
d. Perpustakaan penerima memilih pustaka yang diperlukan dan mengirim daftar pustaka yang ditawarkan sebagai gantinya.
e. Apabila kedua perpustakaan telah sepakat, maka proses tukar-menukar dapat dilakukan, dan masing-masing dapat mulai menginventaris pustaka hasil tukar-menukar.35
4. Wajib serah simpan
Semua karya yang dihasilkan di madrasah wajib disimpan pada perpustakaan dengan keputusan kepala madrasah. Karya-karya yang dimaksud meliputi antara lain: a. Makalah seminar, simposium, konferensi dan sebagainya.
b. Laporan penelitian dan pengabdian pada masyarakat
34
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), "Pengembangan Koleksi : Pengadaan Bahan Pustaka" artikel diakses pada 4 november 2008 darihttp://pusdiklat.pnri.go.id/elearning/pengembangan/frameset04.html
35
(33)
c. Artikel karya komunitas madrasah yang dipublikasikan di media massa d. Kliping koran.36
5. Titipan
Pengadaaan bahan pustaka melalui titipan biasanya dilaksanakan oleh pecinta buku yang menitipkan koleksinya di perpustakaan agar dibaca oleh pemakai perpustakaan.37
G. Sarana pengadaan koleksi
Pengadaan koleksi dalam arti menambah koleksi baru, dapat selalu dilakukan dengan cara mencari informasi tentang terbitan-terbitan terbaru dari penerbit. Beberapa sarana yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pengadaan koleksi antara lain : 1. Katalog penerbit, leaflet,brosur
Katalog penerbit adalah daftar informasi terbitan dari penerbit buku. Informasi yang dimuat dapat berupa informasi tentang buku-buku yang baru diterbitkan, buku edisi baru, dan buku cetak ulang. Pada umumnya informasi yang disajikan disertai informasi harga setiap buku.
Selain katalog penerbit yang dibuat secara periodik, penerbit kadang-kadang membuat informasi terbitan berupa leaflet dan brosur yang hanya memuat informasi beberapa buku terbaru yang tidak mencakup periode terbitan tertentu.
2. Iklan dan majalah
Iklan dapat ditemukan di koran atau di majalah. Penerbit-penerbit besar kadang-kadang memasukkan iklan dalam majalah tentang buku-buku yang baru diterbitkan. Informasi yang ada di dalam iklan biasanya berisi tentang buku-buku yang baru terbit, yang barangkali sesuai dengan keperluan pengguna perpustakaan.
3. Resensi buku di majalah dan surat kabar
36
Abdul Hakim,Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 83 37
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), "Pengembangan Koleksi : Pengadaan Bahan Pustaka."
(34)
Resensi adalah tinjauan tentang buku. Kadang-kadang dikenal dengan timbangan buku. Pada umumnya resensi berupa penilaian objektif terhadap buku, baik fisik, susunan, maupun isi. Resensi dapat membantu dalam mempertimbangkan suatu buku yang dibeli atau tidak, karena kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi pada umumnya dibahas oleh peresensi.
4. Daftar penerimaan buku baru yang dimiliki perpustakaan
Perpustakaan sebaiknya membuat daftar buku yang baru diterima. Daftar tersebut dapat digunakan sebagai alat pemeriksa sebelum melakukan pembelian. Buku-buku yang sudah dimiliki atau yang termuat dalam daftar penerimaan Buku-buku baru sebaiknya tidak dibeli ulang, lebih-lebih jika tidak bermaksud menambah jumlah eksemplar buku.
5. Bibliografi nasional
Bibliografi nasional adalah daftar buku yang diterbitkan oleh penerbit-penerbit dalam suatu cakupan wilayah negara tertentu. Sebagai contoh adalah Bibliografi Nasional Indonesia yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia setiap tiga bulan sekali. Bibliografi Nasional Indonesia mendaftar semua terbitan dari setiap penerbit yang tergabung dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).
6. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah daftar judul-judul buku yang digunakan oleh seorang penyusun karya tulis yang dicantumkan pada bagian akhir tulisan. Daftar pustaka perlu diperiksa oleh petugas perpustakaan untuk mengetahui apakah buku yang didaftar sudah dimiliki oleh perpustakaan atau belum. Jika belum dimiliki sedapat mungkin diusahakan untuk dimiliki.
(35)
Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan pengguna perpustakaan yang mereka perlukan yaitu dengan menyediakan formulir usulan buku yang dapat diisi oleh pengguna. Daftar usulan buku dari pengguna merupakan sarana yang sangat baik untuk mengetahui kebutuhan mereka secara langsung.
8. Books in print
Books in printadalah daftar buku-buku yang masih beredar di pasaran yang siap untuk dibeli.
9. Internet
Sarana paling modern yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya buku-buku terbaru adalah akses internet.38
H. Kebijakan Pengembangan Koleksi
Perpustakaan sekolah / perpustakaan madrasah harus mempunyai kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis. Menurut Sofa kebijakan pengembangan koleksi yang tertulis berfungsi sebagai:
1. Pedoman bagi para selektor untuk bekerja lebih terarah.
2. Sarana komunikasi untuk memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangaan selanjutnya.
3. Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.39
Prinsip-prinsip pengembangan koleksi menurut Darmono, yaitu sebagai berikut:
1. Relevansi
38
F. Rahayuningsih,Pengelolaan Perpustakaan, h. 16-19 39
(36)
Artinya aktivitas pemilihan dan pengadaan terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berorientasi kepada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.
2. Kelengkapan
Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.
3. Kemutakhiran
Selain memperhatikan masalah kelengkapan, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran dapat dikatakan mutakhir.
4. Kerjasama
Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerja sama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien. Kerjasama ini melibatkan semua komponen yang terlibat dalam pembinaan koleksi seperti kepala perpustakaan, petugas perpustakaan atau pustakawan, guru, serta pihak yang mengadakan pembelian.40
(37)
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'
Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Rasyid Izada dan Ibu Rosfia Rasyid di tengah keprihatinan semakin menurunnya moral dan akhlak bangsa yang berkembang semakin tidak bernurani. Keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan bahkan membahayakan masa depan bangsa. Atas dasar idealisme dan dengan niat tulus ingin turut membantu membangun generasi penerus yang cerdas serta bertakwa kepada Allah SWT, maka didirikanlah sekolah yang dapat membentuk karakter manusia menjadi sebaik-baik umat, untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' berdiri pada tahun 1995 dengan membuka jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yang diberi nama TK An-Nisaa'.
