pada : Pada pohon pacar air A air lebih cepat naik daripada pohon pacar air B. Hal ini karena tanaman dalam pohon pacar air A masih terdapat banyak daun
sehingga menyebabkan semakin banyaknya air yang diperlukan dalam proses transpirasi dan menyebabkan daya isap daun besar, yaitu yang sebelumnya
ketinggian air di pohon pacar air 0 cm setelah ditunggu selama sehari ketinggian air naik menjadi 21 cm. Dan ketinggian air dalam toples yang
semula 5cm setelah ditunggu selama sehari, tinggi air dalam toples berkurang menjadi 4cm.
Sedangkan dalam pohon pacar air B yang berisi tanaman yang sudah tidak mempunyai daun sehingga tidak membutuhkan banyak air untuk
transpirasi sehingga daya isap daun kecil yaitu yang sebelumnya 0 cm setelah ditunggu selama sehari ketinggian air naik menjadi 17 cm. Dan ketinggian air
dalam toples yang semula 5cm setelah ditunggu selama sehari, tinggi air dalam toples berkurang menjadi 4,5cm.
Dari keterangan hasil pengamatan diatas dapat terlihat jelas bahwa pohon pacar air A mempunyai daya serap air yang lebih banyak dari pada
pohon pacar air B yaitu selisih sebanyak 4 cm.Hal ini karena tanaman pacar air A masih terdapat banyak daun sehingga menyebabkan semakin banyaknya
air yang diperlukan dalam proses transpirasi dan menyebabkan daya isap daun besar. Sedangkan dalam tabung B berisi tanaman yang sudah tidak
mempunyai daun sehingga tidak membutuhkan banyak air untuk transpirasi sehingga daya isap daun kecil
VII. KESIMPULAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Air naik dari akar ke daun, karena tumbuhan memiliki daya hisap
daun. 2. Daya isap daun berhubungan dengan proses transpirasi.
3. Salah satu faktor yang mempengaruhi daya isap daun adalah jumlah daun.
43
Semakin banyak daun maka daya isap semakin besar, sebaliknya semakin sedikit daun maka daya isap daun semakin kecil.
VIII. VIII. Daftar Pustaka
Moeluzie. 2012. Faktor Penentu Besar Kecilnya Daya Isap Daun. Diunduh dari http:moeluzie.blogspot.com201201daya-isap-daun. html
pada tanggal 25 Desember 2013. Rokhland Rizal. 2013. Pengertian Daya Isap Daun. Diunduh dari
http:blog- rye.blogspot.com201311laporan-praktikum-daya-isap-
daun.html pada tanggal 25 Desember 2013.
Suryandari Kartika Chrysti. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi 2013. Tias Rahayu. 2012. Praktikum Daya Isap Daun. Diunduh dari
http:dentinganwaktu.blogspot.com201211v- behaviorurldefaultvmlo_1.html
pada tanggal 25 Desember 2013. Via Devinta. 2012. Proses Penyerapan Air oleh Akar Tumbuhan. Diunduh
dari http:viadevinta.blogspot.com201205biologi-laporan-
praktikum-proses.html pada tanggal 25 Desember 2013.
Vita Mustika. 2009. Hubungan Transpirasi dengan Daya Isap Daun pada Tumbuhan. Diunduh dari
http:vitamustika.wordpress.com 20091019praktikum- transpirasi
pada tanggal 25 Desember 2013.
IX
. Dokumentasi Praktikum
44
Mengisi toples dengan air
Memberikan pewarna merah pada air dalam toples
Menghilangkan daun pada salah satu pohon pacar air, dan pohon air yang satunya lagi dibiarkan berdaun lebat, lalu meletakkan ke dalam toples berair
merah
Selanjutnya meletakkannya di temapt yayng terkena cahaya matahari
45
KEGIATAN 5
Sistem Respirasi pada Tumbuhan
I.Tujuan
Mahasiswa dapat mengamati sistem respirasi.
II. Landasan Teori
A. Pengertian Respirasi Dalam kehidupan sehari-hari, respirasi sering disamakan dengan
proses pernapasan. Hal ini tidak sepenuhnya benar sebab proses respirasi mencakup hal yang lebih kompleks ketimbang pernapasan. Namun
demikian, apa yang terjadi dalam proses pernapasan tercakup dalam respirasi.
Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel
tumbuhan maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik pada siang maupun malam hari. Sebagaimana kita ketahui dalam semua
aktivitas makhluk hidup memerlukan energi begitu juga dengan tumbuhan. Respirasi terjadi pada seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan
tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobic pada karbohidrat glukosa adalah
kebalikan fotosintesis. Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen akan menghasilkan energy karena semua bagian tumbuhan tersusun atas
jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel Campbell, 2002.
46
Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap
sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O, yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam
respirasi atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2
dan H2O.
B. Respirasi pada Tumbuhan
Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup memerlukan energi, tumbuhan juga. Respirasi terjadi pada seluruh bagian
tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada
karbohidrat glukosa adalah kebalikan fotosintesis. Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen akan menghasilkan energi. Karena
semua bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel, maka respirasi terjadi pada sel jasin, 1989.
Tumbuhan hijau bernapas dengan mengambil oksigen dari lingkungan, tidak semua tumbuhan bernapas dengan menggunkan
oksigen.Tumbuhan tak berklorofil benapas tanpa memerlukan oksigen. Tujuan proses pernapasan, yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi. Tumbuhan yang bernapas secara anaeraob mendapatkan energy dengan cara menguraikan bahan – bahan
tertentu dimana mereka hidup. Dalam proses pernapasan aerob anaerab.akan dihasilkan gas karbondioksida dan uap air. Gas dan uap air
tersebut dikeluarkan dari tubuh. Oksigen diperlukan dan karbondioksida yang dihasilkan masuk dan keluar dari tubuh secara difusi. Gas – gas
tersebut masuk dan keluar melalui stomata yang ada pada permukaan daun dan inti sel yang ditemukan pada kulit batang pegangan. Akar yang berada
dalam tanah juga dapat melakukan proses keluar masuknya gas. Tumbuhan
47
yang hidup di daerah rawaberlumpur mempunyai akar yang mencuat keluar dari tanah. Akar ini disebut akar napas. Kandungan katalis disebut
juga enzim, enzim sangat penting untuk siklus reaksi respirasi sebaik- baiknya proses respirasi . Beberapa reaksi kimia membolehkan
mencampur dengan fungsi dari enzim atau mengkombinasikan sisi aktifnya. Penggunaan ini akan dapat dilihat hasilnya pada inhibitor dari
aktivitas enzim Kimball, 1983. Mahluk hidup memerlukan respirasi untuk mempertahankan
hidupnya, begitu pula pada tumbuhan. Respirasi pada tumbuhan menyangkut proses pembebasan energy kimiawi menjadi energy yang
diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Pada siang hari, laju proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan sepuluh kali lebih besar dari laju
respirasi. Hal itu menyebabkan seluruh karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi akan digunakan untuk melakukan proses fotosintesis.
Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui
daun. Reaksi yang terjadi pada proses respirasi sebagai berikut : C6H12O6 + 6 O2
6 CO2 + 6 H2O Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang dijelaskan
sebagai berikut : a. Ketersediaan substrat
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang
tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat. b. KetersediaanOksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies. Bahkan, pengaruh
oksigen berbedaan antara organ satu dengan yang lain pada tumbuhan yang sama. c. Suhu
48
Umumnya, laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10°C. Namun, hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
d. Tipe dan umur tumbuhan Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolism
sehingga kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing- masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibandingkan tumbuhan yang tua Ross, 1995.
III. Alat dan Bahan
1. Plastik bening 2. Lilin
3. Kecambah
IV. Langkah Kerja
1. Meletakkan kecambah kedalam 2 plastik bening 2. Melakukan percobaan pada kecambah plastik A
3. Menyalakan lilin kemudian membuka plasti A didepan
lilin,mengamati apakah lilin masih tetap menyala atau tidak. 4. Melakukan percobaan pada kecambah plastik B setelah kecambah
didiamkan dalam plastik selama 1 jam 5. Menulis hasil percobaan pada tabel pengamatan
V. Hasil Pengamatan