Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan atau masyarakat, pemenuhan permintaan pasar, peningkatan kualitas produk atau jasa, meningkatnya daya saing, dan meningkatnya kinerja organisasi. Peningkatan kinerja karyawan dapat diperoleh dari sumber daya manusia yang kompeten yang memiliki semangat dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya, agar kinerja karyawan dapat tercapai. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan merupakan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Roda kehidupan perusahaan dikatakan baik adalah apabila perusahaan tersebut memiliki kinerja karyawan yang baik yang akhirnya mampu menciptakan kinerja perusahaan yang baik pula. Seorang karyawan memiliki kewajiban menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan, agar tercapai hasil kerja yang lebih tinggi daripada yang diharapkan perusahaan. Oleh karena itu tuntutan-tuntutan atau masalah-masalah yang berasal dari faktor eksternal maupun internal, baik di dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap karyawan akan menimbulkan ketegangan pada diri karyawan. Dan jika tidak dapat diatasi maka 1 Universitas Sumatera Utara karyawan tersebut akan mengalami gangguan konsentrasi bahkan mengalami stress. Stress adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress lebih sering dikaitkan dengan tuntutan demand dan sumber daya resources Robbins, 2008:368. Oleh karena itu seorang karyawan harus mampu mengatasi setiap persoalan yang berasal dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal agar kinerja yang baik dapat tercapai. Segala macam bentuk stress pada dasarnya disebabkan oleh ketidakmengertian manusia akan keterbatasan-keterbatasannya sendiri dalam melakukan kegiatan operasional. Kelelahan secara fisik dapat menyebabkan gangguan kesehatan karyawan. Sebaliknya kelelahan secara psikis dapat mengganggu semangat kerja, konsentrasi maupun kedisiplinan karyawan. Apabila karyawan mengalami gangguan kesehatan, tidak semangat bekerja atau tidak konsentrasi, dapat mengakibatkan karyawan tidak disiplin. Jika karyawan tidak disiplin akan mempengaruhi kualitas kerja karyawan pada perusahaan tersebut. Karyawan PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk Kantor Cabang Induk Jalan Putri Hijau Medan terkadang mengalami stress apabila target penyaluran kredit tidak dapat direalisasikan. Selain itu karyawan juga harus menyelesaikan pekerjaan yang bersifat urgent seperti pada saat mengerjakan tugas-tugas baru yang diberikan pimpinan. Waktu kerja yang berlaku di Universitas Sumatera Utara perusahaan dimulai dari pukul 08.00 Wib sampai 17.00 Wib dan karyawan diberikan waktu istirahat dari pukul 12.00 Wib sampai 13.00 Wib. Akan tetapi sering kali terjadi jam kerja yang over time melebihi waktu kerja yang berlaku. Sehingga hal tersebut memicu terjadinya stress pada karyawan. Apabila stress yang dialami oleh karyawan tidak diatasi dengan baik, maka akan dapat mempengaruhi motivasi kerja dan kedisiplinan karyawan. Akibatnya pelaksanaan tugas tidak dapat berjalan dengan lancar, dan hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas kerja karyawan. Oleh karena itu, pimpinan diharuskan memberikan hukuman disiplin terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran. Hukuman disiplin merupakan suatu sikap dan perilaku berupa hukuman yang diterapkan sebagai akibat tindakan dari seseorang yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan- peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau atasan, baik tertulis maupun tidak tertulis Nitisemito, 2006:118. Kedisiplinan kerja karyawan dapat dilihat dari kepatuhan terhadap jam- jam kerja, kepatuhan terhadap instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata tertib yang berlaku, berpakaian yang baik pada tempat kerja dan menggunakan tanda pengenal instansi, menggunakan dan memelihara bahan-bahan dan alat-alat perlengkapan kantor dengan hati-hati, bekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan. Sedangkan hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada karyawan karena melanggar peraturan disiplin yang telah ditetapkan. www.hukuman disiplin karyawan.com. Dengan adanya hukuman disiplin diharapkan karyawan lebih menjaga kedisiplinan agar pekerjaan dapat dilakukan seefektif mungkin. Universitas Sumatera Utara Keberhasilan perusahaan tergantung pada kualitas kerja para karyawan dan perubahan yang ada pada lingkungan organisasi tersebut. Namun dalam mencapai hal tersebut tidaklah mudah, karyawan terkadang menampilkan hasil kerja yang kurang memuaskan, tidak produktif, sering mangkir kerja atau tidak disiplin. Seorang karyawan dikatakan disiplin bilamana selalu datang tepat waktu, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku. Perusahaan yang ingin maju dan berkembang juga harus memperhatikan hukuman disiplin bagi para karyawan. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk mengeluarkan surat keputusan tentang hal hukuman disiplin dalam Surat Keputusan Nomor: SDDDIR166 mengenai pemotongan tunjangan transport sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap karyawan. Karyawan yang melanggar ketentuan disiplin akan dikenakan sanksi sebagai hukuman disiplin sebagai berikut: 1. Tunjangan transport diberikan sesuai dengan kehadiran pegawai di kantor, ketidakhadiran pegawai akan mengurangi tunjangan transport secara proporsional. Tunjangan transport dipotong sebesar 1jumlah hari kerja pada bulan berjalan untuk setiap hari kerja bulan berjalan untuk setiap hari ketidakhadiran di kantor. 2. Sebagai bukti kehadiran, pegawai wajib melakukan absensi di mesin handkey setiap datang dan pulang. Toleransi keterlambatan dibatasi sampai jam 08:15 WIB setiap hari kerja. Akan tetapi bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas baik dalam rangka pendidikan dan pelatihan atau rapat diluar kantor akan diberikan Surat Perjalanan Dinas SPD. Universitas Sumatera Utara Setelah Surat Perjalanan Dinas SPD ditanda tangani oleh pimpinan perusahaan maka karyawan tersebut berhak atas uang transportasi, akomodasi dan uang saku. Setelah tugas pendidikan dan pelatihan atau rapat diluar kantor selesai, maka karyawan yang bersangkutan wajib mengembalikan Surat Perjalanan Dinas SPD tersebut kepada Area Business Head. Apabila pengembalian Surat Perjalanan Dinas tersebut terlambat dikembalikan, maka akan dikenakan hukuman disiplin berupa Surat Peringatan 1 SP1, dan apabila terlambat 3 kali berturut-turut maka akan dikenakan Surat Peringatan 3 SP3. Berikut ini untuk data keterlambatan pengembalian surat perjalanan dinas pada PT. BTPN, Tbk Kantor Cabang Induk Putri Hijau Medan: Tabel 1.1 Keterlambatan Pengembalian Surat Perjalanan Dinas Karyawan PT. BTPN, Tbk KCI Putri Hijau Medan Januari – Desember 2010 No Keterangan Terlambat mengembalikan SPD orang 1 Januari 3 2 Februari 4 3 Maret 6 4 April 3 5 Mei 7 6 Juni 9 7 Juli - 8 Agustus - 9 September 2 10 Oktober - 11 November 2 12 Desember 1 Sumber: PT. BTPN, Tbk Kantor Cabang Induk Putri Hijau Medan diolah Menurut Mangkunegara 2001:67 kinerja itu dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jika para karyawan bekerja dengan motivasi tinggi dan disiplin yang baik, maka diharapkan akan meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja karyawan sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan perusahaan yaitu target penyaluran kredit terhadap para pensiunan pegawai negeri, BUMN, maupun pensiunan lainnya. Adapun kinerja karyawan PT. BTPN, Tbk KCI Putri Hijau Medan dalam penyaluran kredit adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Target Penyaluran kredit Periode Januari – Desember 2010 Bulan Target Penyaluran kredit pensiunan Realisasi Penyaluran kredit pensiunan Januari 18,531,000 18,122,500 Februari 18,531,000 16,700,500 Maret 18,531,000 16,160,000 April 18,531,000 18,112,700 Mei 18,531,000 17,550,100 Juni 18,531,000 16,078,200 Juli 18,531,000 25,372,100 Agustus 18,531,000 22,573,500 September 18,531,000 21,672,000 Oktober 18,531,000 18,232,200 November 18,531,000 22,122,700 Desember 18,531,000 22,222,100 Sumber: PT. BTPN, Tbk Kantor Cabang Putri Hijau Medan 2010, diolah. Pada tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa target penyaluran kredit pensiunan per bulan adalah Rp.18,531,000, sementara dapat dilihat bahwa target penyaluran kredit yang terealisasi hanya pada beberapa bulan saja. Hal tersebut dapat diartikan bahwa penyaluran kredit pensiunan pada PT. BTPN, Tbk KCI Universitas Sumatera Utara Putri Hijau Medan hingga Desember 2010 belum dapat mencapai target yang ditetapkan. Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Stress Kerja dan Hukuman Disiplin Terhadap kinerja Karyawan Pada PT. BTPN, Tbk KCI Putri Hijau Medan”.

1.2. Perumusan Masalah