Perpustakaan sekolah An-Nisaa' berdiri pada tahun 1996, sebagai fasilitas sekolah yang bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru di sekolah. Selain itu, yayasan mempunyai komitmen besar untuk melahirkan generasi-generasi yang mempunyai minat baca yang tinggi sebagai bekal generasi pembelajar.
40
(38)
Pada awal berdirinya, perpustakaan An-Nisaa' dikelola oleh satu orang staf yang merangkap sebagai tenaga tata usaha, dan waktu itu, perpustakaan Al-Izhar diminta sebagai konsultan untuk perpustakaan An-Nisaa'.
Setelah satu tahun berjalan, baru pada tahun 1997 perpustakaan An-Nisaa' dikelola oleh satu orang pustakawan S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Padjajaran Bandung, yang bernama Vera Yunindra, S.Sos (Ibu Teta). Pada tahun inilah banyak pembenahan yang dilakukan untuk mewujudkan perpustakaan yang ideal. Seperti halnya, pengolahan ulang koleksi dengan menggunakan DDC, pembuatan kartu katalog, dan memberikan layanan sirkulasi yang lebih maksimal.
Tahun 1998 staf perpustakaan menjadi 2 orang dan pada waktu itu perpustakaan mempunyai otonomi sendiri dari yayasan. Dengan bertambahnya staf menjadikan perpustakaan bisa dikelola dengan lebih maksimal. Seiring dengan semakin berkembang jenjang pendidikan pada sekolah An-Nisaa' yang membuka jenjang SMP, maka pada tahun 2001 pihak sekolah mengadakan perpustakaan SMP, sehingga sejak itu sekolah An-Nisaa' mempunyai dua perpustakaan. Yang pertama adalah Perpustakaan Pusat yang berlokasi di gedung TK dan SD, sedangkan perpustakaan yang kedua adalah Perpustakaan Kelas Atas yang menempati ruangan di gedung SMP.
Pada tahun 2004 perpustakaan merekrut satu orang staf baru sebagai asisten pustakawan yang ditempatkan di perpustakaan pusat. Hal ini dilakukan sebagai usaha perpustakaan agar bisa memberikan layanan dan program perpustakaan secara maksimal. Karena, pada dasarnya perpustakaan sekolah
(39)
An-Nisaa' tidak hanya memberikan layanan peminjaman dan pengembalian saja melainkan memberikan program-program yang berkaitan dengan library skilldaninformation literacy.
Pada tahun 2006 perpustakaan mempunyai program untuk menerapkan sistem otomasi di perpustakaan An-Nisaa'. Hal ini dipandang perlu mengingat jumlah anggota yang terus bertambah, jumlah koleksi yang semakin banyak, dan ingin memberikan layanan yang lebih maksimal untuk seluruh anggota.
Pada saat ini, Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa' telah menyelenggarakan pendidikan pada tingkat Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk mendukung tujuannya, Sekolah An-Nisaa melengkapi diri dengan berbagai sarana dan prasarana sekolah, diantaranya Ruangan kelas yang representatif, Lingkungan yang lapang dan bernuansa asri, 2 Perpustakaan yang nyaman, Lab komputer, Lab Sains, Ruang musik, Ruang musik kedap suara, Antar jemput, Caterring, Kantin, Mushola yang luas, Area parkir, Green Lab, UKS, Aula, Ruang Serbaguna, Lapangan sepakbola, lapangan Futsal dan Lapangan basket. Sekolah An-Nisaa juga telah dikenal sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan lulusan dengan prestasi yang terbaik.41
41
Sekolah An-nisaa’, “Sekolah An-Nisaa” artikel diakses pada 11 februari 2009 dari
(40)
B. Visi dan Misi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' 1. Visi Perpustakaan
Menjadikan perpustakaan An-Nisaa' sebagai pusat informasi dan pendidikan di sekolah, serta menjalin hubungan yang erat antara pengguna dan pengelola perpustakaan.
2. Misi Perpustakaan:
a. Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.
b. Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber terbaru dan terbaik. c. Memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan seluruh anggota.
C. Kedudukan Perpustakaan Sekolah YPII An-Nisaa'
Kedudukan perpustakaan Sekolah An-Nisaa' sebagai unit penunjang dalam membantu proses belajar-mengajar yang bertanggung jawab langsung pada ketua perguruan.
Peranan penting perpustakaan sekolah ini, antara lain:
1. Membantu menyediakan bahan atau sumber belajar baik berupa buku maupun non buku dan fasilitas berupa KBM (kegiatan belajar mengajar). 2. Menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan siswa dan siswi terhadap
bacaan.
3. Memperkaya pengalaman belajar siswa . 4. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri.
5. Melatih siswa dan siswi ke arah tanggung jawab.
(41)
7. Membantu guru-guru dalam melengkapi sumber-sumber pengajaran. 8. Membantu siswa, guru, karyawan serta orang tua siswa dalam mengikuti
perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan.
D. Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'
Koleksi perpustakaan An-Nisaa' terdiri dari koleksi tercetak dan non tercetak (Audio Visual) yang disusun berdasarkan DDC (Dewey Decimal
Classification). Sampai tahun 2009 jumlah koleksi Perpustakaan Sekolah
An-Nisaa' berjumlah sekitar 16500 eksemplar. 1. Buku Teks
Berupa buku non-fiksi dari berbagai subyek (disiplin ilmu), yang disusun berdasarkan DDC. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata pelajaran atau bidang studi tertentu, yang berfungsi sebagai sarana pengembang bahan dan program dalam kurikulum pendidikan, sarana pemerlancar tugas akademik guru, sarana pemerlancar ketercapaian tujuan pembelajaran, dan sarana pemerlancar efisiensi dan efektivitas kegiatan pembelajaran.42
2. Buku Paket (Buku Pelajaran)
Berupa buku-buku pelajaran dari berbagai bidang studi, yang dipinjamkan kepada guru selama 1 tahun atau sesuai kebutuhan. Khusus untuk siswa SMP koleksi tersebut dapat dipinjam selama kegiatan belajar berlangsung.
