24
Yuswantina dkk. 2013 melakukan penelitian mengenai daya bunuh ekstrak etanol daun jambu biji merah Psidium guajava L. terhadap larva Ae.
aegypti pada konsentrasi 1, 2, 3, 4, 5. Dari hasil pengamatan selama 24
jam menunjukkan bahwa nilai signifikansi kontrol positif pemberian abate dengan konsentrasi 5 = 0,127 p ≥ 0,05 yang menunjukkan efek yang sama
dalam membunuh larva Ae. aegypti, sedangkan konsentrasi lainnya menunjukkan efek yang berbeda dalam membunuh larva Ae. aegypti.
2.5 Gambaran Umum Jambu Biji
Psidium guajava L.
Jambu biji atau jambu klutuk atau jambu batu merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan yang kini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk
Indonesia. Prosea Plant resources of South East Asia 2 dalam Redaksi Trubus 2014 menyebutkan bahwa jambu biji berasal dari wilayah tropis Amerika yakni
wilayah antara Meksiko dan Peru, tercatat dengan nama latin Psidium guajava. Tanaman jambu biji dapat tumbuh di semua jenis tanah, tanah yang tandus
sekali sampai tanah yang subur. Tanah yang berbatu-batu dapat ditembus oleh jambu biji hingga dikenal sebagai tanaman pioneer. Jambu biji tumbuh baik di
dataran rendah sampai dataran tinggi 1.200 m dpl dan tumbuh baik pada kondisi iklim basah dengan curah hujan lebih dari 3.000 mmtahun Sunarjono, 2013.
2.5.1 Klasifikasi Jambu Biji Psidium guajava L.
Arief 2010 menyebutkan klasifiksasi jambu biji sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Universitas Sumatera Utara
25
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
2.5.2 Morfologi dan Kandungan Jambu Biji Psidium guajava L.
Tumbuhan jambu biji termasuk jenis perdu atau pohon kecil, tinggi 2 – 10 meter dan memiliki banyak percabangan. Umumnya umur tanaman jambu biji
sekitar 30 – 40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji relatif berumur lebih panjang dibanding hasil cangkokan atau okulasi. Namun, tanaman yang berasal
dari okulasi memiliki postur yang lebih pendek dan bercabang lebih banyak sehingga memudahkan perawatan tanaman. Tanaman ini sudah mampu berbuah
saat berumur sekitar 2 – 3 bulan meskipun ditanam dari biji. 1. Daun
Bentuk daun jambu biji bervariasi: kecil panjang dengan ujung meruncing dan lonjong dengan ujung tumpul. Daun jambu biji merupakan daun tunggal,
bertangkai pendek, letak berhadapan pada tangkai daun, daun muda berambut halus dan permukaan atas daun tua licin. Helaian daun memiliki tepi rata agak
melengkung ke atas, pertulangan menyirip, panjang 6 – 14 cm, lebar 3 – 6 cm. Warna daun beragam: hijau tua, hijau muda, merah tua dan hijau berbelang
kuning Sunarjono, 2013. Daun jambu biji mengandung tanin, minyak atsiri eugenol, minyak
lemak, dammar, zat samak, triterpenoid dan asam malat Redaksi Trubus, 2014.
Universitas Sumatera Utara
26
Penelitian Yulia dkk. 2001 dari Balai Penelitian Rempah dan Obat menyebutkan kadar tanin paling banyak ditemukan dari daun jambu biji yang berwarna hijau,
sedangkan flavonoid paling banyak ditemukan dari daun jambu biji yang berwarna kemerahan.
Senyawa flavonoid, tanin, saponin, minyak atsiri dan alkaloid yang terkandung dalam daun jambu biji dapat berfungsi sebagai larvasida. Sebagai
larvasida nyamuk Aedes, daun jambu biji mengandung saponin dan alkaloid yang memiliki cara kerja sebagai racun perut dan menghambat kerja enzim
kolinesterase pada larva, sedangkan flavonoid dan minyak atsiri berperan sebagai racun pernapasan sehingga menyebabkan kematian larva Cania, 2013.
Penelitian Sprag dkk. dalam Cania 2013 mengungkapkan bahwa saponin memiliki aksi sebagai insektisida dan larvasida. Menurut Aminah dkk. dalam
Cania 2013 saponin dapat menurunkan tegangan permukaan selaput mukosa traktus digestivus
larva sehingga dinding traktus digestivus larva menjadi korosif, dan menurut Dinata pada Cania 2013 bahwa senyawa flavonoid bersifat
menghambat makan serangga dan juga bersifat toksis. 2. Batang
Batang tumbuhan jambu biji berkayu, keras, kulit batang licin, mengelupas, berwarna cokelat kehijauan. Pohon jambu biji berserak tidak terarah
dengan cabang banyak, mendatar sampai condong ke bawah. Cabang-cabangnya kuat, tidak mudah patah dan mudah dilengkungkan. Akarnya kuat dengan akar
tunggang dalam sehingga baik sekali untuk penahan erosi. Seperti daun dan buahnya, kulit batang jambu biji juga mengandung tanin Sunarjono, 2013.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Bunga Bunga jambu biji tumbuh dari ketiak daun. Merupakan bunga tunggal,
berwarna putih, bertangkai dan tumbuh berkumpul 1 – 3 bunga. Bunga jambu biji berjenis kelamin sempurna hermaphrodit mampu menyerbuk silang dengan jenis
jambu biji lainnya hibrida interspesifik Sunarjono, 2013. 4. Buah
Buah jambu biji berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak,
berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji banyak mengumpul di tengah, kecil-kecil, keras dan berwarna kuning kecokelatan.
Buah jambu biji berkhasiat sebagai antioksidan dengan kandungan beta karoten disamping asam amino triptofan, lisin, kalsium, fosfor, besi, belerang,
vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C yang tinggi. Efek farmakologis jambu biji antara lain, mencegah penyakit diare, mencegah penyakit kanker dan melindungi
tubuh dari radikal bebas Hariana, 2013.
Gambar 5. Tumbuhan Jambu Biji Psidium guajava L.
Sumber: www.vnrnursery.in 2012
Universitas Sumatera Utara
28
2.6 Kerangka Konsep