BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif pengaruh, karena peneliti ingin mengetahui hubungan antara variabel X
1
stress kerja dan variabel X
2
hukuman disiplin dengan variabel Y Kinerja Karyawan. Dan hasil penelitian asosiatif berfungsi untuk menjelaskan , meramalkan, dan mengontrol
suatu gejala. Rochaety, 2009:17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Bank BTPN Cabang Induk Putri Hijau Medan.
Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2011- Oktober 2011.
3.3 Batasan Operasional
a. Variabel Independen Variabel X terdiri dari stress kerja X
1
dan hukuman disiplin X
2
.
b. Variabel Dependen Variabel Y terdiri dari kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Bank BTPN Cabang Induk Putri
Hijau Medan.
30
Universitas Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk melihat keterkaitan antara variabel dari suatu faktor dengan variabel faktor lainnya. Defenisi operasional merupakan
petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian didalam penelitian. Pada penelitian ini yang
menjadi objek penelitian adalah: a. Stress kerja X
1
Menurut Robbins 2003:28 Stress adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan atau sumber daya
yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress lebih sering dikaitkan
dengan tuntutan demand dan sumber daya resources. b. Hukuman Disiplin X
2
Menurut Handoko 2002:208 hukuman disiplin terbagi atas: 1. Disiplin Preventif, yakni kegiatan yang dilaksanakan untuk
mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
Sasaran pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan.
2. Disiplin Korektif, yakni kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk
menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan
Universitas Sumatera Utara
korektif sering berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan.
3. Disiplin Progresif, yakni hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. tujuannya adalah
memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih “serius”
dilaksanakan. b. Kinerja Karyawan Y
menurut Robbins 2003:155 mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan
kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan. 2. Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya. Pengukuran
kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran ”tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.
3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran
kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Definisi Variabel
Indikator Skala
Pengu- Kuran
Stress Kerja
X
1
Stress adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang
individu dihadapkan pada peluang, tuntutan atau sumber
daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu
itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan
penting. Stress lebih sering dikaitkan dengan tuntutan
demand dan sumber daya resources.
1. Konflik kerja 2. Waktu kerja
3. beban kerja 4. Sikap pimpinan
5. Balas jasa yang
rendah Likert
Hukuman Disiplin
X
2
Disiplin Preventif, yakni kegiatan yang dilaksanakan
untuk mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan,
Disiplin Korektif, yakni kegiatan yang diambil untuk
menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan
dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Disiplin Progresif, yakni
hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-
pelanggaran yang berulang. 1. Teguran
2. Pemberian peringatan
3. pemecatan Likert
Kinerja Karyawan
Y Cara pengukuran kinerja
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1.Kuantitas,
yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. 2.
Kualitas, yaitu mutu yang harus dihasilkan baik
tidaknya. 3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan
waktu yang direncanakan. 1. Kuantitas Kerja
2. Kualitas kerja 3. Tanggung jawab
4. Ketepatan waktu Likert
Sumber : Robbins 2003:38 ,Handoko 2002:208
Universitas Sumatera Utara
3.5 Skala Pengukuran Variabel