42
M a s n u r M u s l i c h , “ Hakikat dan fungsi buku teks ” artikel diakses pada 26 februari
(42)
3. Koleksi Referensi
Terdiri dari Ensiklopedia, kamus, alat peraga, dan lain-lain. Koleksi ini hanya dapat dibaca di tempat, difotokopi, atau dipinjamkan untuk guru selama satu minggu.
4. KoleksiTeacher Resources
Merupakan buku panduan belajar mengajar yang berguna untuk menambah wawasan. Koleksi ini diperuntukkan khusus untuk guru dalam lingkup Yayasan Pendidikan Islam Ibuku An-Nisaa'.
5. Koleksi Karya Tulis
Adalah karya tulis siswa-siswi SMP An-Nisaa' sebagai syarat kelulusan, yang diberikan pada akhir kegiatan belajar.
6. Koleksi Hiburan
Perpustakaan menyediakan buku-buku fiksi (komik, novel, dan cerita bergambar) sebagai sarana hiburan. Selain itu juga disediakan majalah, surat kabar, dan tabloid.
7. Koleksi Audio Visual
Terdiri dari VCD, CD, DVD, dan kaset. Koleksi ini hanya dapat dipinjamkan pada saat jam pengajaran berlangsung atau sesuai kebutuhan. 8. Koleksi kliping
Perpustakaan An-Nisaa' juga menyediakan koleksi kliping dalam beberapa subyek yaitu, di antaranya: Pendidikan, Sastra, Kesehatan, Masakan, Politik dan Hukum,Olahraga, Agama, Psikologi, Remaja dan Dunia anak, Arsitektur, Hobi dan lain-lain.
(43)
E. Anggaran
Dana merupakan bagian penting dalam pembelian koleksi. Ketersediaan dana yang cukup akan sangat membantu lancarnya penyediaan sumber-sumber belajar maupun pelaksanaan program-program dan layanan perpustakaan.
Sumber dana perpustakaan sekolah An-Nisaa' berasal dari iuran siswa dan YPII An-Nisaa'. Adapun besarnya iuran yang diberikan oleh tiap siswa berdasarkan level masing-masing adalah :
KB/TK : Rp.125.000 pertahun SD : Rp. 150.000 pertahun SMP : Rp. 175.000 pertahun
Jumlah total anggaran adalah Rp. 70.000.000 pertahun. Iuran siswa tiap tahunnya bisa berubah, karena tergantung banyaknya jumlah siswa tiap tahun dan tergantung kebutuhan perpustakaan. Apabila dana untuk perpustakaan kurang mencukupi, maka YPII An-Nisaa’ yang menambahkan. Teknik Penganggaran
Pertama-tama pustakawan membuat anggaran tahunan, kemudian anggaran tersebut dibagi untuk 2 semester. Dalam 1 semester diadakan 3 kali pembelian bahan pustaka.
Misalnya:
Jumlah anggaran tahun 2009 Rp. 70.000.000 kemudian dibagi untuk 2 semester:
(44)
Dana Rp. 35.000.000 ini kemudian dibagi untuk pembelian bahan pustaka dan untuk pengembangan SDM serta perlombaan selama 1 semester yakni :
AV / Alat Buku Pengembangan SDM dan
Peraga Fiksi Non-fiksi Referensi lomba-lomba
15% 35% 30% 15% 5%
F. Jaringan dan Kerjasama
Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, perpustakaan melakukan kerjasama, baik dengan masyarakat sekolah seperti ketua yayasan, guru, staf administrasi, dan orang tua/ wali siswa maupun dengan masyarakat sekolah.
Kerjasama dengan pimpinan yayasan dan staf administrasi dilakukan dalam rangka menyusun program kerja beserta dana yang diperlukan untuk melaksanakan program kegiatan. Sedangkan dengan guru, kerjasama dilakukan dalam hal pemilihan bahan pustaka atau koleksi perpustakaan, dan dalam hal pelaksanaan kegiatan atau pelayanan perpustakaan. Misalnya dalam hal pengaturan jadwal kunjungan bagi siswa kelas 4-6 SD. Adapun dengan para orang tua atau wali, kerjasama dilakukan, misalnya, dalam hal penerbitan karya siswa. Banyak karya siswa yang telah dinilai oleh guru kemudian diterbitkan atas biaya orang tua / wali, dan selanjutnya menjadi koleksi perpustakaan. Adapun kerjasama dengan masyarakat luar sekolah dilakukan dengan beberapa perpustakaan sekolah, seperti perpustakaan Al-Izhar dan perpustakaan national plus. Perpustakaan national plus diantaranya adalah perpustakaaan British International School dan Global school.
(45)
G. Layanan Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'
Perpustakaan Aan-Nisaa' mempunyai beberapa layanan yang diberikan kepada seluruh pemakai perpustakaan. Hal ini dilakukan sebagai komitmen perpustakaan yang senantiasa memberikan pelayanan yang prima untuk seluruh pemakai. Jenis layanannya adalah sebagai berikut:
1. Peminjaman dan pengembalian buku
Layanan ini diperuntukkan bagi seluruh anggota perpustakaan An-Nisaa' mulai dari KB, TK, SD dan SMP. Siswa dapat meminjam koleksi sebanyak 2 buku dan guru/ karyawan sebanyak 6 buku/ non buku selama 1 minggu. Untuk peminjaman kelas maksimal 20 buku selama 2 minggu dan untuk level maksimal 15 buku. Khusus untuk koleksi penunjang, seperti buku pelajaran dipinjamkan selama satu semester atas nama kordinator kelas.
Pengembalian buku yang dipinjam diusahakan tepat waktu dan diperpanjang bila diperlukan. Jika terlambat peminjam juga dikenakan denda, yang dihitung Rp 100 perhari keterlambatan (untuk buku non referensi dan Rp 1000 untuk buku referensi).
2. Perpanjangan buku
Bagi peminjam yang telah habis masa peminjamannya, dapat diperpanjang selama 1 minggu. Perpanjangan dapat dilakukan via telepon ke ext. 12 untuk Perpustakaan Kelas Atas dan untuk Perpustakaan Pusat. Buku tidak dapat diperpanjang apabila telah dipesan oleh anggota lain.
(46)
3. Pemesanan buku
Apabila buku yang dipinjam tidak tersedia diperpustakaan (sedang dipinjam), maka anggota dapat memesan buku dengan mengisi form pemesanan yang disediakan.
4. Layanan rerferensi
Layanan ini terdiri dari, informasi siaga, penelusuran, dan pencarian bahan pustaka.
5. Layanan Internet Online
Layanan ini berupa pemberian kases internet untuk mencari informasi yang dibutuhkan apabila informasi yang disediakan tidak tersedia di perpustakaan.
H. Program Khusus Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'
Selain memberikan layanan peminjaman dan pengembalian buku, perpustakaan An-Nisaa' juga mempunyai program-program khusus, seperti: 1. Kelas Perpustakaan
Program ini merupakan jadwal kunjungan rutin ke perpustakaan untuk tiap kelas per minggunya mulai dari level KB/TK sampai SD.
2. Friend of library( Sahabat perpustakaan)
Program ini diperuntukkan kepada anggota yang benar-benar peduli terhadap perkembangan koleksi di perpustakaan termasuk siswa dan guru. Untuk menjadifriend of library, diharuskan minimal menyumbang 4 buku/ lebih ke perpustakaan.
(47)
3. Bimbingan pemakai perpustakaan
Diberikan pada awal tahun ajaran, yang mengajarkan tentang fungsi perpustakaan dan bagaimana menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan dengan maksimal.
4. Info buku baru
Penyebaran informasi buku baru yang dimiliki oleh perpustakaan Ani-Nisaa' melalui brosur atau mading yang siap dipinjamkan kepada anggota perpustakaan.
5. Mading perpustakaan
Siswa membuat mading menurut kelas, sesuai dengan tema yang diberikan oleh staf perpustakaan.
6. Brosur Perpustakaan
Salah satu cara pengenalan dan penyebaran informasi perpustakaan adalah melalui brosur yang berfungsi sebagai sarana informasi perpustakaan.
7. Festival buku (book week)
Adalah program tahunan yang diselenggarakan oleh pihak perpustakaan kerja sama dengan level KB/TK dan SD. Dalam acara tersebut diselenggarakan lomba-lomba yang sifatnya menanamkan kecintaan anak terhadap buku, sehingga diharapkan ada peningkatan minat baca, seperti story telling, menulis cerita, mendesain kelas sesuai tokoh cerita, lomba kostum, dan lain-lain. Selain lomba, ada juga bazar buku murah dan bioskop perpustakaan.
(48)
I. Kegiatan Penunjang Perpustakaan
Dalam rangka mengualitaskan peranan perpustakaan yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, maka dilakukan berbagai upaya sebagai berikut:
1. Bercerita/story tellingyang dilaksanakan 1 bulan sekali
Untuk siswa KB dan TK , story telling dilakukan oleh guru dan pustakawan. Sedangkan untuk siswa SD, story telling dilakukan oleh siswa.
2. Library skillsdiberikan kepada siswa SD mengenai DDC
(Dewey Decimal Classification) yaitu penomoran buku berdasarkan subjek, tujuannya siswa dapat mengenal jenis buku yang mereka pinjam berdasarkan nomor DDC. Siswa juga mengenal nama pengarang dan penerbit buku yang dibaca. Kegiatan ini dilakukan pada setiap kunjungan kelas.
3. Keterampilan memilih bahan-bahan pustaka sebagai sumber-sumber informasi untuk memperoleh atau memilih bahan-bahan yang sesuai dengan keperluan.43
43
Sekolah An-Nisaa’, “Program Khusus Perpustakaan” artikel diakses pada 11 februari
(49)
J. Kegiatan Pengadaan Bahan Pustaka
Kegiatan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan sekolah An-Nisaa' dilakukan 3 kali dalam satu semester. Sumber pengadaan bahan pustakanya berasal dari pembelian, hadiah/sumbangan, dan dengan membuat sendiri. 1. Pembelian
Pembelian dilakukan berdasarkan usulan dari para guru dan siswa, yang kemudian diseleksi oleh pustakawan. Cara penyeleksiannya yaitu dengan membuat formulir usulan yang diserahkan ke tiap unit, yaitu kepala sekolah KB/TK, SD, dan SMP, kemudian tiap unit tersebut mendistribusikannya ke guru-guru untuk diisi, dan diberi waktu 1 minggu untuk mengisi formulir tersebut. Selain itu pustakawan juga membuat formulir usulan untuk siswa.
Pembelian bahan pustaka dilakukan oleh pustakawan secara langsung ke toko buku dan juga melalui agen atau distributor.
2. Sumbangan
Sumbangan diperoleh dari sahabat perpustakaan dan orang tua murid, sedangkan para siswa-siswi SMP yang telah tamat belajar diwajibkan untuk memberikan sumbangan berupa karya tulis. Selain itu juga ada sumbangan karya tulis yang dibuat oleh guru.
(50)
3. Membuat sendiri
Bahan pustaka yang dibuat sendiri untuk dijadikan koleksi perpustakaan adalah berupa kliping yang dibuat oleh pustakawan dan siswa. Pustakawan membuat kliping dalam beberapa subyek yaitu di antaranya: Pendidikan, Sastra, Kesehatan, Masakan, Politik dan Hukum, Olahraga, Agama, Psikologi, Remaja dan Dunia anak, Arsitektur, Hobi dan lain-lain. Sedangkan siswa membuat kliping berdasarkan tugas dari guru.
(51)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Seleksi Bahan Pustaka
Penyeleksian bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' dilakukan oleh pustakawan, berdasarkan usulan dari para guru dan siswa-siswi yang peduli terhadap perkembangan perpustakaan.
1. Prosedur Penyeleksian Bahan Pustaka
Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' mempunyai beberapa prosedur dalam penyeleksian bahan pustaka untuk mendapatkan masukan dari komunitas pemakai di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' mengenai bahan-bahan pustaka yang diperlukan.
Prosedur penyeleksian bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' adalah sebagai berikut:
a. Survei langsung
Pustakawan menanyakan secara langsung mengenai buku-buku yang dibutuhkan oleh siswa pada saat mereka melakukan kunjungan ke perpustakaan. Kemudian pustakawan mencatat tema dan judul buku yang diusulkan oleh siswa. Siswa dari kelas bawah (KB/TK, SD) biasanya hanya menyebutkan tema buku yang mereka butuhkan, sedangkan siswa kelas atas (SMP) biasanya menyebutkan judul buku yang mereka butuhkan, karena siswa dari kelas atas biasanya lebih sering mengunjungi toko buku.
(52)
b. Membuat formulir usulan
Pustakawan membuat formulir usulan yang diserahkan ke tiap unit, yakni kepala sekolah KB/TK, SD, dan SMP. Kemudian tiap unit tersebut menyebarkan ke guru-guru untuk diisi, dan diberikan waktu satu minggu untuk mengisi formulir tersebut.
Selain itu pustakawan juga membuat formulir usulan dalam bentuk buku yang diberikan untuk siswa-siswi pada saat kunjungan ke perpustakaan. Kemudian formulir tersebut diisi langsung oleh siswa di perpustakaan, dan setelah selesai langsung di kembalikan ke pustakawan.
c. Seleksi dengan menggunakan alat bantu
Pustakawan memilih judul-judul bahan koleksi yang akan dibeli dengan menggunakan alat bantu seleksi, yaitu:
1) Katalog Penerbit
Pustakawan dalam menyeleksi bahan pustaka dapat melihat katalog penerbit yang berisi penjelasan mengenai judul, tema, pengarang, isi, deskripsi fisik buku-buku dari penerbit tersebut dan juga daftar harganya, kemudian pustakawan dapat memilih buku-buku yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan komunitas masyarakat pemakai yang dilayani.
2) Internet
Pustakawan dapat melihat katalog buku-buku dengan membuka situs dari penerbit-penerbit yang ada, seperti: Mizan, Dzikrul Kids, Erlangga, Gramedia dan lain-lain.
(53)
3) Kurikulum.
Pustakawan memperoleh kurikulum materi pelajaran dari guru-guru sebagai acuan dalam menyeleksi bahan pustaka. Jadi, pustakawan harus menyesuaikan buku-buku yang akan dibeli dengan kurikulum sekolah.
d. Verifikasi daftar usulan
Dari hasil penyeleksian, dapat diperoleh daftar buku-buku yang dibutuhkan. Setelah itu, pustakawan menyeleksi lagi daftar buku-buku tersebut, untuk mengetahui apakah buku-buku tersebut sudah dimiliki atau belum di perpustakaan.
2. Kriteria Seleksi Bahan Pustaka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kriteria seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' diantaranya:
a. Berdasarkan tema dan kebutuhan.
Dalam menyeleksi bahan pustaka, pustakawan melihat kebutuhan materi di kelas. Misalnya KB/TK membutuhkan tema tentang serangga, kemudian pustakawan melakukan pengecekkan di perpustakaan untuk mengetahui apakah tema tersebut sudah ada dan mencukupi. Apabila buku-buku yang bertema serangga tidak mencukupi untuk 1 level, maka pustakawan harus menambah buku-buku dengan tema tersebut. Tetapi apabila jumlahnya sudah banyak dan mencukupi, maka pustakawan tidak perlu membeli lagi.
(54)
b. Berdasarkan isi
1) Ilustrasi pada buku fiksi harus terlihat jelas, menarik, full colour, sedangkan untuk buku non-fiksi ilustrasinya harus terlihat nyata (tidak dalam bentuk kartun) karena nonfiksi bersifat ilmiah.
2) Bahasa dan Huruf. Bahasa harus sopan, tidak ada kata-kata kasar dan bentuk huruf pada buku-buku di perpustakaan kelas bawah harus terlihat besar dan tidak terlalu rapat, sedangkan untuk perpustakaan kelas atas kalimatnya lebih panjang dan huruf-hurufnya terlihat lebih rapat.
3) Kualitas Bahan. Bahan-bahan buku yang berbentuk hardcover
tidak diutamakan karena buku berbahan hardcover rentan rusak. Jadi buku-buku yang ada di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' lebih banyak berbentuksoftcover.
4) Penerbit. Untuk buku-buku fiksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ mengutamakan penerbit islam seperti Mizan dan Dzikrul Kids. Penerbit yang non islam biasanya hanya untuk buku-buku yang non-fiksi, hal ini dikarenakan buku-buku fiksi yang berasal dari penerbit yang non islam biasanya isinya mencakup nilai-nilai agama mereka, sedangkan untuk buku-buku non-fiksi tidak, karena buku-buku non-fiksi bersifat ilmiah.
(55)
B. Alur Kerja Pengadaan Bahan Pustaka
Alur kerja pengadaan bahan pustaka merupakan jalan atau urutan pekerjaan yang dimulai dari tahap awal sampai dengan selesai, yang dilakukan oleh pustakawan dalam upaya untuk mengumpulkan dan mengembangkan koleksi perpustakaan.
(56)
Gambar flowchart
Alur kerja pengadaan bahan pustaka
Tidak Ada
Seleksi
Verifikasi
Ada
Batalkan SelesaiBuat daftar pesanan
Ajukan persetujuan ke kepala YPII An-Nisaa'
Pembelian
Penerimaan
Pengecekkan
Selesai
Survei langsung Buat formulir usulan Menggunakan alat bantu Mulai
(57)
Pada gambar flowchart dapat dilihat alur kerja pengadaan bahan pustaka. Alur kerja pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' adalah sebagai berikut:
1. Mulai.
2. Pustakawan melakukan seleksi dengan cara: menanyakan secara langsung mengenai buku-buku yang ddibutuhkan oleh siswa, membuat formulir usulan untuk siswa, dan membuat formulir usulan untuk diserahkan ke tiap unit, yakni kepala sekolah KB/TK, SD, dan SMP. Kemudian tiap unit tersebut menyebarkan ke guru-guru untuk diisi. Selain itu pustakawan melakukan seleksi dengan menggunakan alat bantu yaitu katalog penerbit, internet, dan kurikulum.
