BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas ekstrak daun jambu biji Psidium guajava L. sebagai larvasida nyamuk Aedes spp. pada ovitrap dapat
disimpulkan: 1. Kematian larva nyamuk terendah terjadi pada perlakuan kontrol 0 ppm
sebanyak 4 ekor 3,33, dan kematian larva nyamuk tertinggi terjadi pada pemberian ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 8.500 ppm
sebanyak 112 ekor 93,33. 2. Terdapat perbedaan jumlah kematian larva nyamuk Aedes spp. secara
signifikan pada berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji dalam 2 jam, 12 jam dan 24 jam waktu pengamatan.
3. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang diberikan maka semakin banyak kematian larva
nyamuk dan kematian larva nyamuk terbanyak terjadi pada konsentrasi 8.500 ppm dan setelah 12 jam pemberian ekstrak daun jambu biji.
4. Nilai LC
50
ekstrak daun jambu biji dalam 24 jam adalah 2.502,67 ppm, penggunaan daun jambu biji sebagai larvasida dikatakan tidak toksik
terhadap organisme lain yang bukan menjadi sasaran larvasida. 5. Daun jambu biji yang digunakan sebagai larvasida dapat diaplikasikan di
tingkat rumah tangga dengan membuat serbuk simplisia dan ditaburkan ke dalam air pada ovitrap atau kontainer.
Universitas Sumatera Utara
55
6.2 Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan daun jambu biji sebagai alternatif pengendalian larvasida yang aman bagi vektor khususnya larva
nyamuk Aedes spp. 2. Diharapkan penggunaan daun jambu biji sebagai larvasida nabati dapat
diaplikasikan di tingkat rumah tangga. 3. Ekstrak daun jambu biji mempengaruhi warna, pH dan bau air, maka
sebaiknya penggunaan diterapkan pada ovitrap atau kontainer berisikan air tampungan yang tidak terpakai.
4. Perlu dilakukan isolasi senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji yang dapat digunakan sebagai larvasida.
5. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai waktu perlakuan yang lebih singkat dan konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang tepat untuk
membunuh 100 larva uji.
Universitas Sumatera Utara
56
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U. F. 2013. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. PT
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Anies. 2006. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. UI Press. Jakarta. Arief, P. S. 2010. Agribisnis Guava Jambu Batu. CV Pustaka Grafika.
Bandung.
Cania, E. 2013. Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Legundi Vitex trifolia
Terhadap Larva Aedes aegypti. Medical Journal of Lampung
University Vol. 2 No. 4 Februari 2013: 52-60 .
Chahaya, I. 2003. Pemberantasan Demam berdarah di Indonesia.
http:library.usu.ac.iddownloadfkmfkm-indra20c5.pdf. Diakses pada 10 Januari 2015.
Chandra, B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Daesusi, R., Nadhifah, N., dan Tabah, A. 2011. Pengaruh Konsentrasi Perasan Buah Blimbing Wuluh
Averrhoa bilimbi L. Terhadap Pertumbuhan Larva Nyamuk Demam Berdarah
Aedes aegipty . Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dirjen PP PL Depkes RI. 2010. Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela
Epidemiologi Vol. 2 Edisi Agustus 2010: 26-32.
Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 374MENKESPERIII2010
Tentang Pengendalian
Vektor .
http:pppl.depkes.go.id_asset_regulasi57_Buku20Permenkes_ppbb- 1.pdf. Diakses pada 10 Januari 2015.
Djojosumarto, P. 2008. Panduan Lengkap Pestisida dan Aplikasinya. PT
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Gandahusada, S., Illahude, H. D., dan Pribadi, W. 2000. Parasitologi Kedokteran: Edisi Ketiga
. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.
