4. Buatlah kesimpulan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja stomata?
Jawaban :
1. Stomata yang berada di epidermis atas daun 2. Stomata banyak ditemukan dibagian bawah daun.
3. Ada perubahan bentuk yang terjadi pada sel penutup,stomata dan
sel epidermis 4. Pada stomata dan sel penutup terjadi perubahan setelah
bersetuhan dengan air garam yaitu stomata dan sel penutup menjadi menutup.
5. Kemampuan membuka dan menutup diatur oleh sel penjaga. Apabila tanaman mengalami kekurangan air, maka sel penjaga
akan menutup stomata untuk mengurangi penguapan. Hal sebaliknya terjadi jika tanaman memiliki kandungan air cukup.
Secara garis besar mekanisme kerja stomata bergantung pada tekanan air pada sel penjaga.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis : KarbondioksidaCO
2
,Cahaya,Suhu,Tekanan turgor,
Kelembaban , Angin, Laju fotosintesis.
KEGIATAN 3
Mengamati Morfologi Jamur
I. Tujuan
Mahasiswa dapat mengidentifikasi jamur mikroskopis dan makroskopis.
II. Landasan Teori
21
A. Pengertian Jamur Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau
sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom
tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi Gandjar, 1999.
B. Struktur jamur Tubuh jamur disusun oleh sel tunggal uniselular atau banyak sel
multiselular. Jamur adalah organisme eukariota, taitu organisme yang nukleusnya dikelilingi oleh membran. Tubuh jamur multiselular disusun
oleh hifa, yaitu benang-benang halus filamen yang mengandung membran sel dan sitoplasma. Biasanya hifa dilapisi oleh dinding sel dari
kitin Arif Priadi dalam buku Biology 1 for senior High School Year X, 2009.
Kumpulan hifa disebut miselium yang berbentuk spserti benang kusut. Ada 2 macam miselium, yaitu miselium vegetatif dan miselium
fertil. 1. Miselium vegetatif adalah miselium yang berfungsi menyerap nutrisi
dari lingkungan. 2. Miselium fertil adalah miselium yang berfungsi dalam reproduksi.
Pada kebanyakan jamur, sel-sel penyusun hifa dipisahkan oleh sekat yang disebut septa yang membentuk kompartemen atau sel. Septa
dapat berlubang atau berpori. Sehingga sitoplasma akan mengalir dari satu ruangan sel ke ruangan sel yang lain. Jamur yang memiliki hifa bersekat
disebut hifa septat sedangkan yang tidak bersepta disebut asepta hifa senositik. Sebagian besarjamur, kecuali khamir yang uniselular, bersifat
sebositik atau dalam sitoplasmanya mengandung banyak nukleus multinukleus.
C. Cara Hidup jamur Jamur dapat hidup diberbagai substrat, baik di darat, perairan,
maupun di udara. Jamur tidak dapat mencerna makanan mereka sendiri
22
seperti yang hewan lakukan, serta jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri seperti tumbuhan. Jamur mendapatkan makanan dari penyerapan
nutrisi lingkungan sekitarnya Dwidjoseputro, 1978. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, jamur hidup sebagai
saprofit, parasit atau melakukan simbiosis dengan tumbuhan, hewan dan protista. Salah satu bentuk simbiosis antara jamur dan organisme lain
adalah lichen lumut kerak. Jamur yang termasuk organisme saprofit memperoleh makanan
dari organisme mati. Adapun jamur parasit memperoleh makanan dengan cara menyerap sari-sari makanan dari organisme hidup lain. Beberapa
jamur parasit membentuk struktur hifa khusus yang dinamakan haustoria. Haustoria menembus sel organisme inang dan menyerap sarisari makanan
yang dihasilkan oleh inang D. Reproduksi Jamur
Kebanyakan jamur bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual umumnya lebih penting karena individu yang
dihasilkan lebih banyak. Reproduksi seksual melibatkan penyatuan gamet jantan dan betina melalui isogami, anisogami, dan oogami dan
pembentukan spora seksual. Ada beberapa jenis sporaseksual, yaitu askospora, basidiospora, dan zigospora menurut Zoberi, 1972.
Ada tiga cara utama bagi jamur untuk bereproduksi secara aseksual. Pertama, Fragmentasi, stau bagian jamur akan patah dan individu
lainnya akan tumbuh. Kedua, jamur bereproduksi dengan pembentukan tunas sebagai tunas kecil akan terlepas dari sel induk dan tumbuh menjadi
individu baru. Ketiga dan yang paling sering dilakukan, jamur bereproduksi dengan pembentukan spora aseksual, misalnya: konidia dan
sporangiospora. E. Klasifikasi Jamur
Secara umum jamur diklasifikasi menjadi dua yaitu jamur mikroskopis dan jamur makroskopis.Jamur mikroskopis adalah jamur yang
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop ,contoh jamur mikroskopis adalah
23
Rhizopus orizae,Mucor mucedo dan Saccaromyces cereviseae , sedangkan jamur makroskopis adalah jamur yang dapat dilihat langsung dengan mata
tanpa dengan bantuan mikroskop,contoh jamur mikroskopis adalah jamur kuping,jamur merang,dan jamur gada.Jamur diklasifikasikan lebih rinci
menjadi 6 divisi Arif Pribadi.2004 dalam biologi for senior high school 1 adalah sebagai berikut :
a. Myxomycota Jamur lendir
b. Oomycota
Saprolegnia sp.
c. Zygomycota Jamur Tempe d. Ascomycota Sacharomyces cerevisae
e. Basidiomycota Jamur Kuping f. Deuteromycota Neurospora Sitophilla
III. Alat dan Bahan