2. Memprioritaskan kegiatan berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya;
3. Menjadwalkan kegiatan menurut prioritas yang telah disusun; serta 4. Memahami siklus harian dan menangani pekerjaan yang paling banyak
menuntut dalam siklus kerja tertinggi ketika anda dalam keadaan paling siap dan produktif.
b. Pendekatan Perusahaan
Beberapa faktor yang menyebabkan stress terutama tuntutan tugas dan tuntutan peran dikendalikan oleh manajemen. Dengan sendirinya faktor-faktor
tersebut dapat dimodifikasi atau diubah. Strategi yang bisa manajemen pertimbangkan meliputi: seleksi personel dan penempatan kerja yang lebih baik,
pelatihan, penetapan tujuan yang realistis, pendesainan ulang pekerjaan, peningkatan keterlibatan karyawan, perbaikan dalam komunikasi perusahaan,
penawaran cuti panjang atau masa sabatikal biasanya untuk penelitian, kuliah atau bepergian kepada karyawan dan penyelenggara program-program
kesejahteraan perusahaan.
2.2.1 Pengertian Hukuman Disiplin
Hukuman disiplin adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang
dilakukan dalam perusahaan benar-benar menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya untuk mencapai keseluruhan tujuan perusahaan. Harahap,
2001:14 Hukuman disiplin adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui
Universitas Sumatera Utara
hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan Henry, 2004:61. Dari
pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hukuman disiplin adalah suatu usaha dari manajemen perusahaan untuk menerapkan atau
menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan tanpa terkecuali.
2.2.2 Macam-macam Hukuman Disiplin
Menurut Handoko 2000:208 hukuman disiplin terbagi atas: a. Disiplin Preventif, yakni kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong
para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokoknya adalah
untuk mendorong disiplin diri diantara para karyawan. b. Disiplin Korektif, yakni kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa
suatu bentuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan. c. Disiplin Progresif, yakni hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang berulang. tujuannya adalah memberikan kesempatan pada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum
hukuman-hukuman yang lebih “serius” dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Ukuran Disiplin Kerja
Dengan diterapkan tata tertib diharapkan dapat menegakkan disiplin karyawan. Namun, untuk mengetahui apakah karyawan telah bersikap disiplin
atau belum, perlu diketahui kriteria yang menunjukkannya. Umumnya, disiplin kerja dapat terlihat apabila karyawan datang ke kantor tepat waktu, jika mereka
berpakaian rapi ditempat kerja, jika mereka menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang
memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan dan jika mereka menyelesaikan pekerjaan dan semangat kerja.
Dalam pelaksanaan disiplin kerja, peraturan dan ketetapan perusahaan hendaknya masuk akal dan bersifat adil bagi seluruh karyawan. Selain itu,
hendaknya peraturan tersebut juga dikomunikasikan dengan baik sehingga para karyawan mengetahui apa yang menjadi larangan dan apa yang tidak.
www.pengaruh disiplin terhadap kinerja
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan