hanya dikarenakan konsumen ingin mencicipi roti tersebut, melainkan juga karena konsumen ingin menikmati pemandangan yang ditawarkan para pembuat roti, yang dapat
dilihat langsung dari balik kaca yang transparan. Saat ini BreadTalk telah memiliki 27 outlet yang tersebar di seluruh wilayah di
Indonesia, di antaranya yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Manado, Pekanbaru, Jogja, Solo, Palembang dan Batam. Sementara itu, outlet BreadTalk
yang tersebar di kawasan Asia Tenggara, seperti di China, India, Malaysia, Philipina, Hongkong Macau, Taiwan, Thailand, dan tentu saja termasuk di Singapura serta
Indonesia, ditambah dengan outlet BreadTalk di kawasan Timur Tengah Middle-East seperti di Kuwait, Saudi Arabia, Qatar, Bahrain, Oman, dan UAE, dimana secara
keseluruhan jumlahnya saat ini telah mencapai 100 outlet.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi BreadTalk “Establish BreadTalk as the foremost international, trend-setting lifestyle bakery
brand“. Visi BreadTalk adalah mendirikan BreadTalk sebagai merek roti yang menjadi trend
setter gaya hidup baru yang mendunia. 2. Misi BreadTalk
“Leading a new lifestyle culture with new, innovative changes and creative differentiation to craft products with passion and vibrancy“.
Misi BreadTalk adalah memimpin budaya gaya hidup baru, perubahan yang innovatif dan kreatif untuk menciptakan suatu karya dengan gairah dan semangat.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu BreadTalk sangat berkomitmen terhadap kualitas produk, inovasi dan servis terhadap konsumen.
4.1.3. Tujuan dan Strategi BreadTalk
Tujuan BreadTalk adalah menjadikan BreadTalk sebagai premium butik bakery Internasional yang selalu menyediakan roti yang fresh dan menjadikan aktivitas
berbelanja roti sebagai bagian dari gaya hidup jika selama ini masyarakat hanyalah menganggap aktivitas berbelanja roti sebagai aktivitas tambahan sebelum pulang ke
rumah, maka BreadTalk ingin mengubah anggapan image tersebut, dengan kehadiran BreadTalk dan segala keistimewaan yang dimilikinya, mampu menarik masyarakat
menjadikan roti-roti BreadTalk sebagai produk yang sengaja dicari. Jika selama ini roti hanya dianggap sebagai makanan pengganjal perut tetapi dengan hadirnya BreadTalk
mampu menjadikan roti sebagai pilihan alternatif makanan pokok selain nasi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan dengan inovasi dan kreasi yang dilakukan BreadTalk,
membuat roti saat ini dapat disajikan atau ditampilkan secara apik sebagai sajian menu istimewa serta memiliki kandungan gizi dan kadar serat juga protein yang tinggi.
Strategi yang dijalankan oleh BreadTalk dalam menjalankan bisnis rotinya adalah dengan melakukan inovasi terhadap produk, dimana roti-roti yang ditawarkan memiliki
rasa, jenis, dan bentuk yang baru dan bervariasi, sehingga berbeda daripada yang lain. Di samping itu, BreadTalk memberi nama-nama yang unik bagi produk rotinya, seperti
misalnya roti dengan rasa abon pedas yang diberi nama Fire Flosss, roti dengan rasa sosis yang diberi nama Hide Seek, roti dengan rasa coklat dan cream vanila, diberi
nama Tsunami, dan sebagainya. Hal ini dilakukan oleh BreadTalk karena ingin mengubah persepsi dan membuat konsumen merasa penasaran, sehingga ingin mencoba
Universitas Sumatera Utara
roti tersebut, inilah yang dimaksud dengan BreadTalk “roti yang berbicara”, yakni roti itu sendirilah yang akan berbicara tentang rasa taste dan nama. Strategi lain yang dilakukan
BreadTalk adalah dengan selalu mengikuti setiap event yang ada dan berinovasi di setiap event tersebut. Tiap bulan BreadTalk dapat meluncurkan 2-3 macam roti dengan rasa
baru di BreadTalk. BreadTalk juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI per tanggal 23 September 2005.
Salah satu strategi promosi yang ditekankan oleh BreadTalk adalah dengan menggunakan kekuatan word of mouth, yakni pelanggan customer yang ada akan
merekomendasikan produk BreadTalk dari mulut ke mulut kepada orang lain di sekitar mereka, seperti teman-teman mereka, kerabat dekat atau anggota keluarga lainnya, yang
akan mempengaruhi mereka untuk ikut membeli roti di BreadTalk. Selain itu, lokasi yang strategis menjadi pertimbangan bagi BreadTalk dalam setiap pemilihan lokasi bagi outlet
BreadTalk di mall, yaitu dekat dengan akses pintu keluar masuk pengunjung mall. 4.2. Teknik Analisis Data
4.2.1. Uji Asumsi Klasik
A. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dan distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis: 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. 2 .Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normal.
Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram
Interpretasi pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal.
Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011. Gambar 4.2 Normal P- P Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa data- data titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan
Gambar 4.2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas.
Uji Kolmogorov Smirnov 1 Sample KS dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah
berdistribusi normal Situmorang, dkk, 2008: 59.
Menentukan kriteria keputusan:
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xp
ec te
d C
um P
ro b
Dependent Variable: LOYALITAS MEREK Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Universitas Sumatera Utara
1. Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi
normal. 2.
Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.
Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 96
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,56128154
Most Extreme Differences
Absolute ,115
Positive ,115
Negative -,060
Kolmogorov-Smirnov Z 1,130
Asymp. Sig. 2-tailed ,156
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows Oktober, 2011
Pengambilan keputusan: Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,156 dan diatas nilai
signifikan 5 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
B. Pengujian Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual
tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar
residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. a.
