Teknik Analisis METODE PENELITIAN

konsistensi dan kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15,0. variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pertanyaan reliabel. 2. Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel. Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Cronbachs Alpha N of Items .904 18 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS versi 15.0 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian reliabilitas pada instrumen stress kerja dan hukuman disiplin dengan nilai Cronbach Alpha atau r-alpha sebesar 0,904. Hal ini membuktikan bahwa instrumen stress kerja dan hukuman disiplin adalah reliabel karena r-alpha bernilai 0,904 lebih besar dan positif dari r- tabel yang bernilai 0,60. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach Alpha dari 0,60. Nugroho, 2005:72. Ini menunjukkan semua butir pernyataan dari variabel stress kerja, hukuman disiplin dan kinerja karyawan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

3.9 Teknik Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara Uji Asumsi Klasik 1 Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai Asyimp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi normal Situmorang dkk, 2008: 62 2 Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang dkk, 2008:63. 3 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya Universitas Sumatera Utara gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2008: 104 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = kinerja karyawan a = konstanta b 1, b 2 = koefisien regresi berganda X 1 = stress kerja X 2 = hukuman disiplin e = Standar Error Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti. Universitas Sumatera Utara Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut: 1 Uji Signifikansi Simultan uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 =b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa stress kerja dan hukuman disiplin terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. H 1 : b 1 ≠b 2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa stress kerja dan hukuman disiplin terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2 Signifikansi Parsial Uji-t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa stress kerja dan hukuman disiplin terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa stress kerja dan hukuman disiplin terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 3 Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN