commit to user 36
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan
data. Data tersebut diolah untuk mendapatkan suatu hasil perbandingan dengan syarat yang ada. Penyelidikan eksperimental dapat dilaksanakan didalam ataupun diluar
laboratorium. Dalam penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Transportasi Teknik Sipil UNS dengan menggunakan variasi campuran sebagai berikut; 0 kadar
filler abu vulkanik dengan kadar aspal 6,5, 25 kadar filler abu vulkanik dengan kadar aspal 6,75, 50 kadar filler abu vulkanik dengan kadar aspal 7,0, 75
kadar filler abu vulkanik dengan kadar aspal 7,25, 100 kadar filler abu vulkanik dengan kadar aspal 7,5,. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui stabilitas hasil uji
Marshall dari campuran Hot Rolled Sheet HRS dengan aspal 6070 dan filler abu vulkanik Merapi.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian mulai tanggal 27 Januari 2011 sampai tanggal 15 April 2011. Dengan jadwal penelitian sebagai berikut :
commit to user 37
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
BULAN I
II III
MINGGU 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
PEMERIKSAAN BAHAN PEMBUATAN BENDA UJI
PENGUJIAN BENDA UJI ANALISIS DATA
3.2.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan metode eksperimen terhadap beberapa benda uji dari berbagai kondisi perlakuan yang diuji di laboratorium. Untuk
beberapa hal pada pengujian bahan, digunakan data sekunder yang dikarenakan penggunaan bahan dan sumber yang sama. Jenis data pada penelitian ini
dikelompokkan menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder.
3.3.1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung melalui serangkaian kegiatan percobaan yang dilakukan sendiri dengan mengacu pada petunjuk manual
yang ada, misalnya dengan mengadakan penelitian atau pengujian secara langsung. Dalam penelitian ini data primer adalah hasil uji Marshall yang meliputi nilai
stabilitas, nilai flow dan Marshal Quotien serta data kandungan-kandungan kimia yang terdapat pada abu vulkanik Merapi.
commit to user 38
3.3.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung didapat dari penelitian lain untuk bahanjenis yang sama dan
masih berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, data sekunder antara lain:
1. Data karakteristik agregat yang akan disajikan pada bab selanjutnya. 2. Data karakteristik perkerasan aspal yang akan disajikan pada bab selanjutnya.
3.4. Bahan dan Peralatan Penelitian
3.4.1. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Aspal Keras.
Aspal keras untuk penelitian adalah aspal penetrasi 6070 yang diperoleh dari Lab. Jalan Raya Fak. Teknik Sipil UNS.
2. Agregat Kasar dan Halus. Agregat yang digunakan berasal dari PT. Panca Dharma Ngasem, Boyolali.
3. Abu Vulkanik Merapi. Abu vulkanik Merapi yang digunakan berasal Desa Musuk, Kabupaten Boyolali.
3.4.2. Peralatan
Penelitian ini menggunakan peralatan yang berada di Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Adapun peralatan yang dipakai pada penelitian ini adalah: 1 Satu set alat uji saringan sieve standar ASTM
2 Satu set mesin getar untuk saringan sieve shaker
commit to user 39
3 Pengukur suhu termometer berkapasitas 250° dan 100°C dengan ketelitian 0,5 atau 1 dari kapasitas
4 Timbangan yang dilengkapi dengan penggantung benda uji berkapasitas 2 kg dengan ketelitian 1 gr
5 Oven lengkap dengan pengatur suhu 6 Alat pembuat briket campuran aspal yang terdiri dari :
a. Satu set cetakan mold berbentuk silinder dengan diameter 101,45 mm,tinggi 80 mm lengkap dengan plat atas dan leher sambung.
b. Alat penumbuk compactor yang mempunyai permukaan tumbuk rata berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg 10 lbs, tinggi jatuh bebas 45,7 cm
18”. c. Satu set alat pengangkat briket dongkrak hidrolis .
7 Satu set water bath Satu set alat Uji Marshall yang ada di Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas
Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret.
Gambar 3.1 Alat Uji Marshall
commit to user 40
8 Alat Penunjang Ceret, wajan, kompor, sendok, spatula, dan sarung tangan.
3.5. Benda Uji
Kebutuhan benda uji Marshall terdiri dari 25 jenis campuran HRS-WC, yaitu: 1. Campuran HRS-WC dengan campuran filler abu vulkanik 0, 25, 50, 75,
100 dengan kadar aspal 6,5 2. Campuran HRS-WC dengan campuran filler abu vulkanik 0, 25, 50, 75,
100 dengan kadar aspal 6,75 3. Campuran HRS-WC dengan campuran filler abu vulkanik 0, 25, 50, 75,
100 dengan kadar aspal 7,0 4. Campuran HRS-WC dengan campuran filler abu vulkanik 0, 25, 50, 75,
100 dengan kadar aspal 7,25 5. Campuran HRS-WC dengan campuran filler abu vulkanik 0, 25, 50, 75,
100 dengan kadar aspal 7,5
Benda uji untuk dibuat tiga sampel per variasi campuran. Tabel 3.2 Kebutuhan Benda Uji Untuk Marshall Test
Komposisi Jumlah Benda Uji
Kadar Aspal Kadar Filler Abu Vulkanik
6,5 3
25 3
50 3
75 3
100 3
6,75 3
25 3
50 3
75 3
100 3
7,0 3
25 3
commit to user 41
50 3
75 3
100 3
7,25 3
25 3
50 3
75 3
100 3
7,5 3
25 3
50 3
75 3
100 3
Jumlah Total Benda Uji 75 buah
3.6. Prosedur Pelaksanaan
1. Langkah I Disebut tahap persiapan. Tahapan ini bertujuan untuk mempersiapkan seluruh
kebutuhan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian, agar dapat berjalan lancar. Persiapan tersebut meliputi abu vulkanik Gunung Merapi, aspal
pen 6070, agregat dan pengecekan alat-alat yang diperlukan. 2. Langkah II
Menentukan berat agregat sebanyak ±1100 gram. Menentukan berat aspal dan kadar filler yang akan dicampur ke dalam agregat dengan kadar aspal yang
berbeda-beda. Prosentase filler dan aspal ditentukan berdasar berat total campuran. Kadar filler yang digunakan adalah 0 ; 25 ; 50 ; 75 ; 100
dan kadar aspal yang digunakan adalah 6,5 ; 6,75 ; 7,0 ; 7,25 ; 7,5. 3. Langkah III
Agregat+ filler dipanaskan pada suhu pemanasan agregat di bawah suhu HMA dan aspal dicampur dalam tempat pencampur dengan kadar aspal yamg berbeda
– beda pada suhu pencampuran.
commit to user 42
4. Langkah IV Agregat di campur dengan aspal pada suhu pencampuran di bawah suhu
pencampuran HMA. Kemudian didiamkan sampai suhu pemadatan. Campuran HRS-WC yang ada dalam cetakan mold di padatkan dengan jumlah tumbukan 75
kali. Setelah itu benda uji dikeluarkan dari mold dengan dongkrak. Kemudian benda uji didinginkan pada suhu ruang 2-3 jam.
5. Langkah VI Setelah pembuatan benda uji selesai, kemudian dilakukan pengujian Marshall
Test.
3.7. Pengujian Benda Uji dengan Metode Marshall