commit to user 88
4.4.3. Pengaruh Variasi Campuran Kadar Aspal dan Kadar Filler Abu Vulkanik terhadap Densitas
Grafik hubungan antara densitas dengan kadar aspal pada campuran HRS kadar filler abu vulkanik dapat dilihat pada
Gambar 4.3 .
Gambar 4.3. Grafik Hubungan Kadar Aspal dengan Densitas menggunakan Filler Abu Vulkanik Merapi
Nilai kepadatan densitas menunjukkan besarnya derajad kepadatan suatu campuran yang telah dipadatkan. Campuran dengan nilai densitas yang tinggi
akan mampu menahan beban yang lebih besar jika dibandingkan dengan campuran dengan nilai densitasnya lebih kecil. Dari nilai densitas yang didapat
dari berbagai campuran kadar aspal dengan variasi filler abu vulkanik diatas menunjukan bahwa dengan penambahan kadar aspal akan menaikan nilai
kepadatannya , besarnya kenaikan nilai kepadatan itu sendiri seiring dengan besarnya kadar aspal yang ditambahkan. Semakin besar kadar aspal maka semakin
besar nilai kepadatannya. Contoh perhitungan regresi linier untuk kadar campuran aspal 6,5 dengan
menggunakan filler abu vulkanik 0 adalah sebagai berikut : y = 0,010x +2,198
y = 0.010x + 2.198 R² = 0.398
y = 0.009x + 2.212 R² = 0.306
y = 0.015x + 2.185 R² = 0.559
y = 0.009x + 2.242 R² = 0.861
y = 0.019x + 2.189 R² = 0.637
2.25 2.26
2.27 2.28
2.29 2.30
2.31 2.32
2.33 2.34
2.35
6.5 6.75
7 7.25
7.5
D e
n si
tas gr
c c
Kadar Aspal
Abu Vulkanik 0 Abu Vulkanik 25
Abu Vulkanik 50 Abu Vulkanik 75
Abu Vulkanik 100
commit to user 89
dengan memasukkan nilai OBC yang telah didapat dari perhitungan sebelumnya pada campuran aspal 6,5 dengan menggunakan filler abu vulkanik 0 sebesar
6,96, maka : y = 0,010x +2,198
Porositas = 0,010 6,96 +2,198 = 2,27
Dengan memasukkan nilai kadar aspal optimum sebesar 6,96 ; 6,98 ; 6,98 ; 6,99 dan 7,00 diperoleh nilai densitas untuk campuran HRS-WC
menggunakan filler abu vulkanik 0 mempunyai nilai densitas yang besar yaitu sebesar 2,27, sedangkan untuk campuran HRS-WC yang menggunakan filler
abu vulkanik 25 mempunyai nilai densitas yang lebih besar yaitu sebesar 2,27, untuk campuran HRS-WC yang menggunakan filler abu vulkanik 50
mempunyai nilai densitas s sebesar 2,29, untuk campuran HRS-WC yang menggunakan filler abu vulkanik 75 mempunyai nilai densitas sebesar 2,30,
untuk campuran HRS-WC yang menggunakan filler abu vulkanik 100 mempunyai nilai densitas sebesar 2,32.
Penggunaan perbedaan campuran kadar aspal dan kadar filler abu vulkanik memberikan pengaruh terhadap nilai densitas yaitu nilai densitas semakin naik
seiring bertambahnya campuran kadar aspal dan kadar filler abu vulkanik. Campuran HRS pada kadar aspal optimum menggunakan kadar filler abu
vulkanik 100 mempunyai nilai densitas yang paling tinggi, sedangkan untuk campuran HRS yang menggunakan kadar filler abu vulkanik 25, 50, 75, dan
100 mempunyai nilai densitas yang semakin rendah. Hal ini dikarenakan campuran aspal menjadi encer dan menyebabkan gaya adhesi antar batuan dengan
aspal menjadi berkurang. Akibatnya ikatan menjadi renggang dan menyebabkan campuran kurang merata dan rongga yang terjadi dalam campuran semakin besar,
sehingga campuran HRS dengan menggunakan filler abu vulkanik memiliki tingkat kepadatan yang kurang baik.
Spesifikasi porositas menurut DPU, 2005 adalah minimal 2 grcc. Nilai densitas untuk semua campuran dengan kadar variasi kadar aspal dan filler abu vulkanik
memenuhi syarat DPU, 2005.
commit to user 90
4.4.4. Pengaruh Variasi Campuran Kadar Aspal dan Kadar Filler Abu Vulkanik terhadap Porositas