Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jalan merupakan salah satu sarana penting dalam suatu wilayah. Jalan berfungsi menghubungkan antar daerah satu dengan yang lainnya untuk berbagai keperluan. Baik dalam segi ekonomi, sosial, budaya, pemerintahan, dan lain sebagainya. Agar seluruh kegiatan berjalan lancar dan jalan nyaman digunakan, maka jalan hendaknya dirancang dan dibua tsesuai dengan standar aturan yang ada. Konstruksi perkerasan jalan akan mengalami masa kerusakan setelah mengalami masa pelayanan tertentu. Sehingga bahan yang digunakan harus memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu sesuai dengan kebutuhan konstruksi jalan yang akan dibuat serta penentuan metode pelaksanaan. Selain itu beban lalu lintas, temperatur permukaan, kondisi cuaca maupun faktor air merupakan unsur yang sangat berperan dalam mempercepat tingkat kerusakan yang dialami. Hot Rolled Sheet HRS adalah salah satu campuran yang cocok digunakan di daerah tropis seperti Indonesia karena mempunyai kelenturan yang tinggi dan tahan terhadap kelelehan plastik Rantetoding, 1984. Karakteristik utama HRS adalah mempunyai gradasi senjang. Yang terpenting pada HRS adalah campuran aspal, agregat halus dan filler, dimana didalamnya ditempatkan beberapa agregat kasar. Campuran HRS dengan gradasi senjang akan terlihat dengan berkurangnya sebagian butiran yang berukuran sedang. Akibatnya, rongga campuran menjadi terbuka dan dapat diisi oleh bitumen yang lebih banyak. Bitumen pada temperatur tinggi proses pencampuran dan penghamparan berbentuk lebih cair, maka sebagian besar akan meleleh ke bawah sehingga menimbulkan kesulitan lain seperti binder drainage, akibat tidak seragamnya kandungan bitumen. Kesulitan tersebut dapat diatasi dengan memberikan butir halus filler lebih banyak sehingga menyerap butiran cair untuk commit to user 2 bitumen. Filler dalam campuran memegang peranan penting terutama untuk meningkatkan fleksibilitas dan durabilitas campuran. Filler pada campuran berfungsi mengisi rongga-rongga antara agregat kasarsedang dalam rangka mengurangi besarnya rongga, meningkatkan kerapatan dan stabilitas campuran. Untuk mendapatkan konstruksi lapis keras yang memenuhi dengan persyaratan diperlukan kadar filler yang sesuai dengan kebutuhan. Dimungkinkan campuran HRS yang mempunyai kebutuhan filler yang berbeda akan terjadi perubahan karakteristiknya. Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang proyek konstruksi jalan umumnya menghendaki bahan filler yang mudah didapatkan atau menggunakan bahan lokal. Hal ini diinginkan sebagai bahan alternatif, baik digunakan secara tersendiri atau digabungkan dengan bahan lain. Abu vulkanik merupakan salah satu bahan alternatif yang dapat dipergunakan sebagai bahan tambah untuk perkerasan jalan. Abu vulkanik yang dapat dimanfaatkan sebagai filler ini merupakan bahan yang dihasilkan akibat adanya letusan gunung Merapi yang baru saja terjadi pada tanggal 05 November 2010 silam di Yogyakarta. Abu ini ternyata memiliki kandungan silika dan alumina yang cukup banyak. Abu vulkanik merupakan bahan yang mudah didapat terutama di daerah yang dekat dengan gunung berapi yang masih aktif, di samping merupakan produk alam. Berdasarkan pemikiran di atas, maka perlu diadakan penelitian mengenai penggunaan abu vulkanik Merapi sebagai bubuk isian filler yang sesuai pada campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course HRS-WC dengan berbagai kadar kandungan aspal dan filler. Dengan maksud penghematan harga material bila dibandingkan harga semen, tetap itidak meninggalkan teknologi bahan agar didapat konstruksi yang kuat. commit to user 3

1.2. Rumusan Masalah