51
Penelitian ini membuktikan daun jambu biji terbukti efektif sebagai larvasida nyamuk Aedes spp. Komisi Pestisida dalam Cania 2013 menyebutkan
penggunaan larvasida dikatakan efektif apabila dapat mematikan 90 – 100 larva uji. Selain itu menurut WHO 2005 konsentrasi larvasida dianggap efektif apabila
dapat menyebabkan kematian larva uji antara 10 – 95 yang nantinya digunakan untuk mencari nilai lethal concentration.
Penggunaan daun jambu biji sebagai larvasida nyamuk Aedes spp. dapat diaplikasikan di tingkat rumah tangga. Aplikasi di tingkat rumah tangga dapat
dilakukan dengan membuat serbuk simplisia daun jambu biji. Berat basah daun jambu biji atau berat kering simplisia daun jambu biji dikonversikan agar setara
dengan berat ekstrak daun jambu biji dari konsentrasi yang paling efektif 8.500 ppm yang menggunakan 850 mg atau 0,85 gr ekstrak pekat daun jambu biji pada
100 ml air. Serbuk simplisia daun jambu biji selanjutnya ditaburkan ke dalam ovitrap
atau wadahkontainer yang berisikan air perhitungan pada lampiran.
5.2 Nilai LC
50
Ekstrak Daun Jambu Biji Psidium guajava L. sebagai
Larvasida Nyamuk Aedes spp. dalam 24 Jam
Uji toksisitas dapat dilakukan dalam penggunaan larvasida dengan mengamati kematian hewan percobaan larva nyamuk, dan respon kematian ini
dianggap sebagai pengaruh senyawa yang diuji. Uji toksisitas dimaksudkan untuk memaparkan adanya efek toksik dan untuk meneliti batas keamanan dalam
kaitannya dengan penggunaan senyawa dalam tumbuhan yang dijadikan larvasida tersebut. Dari uji toksisitas dapat diketahui nilai lethal concentration LC
50
-nya.
Universitas Sumatera Utara
52
Nilai LC
50
ekstrak daun jambu biji selama 24 jam terhadap kematian 50 larva nyamuk Aedes spp. dapat diketahui dari hasil analisis probit Gambar 8..
Data yang digunakan untuk dianalisis adalah berbagai jenis konsentrasi ekstrak daun jambu biji, jumlah kematian larva nyamuk terkoreksi selama 24 jam, dan
jumlah larva uji pada masing-masing wadah. Pada penelitian ini didapat nilai LC
50
sebesar 2.502,67 ppm. Konsentrasi 2.502,67 ppm menjelaskan bahwa penggunaan daun jambu
biji sebagai larvasida dikatakan tidak toksik terhadap organisme lain yang bukan menjadi sasaran larvasida bila terjadi kontak. Sesuai dengan pernyataan Meyer
dkk. 1982, suatu ekstrak dikatakan toksik bila nilai LC
50
1.000 ppm. Chang dalam Gunawan 2011 menyebutkan semakin rendah nilai LC
50
berarti zat tersebut memiliki aktivitas yang lebih tinggi dalam membunuh hewan uji. Karena
dengan zat tersebut perlu konsentrasi yang lebih rendah untuk mematikan hewan uji dalam waktu yang lama.
5.3 Suhu Air dan Derajat Keasamaan pH Air
Suhu air dan derajat keasaman pH air dapat mempengaruhi kehidupan larva nyamuk. Dalam Soegijanto 2006 disebutkan kehidupan larva nyamuk pada
air tidak terganggu dengan pH 5,8 – 8,0 dan suhu 25 – 32ºC, di luar kondisi tersebut akan mengahambat pertumbuhan dan perkembangan sehingga larva
nyamuk akan mati. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini dilakukan pengukuran suhu air dan pH air. Pengukuran bertujuan membuktikan ke dua variabel
pengganggu tersebut tidak terjadi, dengan kata lain tidak terjadi kematian larva nyamuk akibat kondisi awal air yang digunakan sebagai media pelarutan ekstrak.
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.10 menunjukkan suhu air pada awal penelitian dalam berbagai jenis konsentrasi ekstrak daun jambu biji dan pada setiap pengulangan adalah 29,5ºC,
yang berarti suhu air yang digunakan tidak mempengaruhi kematian larva nyamuk. Selama penelitian berlangsung, suhu air diupayakan agar tidak berubah-
ubah. Pengendalian dilakukan dengan cara melakukan penelitian di dalam ruangan kamar, dimana di dalam kamar, suhu bersifat cenderung stabil.
Tabel 4.11 menunjukkan pH air yang bervariasi pada berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji dan pada setiap pengulangan. Pada perlakuan kontrol dan
pemberian ekstrak 500 ppm memiliki pH 7,5 pH tertinggi dan kondisi paling asam terjadi pada pemberian ekstrak 8.500 ppm dengan pH 5,5. Pada pemberian
ekstrak 8.500 ppm terdapat derajat keasaman di bawah 5,8 di luar kondisi aman bagi pertumbuhan dan dapat menyebabkan kematian larva nyamuk. Namun
derajat keasamaan tersebut dipengaruhi pemberian estrak daun jambu biji, bukan diakibatkan air sumur yang digunakan sebagai pelarut ekstrak.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan