commit to user 42
4. Langkah IV Agregat di campur dengan aspal pada suhu pencampuran di bawah suhu
pencampuran HMA. Kemudian didiamkan sampai suhu pemadatan. Campuran HRS-WC yang ada dalam cetakan mold di padatkan dengan jumlah tumbukan 75
kali. Setelah itu benda uji dikeluarkan dari mold dengan dongkrak. Kemudian benda uji didinginkan pada suhu ruang 2-3 jam.
5. Langkah VI Setelah pembuatan benda uji selesai, kemudian dilakukan pengujian Marshall
Test.
3.7. Pengujian Benda Uji dengan Metode Marshall
Tahapan pengujian benda uji campuran aspal dengan alat marshall sesuai dengan SK SNI M-58-1990-03, sebagai berikut:
1. Tahap persiapan Membersihkan benda uji dari kotoran-kotoran yang menempel, memberikan tanda
pengena pada masing-masing benda uji, kemudian mengukur tinggi benda uji pada empat bagian yang berbeda, menimbang benda uji tersebut. Hasil penimbangan ini
disebut berat di udara. Benda uji direndam dalam air kira-kira 24 jam pada suhu ruang, kemudian menimbang berat dalam air sehingga diperoleh berat benda uji
dalam air. Kemudian briket dikeluarkan dari air dan dilap dengan kain, menimbang kembali sehingga akan diperoleh berat benda uji kondisi kering permukaan jenuh.
2. Cara pengujian Merendam benda uji dalam bak perendam water bath selama 30
– 40 menitdengan suhu tetap 60
C ± 1 C. Benda uji dikeluarkan dari bak perendam dan meletakkan ke
dalam segmen bawah kepala penekan. Segmen atas dipasang di atas benda uji
commit to user 43
kemudian meletakkan keseluruhannya dalam mesin penguji. Dial kelelahan flow meter dipasang pada kedudukannya di atas salah satu batang penutup kemudian
mengatur posisi jarum pada angka nol, sementara selubung tangkai arloji sleev. Dari prosedur tersebut akan diperoleh nilai:
a. Nilai kadar pori, b. Stabilitas kg,
c. Flow mm, dan d. Marshall kuosien kgmm.
commit to user 44
3.8. Alur Penelitian
commit to user 45
Gambar 3.2 Tahapan Penelitian
commit to user
46
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh melalui pengujian benda uji yang dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil UNS merupakan data awal yang
akan diolah untuk mengetahui nilai karakteristik marshall dari campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course dengan kombinasi aspal penetrasi 6070 dengan
filler abu vulkanik Merapi. Dalam bab ini akan dikemukakan tentang hasil pemeriksaan, hasil pengujian benda uji dan pembahasannya.
4.1. Hasil Pemeriksaan Bahan
4.1.1. Karakteristik Agregat
Data karakteristik agregat merupakan data sekunder yang diambil dari penelitian sebelumnya oleh Afni 2010. Pemeriksaan agregat di laboratorium yang meliputi
pemeriksaan terhadap keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles, penyerapan terhadap air, kerekatan agregat terhadap aspal dan berat jenis semu
apparent specific gravity yang dilakukan menunjukkan bahwa agregat yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan ditampilkan
pada Tabel 2.1-2.4.
4.1.2. Karakteristik Aspal
Data karakteristik aspal penetrasi 6070 merupakan data sekunder yang telah diuji di laboratorium. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, mempunyai
karakteristik yang telah memenuhi spesifikasi Petunjuk Lapis Aspal Beton Flexible No.12PTB1983. Rangkuman hasil pemeriksaan dapat dilihat pada
Tabel 2.5.