Model grafik Hipotesis:
Universitas Sumatera Utara
1 Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur
maka regrasi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2
Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regrasi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011 Gambar 4. 3 Scatterplot
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola tertentu karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
b. Model Glejser
Menentukan kriteria keputusan: 1.
Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
2. Jika nilai signifikan 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas.
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1
-1 -2
R eg
re ss
io n
St ud
en tiz
ed R
es id
ua l
Dependent Variable: LOYALITAS MEREK Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5
Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011
Pada Tabel 4.5 tampak bahwa signifikasi variabel bebas lebih besar dari 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.
C. Pengujian Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Coeffi cients
a
1,062 1,804
,589 ,557
-,140 ,060
-,248 -2, 341
.061 ,879
1,137 ,098
,053 ,205
1,835 ,070
,792 1,262
-,041 ,061
-,068 -,678
,500 ,977
1,024 ,086
,046 ,186
1,867 ,065
,993 1,007
-,015 ,058
-,028 -,256
,798 ,806
1,241 Const ant
SE NSE FE EL
THINK ACT
RE LATED Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardiz ed Coeffic ients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: AB SUT a.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6
Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011
Hasil pengujian: Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat
Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance 0,1 maka
variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan
Tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.
4.2.2. Metode Analisis Deskriptif 4.2.2.1. Deskriptif Responden
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah para pengunjung Breadtalk Cambridge City Square Medan.
Sampel diambil dengan purposive sampling, maka jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 responden.
Coefficients
a
-5,584 3,502
-1,594 ,114
,688 ,116
,452 5,940
,000 ,879
1,137 ,248
,103 ,192
2,396 ,019
,792 1,262
,096 ,118
,059 ,811
,419 ,977
1,024 -,014
,089 -,011
-,159 ,874
,993 1,007
,490 ,112
,346 4,358
,000 ,806
1,241 Constant
SENSE FEEL
THINK ACT
RELATED Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: LOYALITAS MEREK a.
Universitas Sumatera Utara
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Jumlah Responden
Jenis Kelamin Laki-Laki
38 39.5
Perempuan 58
60,5 Total
96 100
Berdasarkan Tabel 4.7 maka dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin perempuan sebanyak 60,5 daripada jenis kelamin
laki-laki, Hal ini dikarenakan perempuan lebih senang dan suka berbelanja dimall daripada laki-laki.
2. Karakteristik Responden Berdassarkan Usia Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik Jumlah Responden
Usia 20
8 8,4
20-30 42
43,8 31-40
32 33,3
41-50 10
10,4 51-60
4 4,1
Total 96
100 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang lebih banyak adalah
usia 20-30 tahun yaitu dengan 43.8, hal ini menunjukkan umumnya konsumen muda lebih suka menikmati roti BreadTalk yang fresh dan praktis.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik
Jumlah responden
Pekerjaan Pelajar
4 4,2
Mahasiswa 15
15,6 Pegawai Negeri
12 12,5
Pegawai Swasta 29
30,2 Wiraswasta
26 27,1
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik Jumlah responden
Pekerjaan Lain-lainnya
10 10,4
Total 96
100 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden yang
terbanyak adalah pegawai swasta yaitu 30,2, hal ini dikarenakan posisi gerai BreadTalk Cambridge City Square memiliki lokasi yang strategis yakni
berdekatan dengan pusat-pusat atau gedung-gedung perkantoran.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Tabel 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli
Karakteristik Jumlah responden
Frekuensi 1-2 kali
12 12,5
2-3 kali 48
50 Lebih dari 4 kali
36 37,5
Total 96
100 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa frekuensi responden yang membeli 1-
2 kali sebanyak 12 responden dengan persentase 12,5, yang membeli 2-3 kali sebanyak 48 responden dengan persentase 50, yang membeli lebih dari 4 kali
sebanyak 36 responden dengan persentase 37,5. Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah sering membeli produk ini.
Universitas Sumatera Utara
4..2.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan konsumen mengenai Pengaruh Customer Experience
Terhadap Loyalitas Merek Breadtalk Cambridge City Square Medan.
a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sense Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Sense
No Item
STS TS
KS S
SS Total
F F
F F
F F
1 2
2,1 10 10,4 56
58,3 28 29,2 96
100 2
10 10,4 70 72,9 16
16,7 96 100
3 2
2,1 13 13,5 59
61,5 22 22,9 96
100 4
1 1,0
13 13,5 64 66,7 18
18,8 96 100
5 1
1,0 4
4,2 61
63,5 30 31,3 96
100 1
Pada pertanyaan 1 dari variabel sense, 29,2 sangat setuju bahwa tampilan desain roti BreadTalk menarik, 58,3 menyatakan setuju, 10,4 menyatakan kurang
setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 2
Pada pertanyaan 2 dari variabel sense, 16,7 sangat setuju bahwa aroma roti BreadTalk sangat nikmat, 72,9 menyatakan setuju, 10,4 menyatakan kurang
setuju, 0 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 3
Pada pertanyaan 3 dari variabel sense, 22,9 sangat setuju bahwa roti BreadTalk memiliki rasa yang lezat. 61,5 menyatakan setuju, 13,5 menyatakan kurang
setuju, 2,1 menyatakan tidak setuju dan 0 menyatakan sangat tidak setuju. 4
Pada pertanyaan 4 dari variabel sense, 18,8 sangat setuju bahwa konsep dapur terbuka open kitchen yang ditampilkan BreadTalk menarik. 66,7 menyatakan
Universitas Sumatera Utara