“ Saya setuju aja sih dengan olahraga, Tapi faktanya saya tidak pernah berolahraga,makanya saya jadi lesu dan lemas seperti
ini “
informan 1 “ Saya akan menyisihkan waktu 15 menit untuk berolahraga “
informan 2 “ Saya sangat suka olahraga. Saya selalu olahraga 30 menit
setiap hari dengan jogging setiap pagi, tapi kalau ada kuliah pagi, saya jogging sore setelah pulang “
informan 3 “ Setuju tapi susah prakteknya “
informan 4 “ Setuju. Saya setiap hari mengambil waktu untuk berolahraga
minimal 10 menit per hari “ informan 5
“ Setuju. Tapi saya tidak pernah olahraga, karena tidak sempat. Hehe “
informan 6 “ Saya setuju. Dan saya rajin olahraga setiap hari, kalaupun
saya masih tetap gemuk ini mungkin karena keturunan “ informan 7
“ Saya setuju olahraga itu baik. Tapi faktanya saya tidak pernah berolahraga secara rutin “
informan 8
4.6. Gambaran Kelompok Referensi Informan
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa yang menjadi kelompok referensi bagi informan adalah keluarga dan teman, dimana keluarga dan teman
informan mengajak informan untuk berperilaku hidup sehat, memberikan tanggapan baik mengenai hidup sehat dan bahkan keluarga dan teman informan
sudah menerapkan gaya hidup sehat. Berikut ini pernyataan informan : “ paman saya luar biasa pola hidupnya, tidak merokok, makan
vegetarian dan olahraga. Setiap ketemu dia selalu suruh saya. Mama saya selalu bilang ke saya, kalau saya harus atur pola
makan saya, karena saya agak malas makan, lebih suka ngemil,
Universitas Sumatera Utara
padahal itu kan gak bagus, kalau teman saya sih pada tau gaya hidup sehat, Cuma sulit untu prakteknya “
informan 1 “ ibu saya sangat setuju dan dia sangat berharap sekali saya
dapat melakukannya karena dia udah lakukan juga dan banyak manfaatnya “
informan 2 “ ibu saya penasehat yang baik buat saya, walaupun dia jauh,
tapi dia setiap hari telepon saya. Ingatkan saya makan teratur dan olahraga. Sekedar sharing aja, saya punya bapauda yang
sekarang benar-benar menerapkan gaya hidup sehat tetapi setelah beliau divonis penyakit kanker paru. Saya belajar
banyak dari pengalaman hidupnya, saya tidak mau “bertobat” setelah merasakan sakit dulu. Motto saya : lebih baik mencegah
daripada mengobati. FKM banget laa pokoknya. Kalau teman- teman sebagian setuju, sebagian tidak setuju dalam arti tidak
dilakukan, padahal sudah pada tahu tentang gaya hidup sehat “
informan 3 “ sebenarnya dari informasi yang saya terima tentang gaya
hidup sehat sudah cukup memotivasi saya untuk melakukannya. Teman-teman juga sering ajak. Kalau keluarga saya setuju tapi
belum sepenuhnya dilaksanakan, kebanyakan sekedar tahu saja, kalau teman-teman sama kayak saya, panas-panas ada info
pengen lakuin tapi lama-lama gak bisa konsisten,ada sepupu saya yang benar-benar punya gaya hidup sehat, saya salut lihat
dia, saya sih sedang berusaha ngarah-ngarah kesana “
informan 4 “ dulu ada teman SMA saya pernah menyuruh supaya ikut hidup
sehat, luar biasa gaya hidupnya sampe-sampe dia benar-benar fanatic sama yang namanya makanan siap saji. dirumah juga
ibu saya selalu menasehati, mereka sangat setuju dan mereka berharap saya boleh menjadi contoh bagi keluarga untuk hidup
sehat, karena saya kuliah di bagian kesehatan, teman-teman di kampus juga sama-sama setuju dengan gaya hidup sehat. Mulai
terbuka la pikiran untuk benar-benar melakukannya “
informan 5 “ yang paling cerewet tu teman saya selalu ingatin, keluarga
saya setuju-setuju aja, dan mereka bilang saya lah yang jadi teladan dikeluarga benar-benar menerapkan gaya hidup sehat,
Universitas Sumatera Utara
karena mereka belum ada yang benar-benar lakukan “ informan 6
“ teman saya pernah menyarankan agar saya hidup sehat, orangtua saya juga serung bilang gitu, dan mereka bilang
maunya saya lah yang jadi teladan di keluarga, benar-benar menerapkan gaya hidup sehat “
informan 7 “ teman dan ortu pernah menyuruh saya untuk mengubah cara
hidup. Di keluarga saya sudah mulai diterapkan gaya hidip sehat khususnya pola makan sehat”
informan 8
BAB V PEMBAHASAN