3. Pustakawan membuat daftar usulan pembelian bahan pustaka berdasarkan hasil seleksi.
4. Pustakawan melakukan verifikasi untuk mengetahui apakah buku tersebut sudah dimiliki oleh perpustakaan atau belum agar tidak terjadi duplikasi bahan pustaka di perpustakaan. Jika buku tersebut sudah ada maka pembeliannya dibatalkan. Tapi jika buku tersebut belum dimiliki maka dapat dilakukan pembelian.
5. Pustakawan membuat daftar pesanan buku dengan persetujuan kepala perpustakaan tentang buku yang akan dibeli.
6. Pustakawan membuat daftar anggaran untuk pembelian buku yang diajukan ke kepala YPII An-Nisaa' untuk di setujui.
(58)
8. Pustakawan menerima buku yang bersumber dari pembelian.
9. Pustakawan melakukan pengecekan buku yang masuk ke perpustakaan, memberi stempel dan mencatatnya pada buku induk.
10. Proses selesai.
C. Sumber Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan bahan pustaka adalah proses menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi suatu perpustakaan. Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknyarelevan dengan minat dan kebutuhan, lengkap dan terbitan mutakhir, agar tidak mengecewakan masyarakat yang dilayani.44 Koleksi Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' berasal dari berbagai sumber yaitu melalui pembelian, sumbangan dan membuat sendiri.
Berikut ini akan diuraikan tentang teknik pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sekolah An-Nisaa'.
1. Pembelian
Pengadaan bahan pustaka pada Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' salah satunya dilakukan melalui pembelian. Pembelian bahan pustaka dilakukan berdasarkan usulan dari para guru dan siswa dan petugas perpustakaan, yang anggaran pelaksanaannya berdasarkan persetujuan pengurus yayasan.
44
Soeatminah,Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta : Kanisius, 1992) h. 71
(59)
Pembelian bahan pustaka dilakukan melalui 2 cara yaitu pembelian secara langsung ke toko buku dan pembelian melalui perantara atau agen. Pustakawan melakukan pembelian ke toko buku dan juga agen berdasarkan kebutuhan atau acara tertentu. Misalnya apabila agen dari penerbit erlangga sedang mengadakan diskon untuk pembelian buku, maka pustakawan akan membeli buku melalui agen. Tetapi untuk buku-buku fiksi pustakawan di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' lebih senang membeli langsung ke toko buku, karena pustakawan dapat melihat fisik buku tersebut. Sedangkan untuk koleksi referensi pustakawan biasanya membeli melalui agen, hal ini dikarenakan buku-buku referensi jarang dijual di toko-toko buku.
a. Pembelian langsung
Pembelian bahan pustaka secara langsung dilakukan oleh pustakawan, dibantu oleh beberapa orang perwakilan guru. Pada saat pembelian di toko buku guru-guru dapat membantu dalam memilih buku-buku yang sesuai dengan kurikulum. Selain itu pustakawan juga dibantu oleh penjual di toko buku untuk mencarikan buku-buku yang mereka butuhkan. Setelah pustakawan menentukan buku-buku yang akan dibeli kemudian pustakawan langsung melakukan pembayaran. b. Pembelian melalui perantara
Proses pengadaan buku selain dilakukan melalui pembelian juga dilakukan dengan cara pemesanan melalui perantara atau agen. Prosedur pembelian melalui perantara adalah sebagai berikut:
(60)
1) Pemesanan
Agen atau perantara yang datang biasanya memberikan katalog penerbit dan contoh buku yang ditawarkan. Kemudian pustakawan melakukan penyeleksian dengan menggunakan katalog penerbit dan berdasarkan hasil usulan para guru dan siswa. Apabila buku-buku yang dibutuhkan ada pada agen tersebut, maka pustakawan akan melakukan pemesanan, tetapi apabila buku-buku yang dibutuhkan tidak ada maka pustakawan tidak akan memesan pada agen tersebut.
Dalam melakukan pemesanan langkah pertama yang dilakukan adalah pustakawan membuat daftar buku yang akan dipesan setelah dilakukan penyeleksian dengan menggunakan katalog penerbit dan berdasarkan usulan dari pustakawan, guru dan siswa, daftar pesanan tersebut dibuat rangkap dua. satu diserahkan ke agen, dan satu lagi untuk arsip perpustakaan.
2) Penerimaan
Apabila buku-buku yang dipesan sudah dikirimkan, pustakawan lalu meneliti buku yang diterima apakah buku-buku yang dikirimkan dalam kondisi baik, kemudian mencocokkan buku-buku yang diterima dengan arsip pemesanan untuk mengetahui apakah buku-buku yang dikirimkan sesuai dengan daftar pesanan. Apabila buku-buku yang dikirimkan dalam keadaan baik dan sesuai dengan pesanan, pustakawan kemudian melakukan
(61)
pembayaran secara langsung. Namun jika buku-buku yang dikirimkan ada yang tidak sesuai dengan daftar pesanan (tidak dipesan, cacat fisik buku atau rusak) maka buku-buku tersebut disisihkan dan dikembalikan dengan permintaan untuk diganti. Biasanya buku-buku yang dikirimkan oleh agen selalu sesuai dengan daftar pemesanan, sehingga pustakawan di perpustakaan sekolah An-Nisaa' tidak mengalami kesulitan pada saat menerima buku yang dipesan.
2. Sumbangan
Selain dengan cara membeli, bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' juga diperoleh dari sumbangan atau hadiah, baik dari guru, siswa-siswi maupun dari orang tua murid. Bahan pustaka yang diperoleh melalui sumbangan atau hadiah sangat penting untuk membangun koleksi perpustakaan. Karena sebuah perpustakaan akan memperoleh keuntungan yang besar dari koleksi sumbangan yang diterima. Tetapi sebelum perpustakaan memutuskan untuk menerima sumbangan yang diberikan, perlu diadakan pertimbangan.