Gunawan, E. 2011. Efek Potensiasi Larvasida Kombinasi Ekstrak Daun Kemangi
Ocium sanctum Linn dan Biji Jarak Riciunus communis Linn terhadap
Aedes aegypti . Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret. Surakarta. Hariana, A. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan pertama.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
57
Kemenkes RI, Ditjen PP PL. 2014. Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk dan Cara Pencegahannya serta Target yang Akan Dicapai oleh
Pemerintah .
http:pppl.depkes.go.idfocus?id=1374 . Diakses pada 15
Januari 2015.
Long, S. 2013. The Biodegradable Lethal Ovitrap As a Control Method for Dengue in Cairns, North Queensland with a Focus on Post Four Week
Deployment
. Tesis. James Cook University. Queensland. Naria, E. 2005. Insektisida Nabati Untuk Rumah Tangga. Info Kesehatan
Masyarakat Vol. IX No. 1: 28-32.
Nugroho, A. D. 2011. Kematian Larva Aedes aegypti Setelah Pemberian Abate Dibandingkan dengan Pemberian Serbuk Serai
. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Vol. 7 No. 1: 91-96.
Nurhayati, S. 2005. Prospek Pemanfaatan Radiasi Dalam Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue.
Buletin Alara Vol. 7 No. 1
2, Edisi Agustus Desember 2005: 17-23.
Redaksi Trubus. 2014. Jambu Kristal. PT Trubus Swadaya. Depok. Sayono. 2008. Pengaruh Modifikasi Ovitrap Terhadap Jumlah Nyamuk
Aedes yang Terperangkap. Tesis
. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Semarang.
Sembel, D. T. 2009. Entomologi Kedokteran. Edisi 1. ANDI. Yogyakarta. Simanjuntak, S. M. 2011. Efektivitas Ekstrak Cabai Rawit Capsicum
frutescens L. Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes spp. pada Ovitrap
. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.
Singh, K. V. dan Bansal, S. K. 2005. Use of Different Ovitraps for the Surveillance and Control of Urban Mosquito
Vectors, with Special Reference
to Aedes
aegypti .
http:www.icmr.nic.inannual2004- 05dmrcar45_1f.pdf. Diakses pada 10 Februari 2015.
Siregar, F. A. 2004. Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue DBD di Indonesia.
http:library.usu.ac.iddownloadfkmfkm-
fazidah3.pdf. Diakses pada 10 Januari 2015. Slamet, J. S. 2009. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi kedua. Airlangga
University Press. Surabaya.
Sumantri, A. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Cetakan
pertama. Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
58
Sunarjono, H. 2013. Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah. Cetakan pertama.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutaryo. 2004. Demam Berdarah Dengue: Naskah Lengkap Pelatihan Bagi Pelatih, Dokter Spesialis Anak dan Spesialis Penyakit Dalam dalam
Tatalaksana Kasus DBD . Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta.
Triyadi, D. 2012. Efek Sublethal Ekstrak Daun Jambu Biji Psidium guajava Terhadap Larva Nyamuk
Aedes aegypti . Skripsi. Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
World Health Organization. 2002. Panduan Lengkap Pencegahan dan Pengendalian Dengue
dan Demam Berdarah Dengue Alih bahasa:
Palupi Widyastuti. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
World Health Organization. 2005. Guidelines for Laboratory and Field Testing of Mosquito Larvicides
. World Health Organization. Geneva.
Yudhastuti, R. dan Vidiyani, A. 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer, dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik
Nyamuk Aedes Aegypti di daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya
. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 1 No. 2, Edisi Januari 2005: 170-182.
Yuswantina, R., Karminingtyas, S. R., dan Aini, M. R. 2013. Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Merah
Psidium guajava L. sebagai Larvasida Terhadap Nyamuk
Aedes aegypti . Jurnal FMIPA Universitas
Diponegoro : 1-8.
Universitas Sumatera Utara
59
Lampiran 1
Hasil Uji Friedman, Uji Kruskal Wallis dan Uji Korelasi
a. Tabel Deskripsi Data