Uji Normalitas Uji Anova Uji Lanjutan Post Hoc Test

36 = ℎ − ℎ ℎ

3.7 Metode Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan mengentri data-data hasil percobaan kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji Anova Analysis of Variance dan uji korelasi pada SPSS Statistics 20 serta analisis probit. Prosedur yang digunakan dalam analisis Anova adalah prosedur Repeated Measures Anova. Adapun langkah-langkah dalam prosedur Repeated Measures Anova adalah uji normalitas, uji Anova dan uji lanjutan dari uji Anova uji beda reratapost hoc test.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas Saphiro Wilk digunakan untuk memberi keyakinan bahwa sekumpulan data penelitian berdistribusi normal. Apabila hasil uji menunjukkan distribusi yang normal, maka dapat langsung dilanjutkan dengan uji Anova. Jika tidak, dilanjutkan dengan uji nonparametrik. Uji Kruskal Wallis jika data kematian larva nyamuk berdasarkan berbagai jenis konsentrasi berdistribusi tidak normal. Uji Friedman jika data kematian larva nyamuk berdasarkan berbagai jenis konsentrasi pada semua waktu pengamatan berdistribusi tidak normal. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : Data berdistribusi normal. H i : Data berdistribusi tidak normal. Dasar dari pengambilan keputusan: jika p-value 0,05 maka Ho diterima, dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 37

3.7.2 Uji Anova

Penelitian ini menggunakan Repeated Measures Anova, yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata kematian larva nyamuk Aedes spp. pada berbagai konsentrasi ekstrak daun jambu biji dalam 2 jam, 12 jam dan 24 jam waktu pengamatan dengan asumsi data berdistribusi normal. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : Tidak ada perbedaan rerata kematian larva nyamuk. H i : Ada perbedaan rerata kematian larva nyamuk. Dasar dari pengambilan keputusan: jika p-value 0,05 maka Ho diterima, dan sebaliknya.

3.7.3 Uji Lanjutan Post Hoc Test

Analisis dilanjutkan dengan post hoc test jika pada hasil uji Anova H ditolak. Post hoc test digunakan untuk memberikan informasi tentang ada tidaknya perbedaan antara perlakuan yang satu dengan perlakuan yang lainnya. Salah satu post hoc test yang dapat digunakan adalah prosedur uji Bonferroni. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : Perbandingan rerata kematian larva nyamuk antar pasangan perlakuan dan pasangan waktu tidak berbeda nyata. H i : Perbandingan rerata kematian larva nyamuk antar pasangan perlakuan dan pasangan waktu berbeda nyata. Dasar dari pengambilan keputusan: jika p-value 0,05 maka Ho diterima dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 38

3.7.4 Uji Korelasi