Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil dan harus didatangkan dari luar, karena tidak dapat disintesa dalam tubuh.
Terdapat dua jenis vitamin yaitu vitamin yang larut dalam lemak A, D, E, K dan vitamin yang larut dalam air C, B1, B2, Asam nicotinat, Pyridoxin, Biotin,
B5, Folacin, Cyanocobalamine. Bahan makanan yang mengandung vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.Untuk melakukan aktivitas fisik secara
teratur sebesar 250 gramhari. e. Mineral
Mineral merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar zat gizi, mengatur keseimbangan, dan mengatur suhu tubuh. Untuk memenuhi
fungsi diatas, manusia membutuhkan sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas setiap hari.
2.2.3 Aktivitas Fisik yang Teratur
Melakukan kegiatan aktivitas fisik yang teratur dapat mencegah penyakit jantung koroner, hipertensi, kanker, depresi, kegemukan, osteoporosis dan diabetes
melitus. Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga pembakaran kalori, yang meliputi aktivitas sehari-hari dan berolahraga.
Aktivitas fisik yang ideal adalah aktivitas yang dapat meningkatkan ketahanan jantung respirasi, disamping juga melatih ketahanan dan kekuatan otot Bustan,
2007. Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS tahun 2007 menyatakan bahwa 48,2 penduduk Indonesia tidak melakukan aktivitas fisik yang teratur.
Universitas Sumatera Utara
Menurut WHO yang dimaksud dengan aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan paling sedikit 10 menit tanpa henti. Aktivitas fisik dibagi atas 3 tingkatan
yakni aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan menggerakkan tubuh, aktivitas fisik sedang adalah
pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup besar, dengan kata lain adalah bergerak yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya,
sedangkan aktivitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga cukup banyak pembakaran kalori sehingga nafas jauh lebih
cepat dari biasanya. Melakukan aktivitas fisik secara teratur mempunyai efek perlindungan yang
signifikan terhadap kemungkinan terjangkit beberapa macam penyakit. Sebaliknya, gaya hidup tanpa gerak sedentary lifestyle diketahui berisiko terhadap terjadinya
hal-hal tersebut. Menurut Survei Kesehatan Nasional 2004 prevalensi penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik sebesar 72,9 . Secara nasional pada tahun
2007 hampir separuh penduduk 48,2 kurang melakukan aktivitas fisik secara teratur. Provinsi yang penduduknya paling rendah dalam aktivitas fisik secara teratur
adalah Kalimantan Timur yaitu sebesar 61,7 RISKESDAS, 2007. Keuntungan dalam melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah perbaikan
fungsi jantung dan paru, berkurangnya faktor risiko penyakit jantung koroner, berkurangnya rasa depresi, dan menurunkan risiko osteoporosis. Selain membawa
keuntungan, olahraga juga memiliki beberapa risiko, yaitu : patah tulang, luka, terjatuh dan keseleo. Namun, risiko dalam melakukan aktivitas fisik dapat
Universitas Sumatera Utara
diminimalisasi apabila melakukan kegiatan fisik tersebut sesuai dengan yang dianjurkan Devi, 2009.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan olahraga atau aktivitas fisik :
1. Frekuensi, artinya berapa kali melakukan latihan selama waktu tertentu.
Menurut berbagai penelitian, di samping intensitas olahraga, frekuensi olahraga mempengaruhi efektifitas hasil latihan secara keseluruhan. Bila
dilakukan terlalu sering, misalnya setiap hari, otot tidak mempunyai kesempatan untuk istirahat, sedangkan bila terlalu jarang, hasilnya tidak
efektif. Hasil penelitian menganjurkan Dalam seminggu melakukan olahraga secara teratur 3-5 kali seminggu dengan jarak 1-2 hari.
2. Intensitas, adalah ukuran berat ringannya atau beban suatu latihan. Bila ingin
melakukan olahraga atau latihan, perlu diketahui terlebih dahulu berapa jauh intensitas yang ingin dicapai.
3. Tempo, atau waktu artinya berapa lama durasi waktu latihan berlangsung.
Sirkulasi atau aliran darah dalam tubuh akan meningkat sesuai dengan bertambahnya denyut nadi. Bila dipertahankan denyut nadi pada zona latihan,
kemampuan kerja dan daya tahan jantunng serta otot-otot yang bersangkutan akan meningkat dan sistem kardiovaskuler akan semakin tanggguh. Untuk
memulai latihan olahraga maka dilakukan sesuai dengan kemampuan, kemudian ditambah secara perlahanbertahap selama 30 menit.
Intensitas dalam beraktivitas fisik merupakan faktor terpenting, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, aktivitas fisik harus dilakukan dalam porsi yang
Universitas Sumatera Utara
tepat. Untuk mengetahui ketepatan porsi intensitas aktivitas fisik diukur dengan menghitung detak nadi pada saat beraktivitas. Rumus yang digunakan : Denyut Nadi
maksimum = 220 - Usia dalam tahun. Setiap melakukan aktivitas fisik harus mencapai 72 - 87 dari denyut nadi maksimum. Denyut nadi maksimum disebut
zona sasaran. Bila melakukan kegiatan aktivitas fisik dengan intensitas kurang dari 70 dari denyut nadi maksimum, maka manfaatnya akan terasa kurang maksimal.
Namun, bila melakukan kegiatan fisik dengan intensitas melebihi 85 maka dapat menimbulkan kerugian pada tubuh Heri, 2010.
Setiap melakukan aktivitas fisik hendaknya zona sasaran dipertahankan selama paling sedikit 25 menit. Karena semakin lama berada di zona sasaran akan
memberikan efek yang lebih baik. Frekuensi aktivitas fisik sedang yang dianjurkan minimal tiga kali dalam satu minggu. Bila memungkinkan, dapat dilakukan lebih dari
tiga kali seminggu. Namun, perlu diingat bahwa memaksakan diri dalam melakukan aktivitas fisik dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan karena dapat membuat
tubuh menjadi lelah Wira, 2011. Olah raga merupakan gaya hidup sehat yang harus di biasakan sejak kecil agar
di masa mendatang tubuh kita menjadi sehat dan tidak gampang terkena penyakit. Karena semakin tua tubuh kita secara otomatis daya tahannya akan semakin menurun.
Dengan olah raga akan menghambat penurunan daya tahan tersebut Rio, 2009.
Beberapa manfaat olah raga bagi kesehatan : 1. Meningkatkan kemampuan otak
Universitas Sumatera Utara
Olah raga dapat meningkatkan kadar oksigen di dalam darah dan mempercepat sirkulasi darah dalam tubuh terutama ke otak. Hal tersebut dipercaya bisa
meningkatkan kemampuan otak. 2. Menunda proses penuaan
Proses penuaan merupakan hal yang alami dan pasti terjadi, akan tetapi dengan olah raga proses tersebut bisa dikurangi lajunya.
3. Mengurangi stress Dalam kehidupan manusia sekarang ini stress adalah penyakit yang sering terjadi
karena tekanan hidup, tekanan pekerjaan, tekanan ekonomi dan masalah-masalah kehidupan yang lain. Dengan olah raga dapat mengurangi kadar stress dalam
kehidupan. 4. Meningkatkan daya tahan tubuh
Aktivitas olah raga dapat meningkatkan hormon-hormon dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorfin, dimana hormon-hormon tersebut
berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 5. Menambah rasa percaya diri
Dengan olah raga yang teratur dapat mengontrol berat badan, sehingga dapat mencapai berat badan ideal dan memperoleh postur tubuh yang proporsional yang
secara langsung dapat menambah rasa percaya diri. Banyak orang sudah mengetahui bahwa salah satu cara untuk menjaga
kesehatan adalah dengan berolah raga. Dengan berolah raga selain kesehatan terjaga, postur tubuh pun bisa terjaga dengan proporsional. Sayangnya banyak sekali orang
Universitas Sumatera Utara
yang mengabaikan masalah olah raga ini. Tidak sempat, capek atau tidak ada teman lah ini lah alasan orang tidak melakukan olahraga.
Beberapa ciri-ciri fisik yang terdapat pada orang-orang yang tidak pernah melakukan olah raga Anne, 2010 :
1. Bentuk tubuh yang tidak proposional, hal ini terjadi karena penumpukan
lemak yang berlebihan pada bagian tubuh tertentu seperti bagian lengan, paha dan perut.
2. Berat badan yang berlebihan kegemukan.
3. Sering terkena penyakit akibat kebugaran tubuh kurang terjaga atau lemahnya
daya tahan tubuh. 4.
Wajah yang terlihat tidak cerah terlihat lesu dan terlihat tidak bersemangat. 5.
Sering mengantuk terutama pada pagi hari. 6.
Mudah sekali lelah, nafas tersengal sengal pada saat jalan kaki jauh atau menaiki tangga.
7. Sering mengalami gangguan otot seperti mudah kram atau otot-otot kaku
karena otot elastisitas dan kelenturannya berkurang. 8.
Semua orang pasti sadar bahwa olah raga adalah aktivitas untuk melatih tubuh tidak secara jasmani saja tetapi juga rohani. Dengan berolah raga tubuh akan
menjadi terlatih dan hasil yang dicapai tubuh menjadi sehat karena metabolisme di dalam tubuh berjalan secara optimal dan tubuh tidak akan
gampang terkena penyakit.
Berdasarkan fungsinya olah raga dapat dibagi menjadi 2 kelompok Sutini, 2008:
Universitas Sumatera Utara
1. Olah raga endurance Olah raga yang ditujukan untuk melatih ketahanan jantung dan paru-paru.
Latihan-latihan pada kategori ini bermanfaat membakar kalori yang disertai dengan peningkatan aktivitas kerja jantung memompa darah, dan
meningkatkan aktivitas paru-paru dalam menyuplai oksigen. Olah raga yang termasuk kategori ini antara lain: senam aerobic, joging, dan jalan kaki.
2. Strength training Olah raga yang ditujukan untuk melatih otot-otot bagian tubuh tertentu
sehingga bagian tubuh yang dilatih akan menjadi kuat. Yang termasuk kategori olah raga ini latihan mengangkat dumbel. Otot yang dilatih adalah
otot-otot lengan.
2.3 Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Soekidjo, 2007.
Pada tahapan pengetahuan ini suatu individu belajar tentang keberadaan suatu inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut. Apa, bagaimana, dan
mengapa merupakan pertanyaan yang sangat penting pada tahapan pengetahuan. Pada tahap pengetahuan ini individu akan menetapkan apa inovasi itu, bagaimana dan
Universitas Sumatera Utara