Adapun kriteria buku yang diperoleh melalui sumbangan sukarela maupun sumbangan wajib adalah buku yang disumbangkan kondisinya harus layak (tidak robek, tidak dicoret-coret dan lain-lain), buku yang disumbangkan tidak berupa komik. Hal ini dikarenakan buku yang berupa komik seleksinya membutuhkan waktu yang lama, dan buku yang disumbangkan disarankan buku-buku yang terbaru.
(62)
a. Sumbangan tidak atas permintaan
Sumbangan buku diperoleh dari orang tua murid secara sukarela tanpa melalui permintaan. Selain itu ada juga sumbangan dari guru-guru berupa karya tulis yang berbentuk buku.
b. Sumbangan wajib
Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' menerima sumbangan wajib berupa buku dari Sahabat Perpustakaan (Friend of library). Sahabat Perpustakaan (Friend of library) merupakan program yang diperuntukkan kepada anggota yang benar-benar peduli terhadap perkembangan koleksi diperpustakaan termasuk siswa dan guru. Untuk menjadi friend of library, diharuskan minimal menyumbang 4 buku/ lebih ke perpustakaan. Selain itu sumbangan wajib juga diperoleh dari siswa-siswi An-Nisaa' berupa karya tulis yang mereka buat sebagai syarat kelulusan.
Apabila buku-buku yang disumbangkan ada beberapa yang sama, maka pustakawan tetap menerima buku tersebut karena jumlah murid yang membaca buku di perpustakaan setiap harinya sangat banyak.
3. Membuat sendiri bahan pustaka
Selain melalui pembelian dan sumbangan, membuat sendiri bahan pustaka juga merupakan salah satu cara dalam pengadaan bahan pustaka di perpustakaan sekolah An-Nisaa'. Bahan pustaka yang dibuat sendiri adalah berupa kliping, yang dibuat oleh pustakawan dan murid. Pustakawan membuat kliping dalam beberapa subyek yaitu diantaranya: Pendidikan,
(63)
Sastra, Kesehatan, Masakan, Politik dan Hukum, Olahraga, Agama, Psikologi, Remaja dan Dunia anak, Arsitektur, Hobi dan lain-lain. Sedangkan murid-murid membuat kliping berdasarkan tugas dari guru dan juga atas kemauan mereka sendiri.
D. Kendala Yang Dihadapi Oleh Pihak Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' Dalam Pengadaan Bahan Pustaka
Pada dasarnya setiap perpustakaan pasti memiliki kendala dalam pengadaan bahan pustaka, termasuk Perpustakaan Sekolah An-Nisaa'. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)
Suatu perpustakaan membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai untuk dapat menjalankan segala pekerjaan yang ada di perpustakaan, antara lain untuk melakukan pengolahan, pengadaan dan pelayanan di perpustakaan. Pustakawan merupakan roda penggerak yang dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab agar dapat mengembangkan perpustakaan yang dikelolanya.
Setelah penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan wawancara kepada pihak perpustakaan, penulis akhirnya menemukan permasalahan pada Sumber Daya Manusia (SDM). Yakni dari segi kualifikasi dan dari segi kuantitas.
(64)
Staf Perpustakaan Sekolah An-Nisaa' berjumlah 3 orang. Dua orang staf perpustakaan ditempatkan di perpustakaan pusat yang berlokasi di gedung TK dan SD, dan satu orang lagi di tempatkan di perpustakaan kelas atas yang bertempat di gedung SMP.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008 Pasal 1, disebutkan bahwa “Standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah mencakup kepala perpustakaan sekolah/madrasah dan tenaga perpustakaan sekolah/madrasah”.45 Jadi untuk perpustakaan pusat sumber daya yang menanganinya sudah cukup memenuhi standar tenaga perpustakaan, karena ada dua orang staf yang berlatar belakang S1 Ilmu Perpustakaan, sedangkan untuk perpustakaan kelas atas dari segi kualifikasi dan kuantitas kurang memenuhi standar tenaga perpustakaan karena hanya ditangani oleh satu orang staf yang merupakan lulusan SMEA.
Jumlah kelas yang melakukan kunjungan ke perpustakaan setiap harinya berkisar 4 hingga 8 kelas. Dengan jumlah murid 25 orang perkelas. Jadi jumlah pustakawan yang ada masih kurang mencukupi, karena 1 orang pustakawan harus melayani siswa sebanyak 100 hingga 200 orang setiap harinya.
(1)
3. Berapakah jumlah staf yang ada di perpustakaan sekolah An-nisaa'? Jawab : 3 orang
4. Apakah jumlah staf yang ada di perpustakaan sekolah An-nisaa' sudah memadai?
Jawab : Kurang, menurut saya perlu ditambahkan minimal 1 orang lagi 5. Koleksi apa saja yang ada di perpustakaan sekolah An-nisaa'?
Jawab : Lihat di http://annisaa-schoollibrary.blogspot.com/2007/11/jenis-koleksi.html
6. Adakah koleksi yang diprioritaskan lebih banyak jumlahnya?
Jawab : Koleksi yang diprioritaskan adalah koleksi anak seperti buku-buku science, sedangkan untuk guru-guru adalah buku-buku-buku-buku yang menunjang pelajaran di kelas yang digunakan sebagai alat atau media untuk mengajar
1. Berapa jumlah koleksi yang ada di perpustakaan sekolah An-nisaa'? Jawab : Jumlah koleksi yang terdata di komputer saat ini berjumlah kurang lebih 16500 eks.
B. PENGADAAN BAHAN PUSTAKA
1. Berapa kali dalam satu tahun diadakan penambahan koleksi? Jawab : Dalam satu tahun diadakan 6 kali penambahan buku
2. Bagaimana metode yang di pakai oleh pihak perpustakaan sekolah An-nisaa' dalam menyeleksi bahan pustaka?
(2)
Jawab : Dengan cara survei langsung, membuat formulir usulan dan dengan menggunakan alat bantu seleksi
3. Siapa saja yang terlibat dalam proses penyeleksian bahan pustaka? Jawab : Seluruh pustakawan
4. Alat bantu seleksi apa saja yang di gunakan dalam melakukan proses penyeleksian?
Jawab : Katalog penerbit, internet dan tanya langsung 5. Adakah kendala dalam menggunakan alat bantu seleksi?
