4.2.3. Kendala Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tentunya memiliki beberapa kendala pemberdayaan pada masyarakat. Kendala yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah kendala partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terdapat beberapa faktor kendala yang menghambat partisipasi masayarakat dalam pelaksanaan
pemberdayaan, faktor tersebut adalah faktor intern dan faktor eksteren dari masyarakat. faktor intern yang menjadi kendala partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan pemberdayaan ialah motivasi, usia, pekerjaan, dan jenis kelamin yang dimiliki masyarakat. Motivasi merupakan hal penting yang harus dimiliki
oleh masyarkat ketika mengikuti suatu kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara motivasi yang dimiliki masyarakat terhadap kegiatan pemberdayaan pembuatan
pupuk dapat dikatakan kecil, hal tersebut dapat diketahui dari partisipasi yang diberikan masyarakat pada pelaksanaan program. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa motivasi yang minim menjadi kendala dalam pelaksanaan pemberdayaan. Hasil penelitian tersebut dikuatkan dengan pernyataan agus2011: 87 dalam
penelitiannya menyatakan bahwa” salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program pemberdayaan yaitu keinginan masyarakat dalam mengikuti
program tersebut”. Faktor motivasi, faktor usia juga mempengaruhi pelaksanaan
pemberdayaan, dimana dari hasil penelitian warga belajar yang mengikuti pemberdayaan rata-rata usia masyarakat tersebut 45 tahun. Sedangkan masyarakat
berpartisipasi dalam pelaksanaan pemberdayaan hanya pada beberapa kegiatan,
yaitu pada pembelajaran, pada usia 40 tahun keatas masyarakat mengakui bahwa kemampuan mereka dalam menyimak materi kurang baik hal tersebut juga
dipengaruhi tingkat pendidikan masyarakat. hal tersebut dapat disimpulkan bahwa usia masyarakat mempengaruhi dan menjadi kendala dalam pelaksanaan
pemberdayaan. Selain motivasi dan usia, berdasarkan hasil penelitian faktor pekerjaan
juga menjadi kendala pelaksanaan pemberdayaan, dimana masyarakat di Desa Blagung banyak yang memiliki pekerjaan, sehingga waktu untuk mengikuti
pemberdayaan tidak ada. Selain faktor internal terdapat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pemberdayaan, yaitu kurangnya sosialisasi yang
diselenggarakan oleh pihak pengelola dan pemerintah daerah.
84
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh melalui data hasil penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan melalui
pembuatan pupuk organik di Desa Blagung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
5.1.1. Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Pelaksanaan program pemberdayaan melalui pembuatan pupuk organik di Desa Blagung terlaksana melalui beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut antara
lain, 1 kegiatan sosialisasi memperkenalkan program kegiatan yang ada di Desa Blagung, 2 kegiatan pembelajaran mentransfer ilmu tentang pengelolaan limbah
kotoran hewan menjadi pupuk organik, 3 kegiatan pengalihan penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik yang dilakukan oleh pengelola untuk menarik
perhatian masyarakat khususnya masyarakat tani untuk beralih menggunakan pupuk organik, 4 kegiatan produksi mengolah dan memproduksi limbah kotoran
menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, 5 kegiatan pemasaran untuk memasarkan hasil produksi pupuk organik yang telah diproduksi
ke berbagai masyarakat.
5.1.2. Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan
Pelaksanaan pemberdayaan melalui pembuatan pupuk organik di Desa Blagung melibatkan beberapa pihak, antara lain pemerintah daerah, Bapermasdes
Boyolali, perusahaan pupuk di daerah sekitar Boyolali, serta masyarakat Desa