Kalau jenis jamur beracun dikerat oleh pisau yang terbuat dari perak, atau
dikerat oleh pisau biasa kemudian benda perak didekatkan kepada keratan tadi, maka pada benda perak terbentuk warna hitam atau biru, itu
menandakan bahwa jamur tersebut beracun.. Senyawa beracun yang umum didapatkan pada jenis-jenis jamur, antara lain Adalah Kholin, yaitu
racun yang paling berbahaya
dan besar sekali daya mematikannya. Semua jenis jamur yang disebut supa upas upas = racun mempunyai senyawa ini,
misal: Amanita, Lepoita, Russula, Collybia, dan Boletus. Muskarin, juga racun jamur yang cukup berbahaya dan mematikan. Dengan takaran antara
0,003-0,005 gramsudah dapat membunuh manusia.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Yang termasuk jamur mikroskopis adalah jamur tempe,jamur
pada roti dan jamur lendir pada agar-agar.
Yang termasuk jamur makroskopis adalah jamur kayu,jamur kuping,jamur tiram,jamur lepiota dan jamur beracun.
VIII. Daftar Pustaka
Aslam Purwanto. 2013. Klasifikasi Jamur. Diunduh dari http:aslam02.wordpress.commateribiologi-kelas-xfungiciri-
dan-klasifikasi-jamur pada tanggal 30 Desember 2013.
Duwi Santosa. 2013. Struktur Jamur. Diunduh dari http:www.galeripustaka.com201309bentuk-dan-struktur-
jamur.html pada tanggal 30 Desember 2013.
Melda Yulia. 2010. Pengertian Jamur. Diunduh dari http:meldayulia.wordpress.com20101215pengertian-jamur
pada tanggal 30 Desember 2013. Puri Maulana. 2012. Reproduksi pada Jamur. Diunduh dari
perpustakaancyber.blogspot.com201212cara-reproduksi-fungi- seksual-aseksual.html pada tanggal 30 Desember 2013.
36
Suryandari Kartika Chrysti. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi 2013.
IX. Dokumentasi Praktikum
Berbagai macam jamur makroskopis Roti berjamur
Agar berlendir Tempe
Lalu jamur Mikroskopis diamati di bawah mikroskop
37
KEGIATAN 4
Daya Isap Daun
I.Tujuan
Untuk mengetahui naiknya air dari akar ke daun.
II. Landasan Teori
Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah kehilangan air karena air yang ada di daun menguap. Pada saat
penguapan banyak air yang hilang di daun ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga mengambil air di xilem dibawahnya. Isapan
daun ini akan membuat air yang terdapat di akar naik ke atas. Pengangkutan pada akar dimulai dari masuknya air tanah ke dalam bulu akar secara osmosis.
Proses ini terjadi karena cairan sel sebelah bulu akar lebing tinggi kadarnya dibanding larutan air tanah, dan cairan sel sebelah dalam bulu akar lebih tinggi
38
kadarnya sehingga air berpindah lagi ke arah sel yang mempunyai cairan yang lebih pekat menurut weaver, 1972.
Pembuluh xilem pada berkas pengangkutan di dalam akar, batang dan daun sambung menyambung membentuk satuan pembuluh. Dengan hilangnya
batas melintang secara vertikal antar sel pembuluh xilem maka pengangkutan air dari akar sampai ke daun dapat berlangsung cepat.
Daya hisap daun mempunyai peranan penting sehingga air tanah dapat naik ke atas. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya hisap daun antara lain:
terang teduhnya cahaya atau intensitas cahaya, banyak sedikitnya daun, kelembaban udara, dan cukupnya air tanah. Air bergerak secara vertikal
melalui pembuluh xilem melawan grafitasi. Beberapa teori yang menjelaskan kenaikan air dari akar ke daun yaitu : Tim pembina fisiologi tumbuhan. 2011:
14 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Air. Penyerapan air oleh
tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar lingkungan. Meskipun faktor lingkungan di atmosfer juga mempengaruhi, tetapi perannya
dikalahkan oleh faktor tanah. Faktor dalam disebut juga faktor tumbuhan yaitu menurut Moore, 1979:
1. Kecepatan transpirasi : penyerapan air hamper setara dengan transpirasi penguapan lewat daun bila penyediaan air tanah cukup. Hal ini terjadi
karena adanya transpirasi menyebabkan daya hisap daun sebagai akibat kohesi yang diteruskan lewat system hidrostatik pada xilem. Kecepatan
transpirasi antara lain ditentukan oleh banyaknya stomata dan keadaan permukaan daun.
2. Sistem perakaran : berbagai tumbuhan menunjukkan perakaran yang berbeda, baik pada pertumbuhan maupun kemampuannya menembus
tanah. Karena penyerapan terutama berlangsung di bulu akar, maka jumlah bulu akar yang terutama terjadi akibat percabangan akar, menentukan
penyerapan. Tumbuhan yang mempunyai akar dengan perakaran yang sempit disebut mempunyai perakaran intensif. Sebaliknya yang akarnya
39
sedikit tetapi tumbuhan memanjang dan masuk jauh kedalam tanah disebut perakaran ekstensif.
3. Pertumbuhan pucuk : bila bagian pucuk tumbuh baik, akan memerlukan banyak air, menyebabkan daya serap bertambah.
4. Metabolisme : karena penyerapan memerlukan tenaga metabolisme, maka kecepatan metabolisme terutama respirasi akan menentukan besarnya
penyerapan. Metabolisme yang juga memungkinkan pertumbuhan akar lebih baik, sehingga makin banyak cabang akarbuluh akara yan
terbentukan. Beberapa faktor yang yang dapat menyebabkan terjadinya daya hisap
daun dan daya tekan akar adalah sebagai berikut: 1. Tekanan akar: berdasarkan fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan
kemudian dihubungkan dengan selang manometer air raksa, maka air di dalam selang itu akan terdorong ke atas oleh tekanan yang berasal dari
akar. 2. Kapilaritas: merupakan gejala yang timbul akibat interaksi antara
permukaan benda padat dengan benda cair yang menyebabkan gangguan terhadap bentuk permukaan cairan yang semula datar, misalnya di dalam
pipa yang kecil, permukaan cairan menjadi naik, karena cairan tersebut ditarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi
3. Sel pemompa: pergerakan vertikal air dari akar ke daun adalah karena adanya peranan sel-sel khusus yang berfungsi memompa air ke atas, hal
ini dibuktikan dengan adanya hasil penelitian, dimana pergerakan vertikal air sebagian besar melalui bagian yang mati dari tanaman pembuluh
xilem dan dinding sel, bukan melalui bagian sel-sel yang hidup. 4. Kohesi: penyerapan vertikal air dalam tanaman dapat dijelaskan dengan
tiga elemen atau konsep kohesi yaitu: adanya perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfer sebagai tenaga pendorong, adanya tenaga hidrasi
dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan molekul air terhadap gravitasi dan adanya gaya kohesi antara molekul air yang
menjaga keutuhan kolom air dalam pembuluh xilem Gardner, 1991.
40
Faktor dalam, meliputi : o ukuran luas daun: Semakin luas ukuran daun, maka daya hisap daun akan
semakin besar pula dan sebaliknya. o tebal tipisnya daun: Semakin luas ukuran daun, maka daya hisap daun
akan semakin besar pula dan sebaliknya. o jumlah stomata: Semakin banyak stomata, maka daya hisap daun akan
semakin besar pula dan sebaliknya. o jumlah bulu akar trikoma: Semakin banyak bulu akar, maka daya hisap
daun akan semakin besar pula dan sebaliknya. o jumlah daun: Semakin banyak jumlah daun, maka daya hisap daun akan
semakin besar pula dan sebaliknya. Tanaman yang berada pada daerah yang kondisi tanahnya kering atau
memiliki kelembaban udara rendah akan mengalami transpirasi yang tinggi. Pada daerah ini fenomena tekanan akar tidak terlihat. Hal ini disebabkan
karena air di dalam pembuluh xilem tidak dalam keadaan menerima tekanan, tetapi sebaliknya sedang mengalami tarikan tension. Jadi air bergerak ke
atas karena adanya tarikan akibat terjadinya transpirasi dari daun sehingga menimbulkan daya hisap daun Lakitan, 2004.
III. Alat dan Bahan