Jawab : Tidak ada
6. Apa saja metode yang digunakan dalam pengadaan bahan pustaka? Jawab : Pembelian, sumbangan dan dengan membuat sendiri
7. Berasal dari manakah anggaran/dana untuk pengadaan bahan pustaka?
Jawab : Sumbangan perpustakaan dan YPII An-Nisaa’
8. Berapakah jumlah anggaran yang disediakan untuk pembelian bahan pustaka setiap tahunnya?
Jawab : 70.000.000 per tahun
9. Apakah dana yang disediakan cukup memadai? Jawab : Ya, dananya sudah cukup memadai
10. Apakah ada masalah finansial yang dihadapi oleh pihak perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka?
(3)
a. Pengadaan bahan pustaka melalui pembelian Pembelian langsung
1) Melalui siapakah pustakawan melakukan pembelian? Jawab : Pustakawan biasanya datang langsung ke toko buku
2) Bagaimanakah prosedur pengadaan langsung yang dilakukan oleh pihak perpustakaan?
Jawab : Biasanya kami mendatangi langsung toko buku untuk memilih buku-buku yang akan kami beli, kemudian kami memilih buku-buku yang akan kami beli, dan apabila kami sudah mendapatkan buku-buku yang akan kami beli maka kami langsung melakukan pembayaran secara langsung
3) Apa saja keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pembelian secara langsung ke toko buku?
Jawab : Keuntungannya yaitu kami lebih mudah untuk memilih buku-buku yang sesuai dengan kriteria, karena kami bisa melihat fisik buku-buku tersebut secara langsung.
4) Adakah kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan dalam melakukan pembelian bahan pustaka secara langsung?
Jawab : Ada, dalam melakukan pembelian ke toko buku, kami mengalami kendala dalam hal waktu. Pembelian ke toko buku memakan banyak waktu dan tenaga karena kami harus memilih buku-buku yang sesuai dengan kriteria dengan cara melihat isi buku-buku tersebut.
(4)
5) Bagaimana solusi yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala tersebut?
Jawab : Solusinya yaitu kami mengikutsertakan beberapa orang perwakilan guru yang mengerti tentang kurikulum untuk memilih buku-buku yang akan dibeli. Selain itu kami meminta bantuan kepada penjual di toko buku untuk mencari buku-buku yang kami butuhkan Melalui perantara
1) Apakah perpustakaan melakukan pembelian melalui agen? Jawab : Ya
2) Bagaimanakah prosedur pembelian bahan pustaka yang dilakukan oleh pihak perpustakaan melalui agen?
Jawab : Agen yang datang biasanya memberikan katalog penerbit dan contoh buku yang ditawarkan. Kemudian kami melakukan penyeleksian dengan menggunakan katalog penerbit dan berdasarkan hasil usulan para guru dan siswa. Apabila buku-buku yang kami butuhkan ada pada agen tersebut, maka kami melakukan pemesanan. Kami membuat daftar buku yang kami pesan, lalu apabila buku-buku yang dipesan sudah dikirimkan, kami melakukan pembayaran secara langsung.
3) Apakah ada kendala yang dihadapi oleh pihak perpustakaan dalam melakukan pembelian bahan pustaka melalui agen atau distributor? Jawab : Dalam melakukan pembelian melalui agen, kami mengalami kendala dalam hal waktu pengiriman. Buku-buku yang kami pesan
(5)
melalui agen dikirimkan 3 atau 4 hari setelah pemesanan. Jadi kami harus menunggu terlalu lama
4) Bagaimana solusi yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala tersebut?
Jawab : solusinya yaitu dengan cara kami memesan buku sejak jauh-jauh hari, atau memesan melalui via telepon.
b. Pengadaan bahan pustaka melalui sumbangan/hadiah 1) Apakah ada kriteria sumbangan yang diterima?
Jawab : Ada. Kondisinya harus layak, tidak komik dan bukunya harus up to date
2) Berasal dari mana sajakah sumbangan yang diperoleh?
Jawab : Dari sahabat perpustakaan, dari orang tua murid dan dari guru 3) Apakah ada hadiah atau sumbangan dari penerbit?
Jawab : Tidak ada, biasanya mereka hanya memberi diskon
4) Pengadaan bahan pustaka yang berupa hadiah biasanya diperoleh secara langsung dari penyumbang atau diminta?
Jawab : Biasanya orang tua dan guru memberikan secara langsung tanpa diminta oleh pihak perpustakaan. Sedangkan bagi siswa-siswi yang ingin menjadi sahabat perpustakaan biasanya diwajibkan menyumbang 4
(6)
5) Apakah ada kendala-kendala dalam proses penerimaan hadiah?
Jawab :Ada. Buku-buku yang disumbangkan oleh murid kadang-kadang ada yang tidak sesuai dengan kriteria, misalnya buku-buku yang disumbangkan terdapat coretan dan kelihatan tidak baru.
6) Bagaimana solusi yang dilakukan oleh pihak perpustakaan dalam mengatasi kendala tersebut?
Jawab : Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala terhadap koleksi hadiah atau sumbangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan yaitu dengan cara mengembalikan buku-buku yang tidak sesuai dengan kriteria ke murid yang menyumbang dengan permintaan untuk diganti. c. Pengadaan bahan pustaka dengan membuat sendiri
1) Apakah pustakawan membuat sendiri bahan pustaka untuk dijadikan koleksi perpustakaan?
Jawab : Ya
2) Bahan pustaka apakah yang dibuat sendiri untuk dijadikan koleksi perpustakaan?
Jawab : Bahan pustaka yang dibuat sendiri yaitu berupa kliping. Selain pustakawan ada juga siswa-siswi yang membuat kliping berdasarkan tugas dari guru dan juga atas kemauan sendiri
3) Siapakah yang menentukan tema untuk kliping yang dibuat oleh pustakawan dan murid?
Jawab: Pustakawan menentukan sendiri temanya. Sedangkan kliping yang dibuat oleh murid-murid yang temanya ditentukan oleh guru