Hambatan-hambatan pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat

kemandirian. Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi dan melakukan inovasi- inovasi di lingkungannya. Apabila masyarakat telah mencapai tahap ini, maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan. Konsep pembangunan masyarakat menggambarkan bahwa pada kondisi seperti ini seringkali didudukan pada subjek pembangunan atau pemeran utama. Pemerintah tinggal menjadi fasilitator saja. Sebagaimana disampaikan diatas bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap.

2.2.7. Hambatan-hambatan pemberdayaan

Menurut Ibrahim 1988: 122 terdapat enam faktor utama hambatan dalam inovasi pemberdayaan, yaitu 1 kurang tepatnya peencanaan atau estimasi dalam proses difusi inovasi, 2 adanya konflik dan motivasi, disebabkan karena adanya masalah-masalah pribadi seperti pertentangan antar anggota tim pelaksana, kurang motivasi untuk bekerja dan berbagai macam sikap pribadi yang menganggu kelancaran proses inovasi, 3 inovasi tidak berkembang, 4 masalah finansial, 5 penolakan dari kelompok tertentu, 6 kurang adanya hubungan sosial. Menurut Arsiyah 2009: 374 dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yaitu hambatan internal dan hambatan eksternal. Hambatan internal antara lain: 1 terbatasnya sumber daya manusia, 2 tidak tersedianya bahan baku, 3 keterbatasan kemampuan manajerial, 4 tidak adanya kemampuan mengelola peluang pasar yang ada dan terbatasnya modal usaha yang dimiliki. Sedangkan hambatan eksternal antara lain: 1 Akses kelompok usaha bersamaKUB sebagai mitra pemerintah sebagai jembatan pemerintah dengan pengusaha kurang optimal, 2 belum ada pihak swasta yang memberikan bantuan modal sebagai usaha pemeberdayaan ekonomi masyarakat. Menurut Mu’arifuddin 2011: 117-119 dalam penelitiannya tentang pemberdayaan masyarakat dikelompok tani JIO meliputi beberapa bidang: 1 bidang permodalan, ini disebabkan tingkat sumber daya manusia yang rendah dalam hal pengadministrasian modal, 2 bidang produksi, meliputi kepemilikan lahan yang sempit, iklim yang tidak mendukung, kurangnya pengetahuan pemahaman akan akan jenis lokasi pertanaman anggrek, kurangnya motivasi perawatan anggrek, dan hasil produksi yang rendah, 3 bidang pemasaran, yaitu terjadinya kebergantungan dengankelompok lain. Menurut Almasri dann Deswimar 2011: 49 dalam artikelnya tentang “peran program pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan” mengemukakan bahwa terdapat beberapa hambatan dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain: 1 Kecilnya modal, 2 rendahnya penguasaan tehnologi, 3 sempitnya peluang dan kesempatan kerja, 4 terbatasnya pengembangan sumber daya manusia dan tidak dikuasainya akses pasar.

2.3. Pupuk Organik

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Partisipasi Masyarakat Desa Dalam Kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) (Studi di Desa...

0 34 3

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Partisipasi Tokoh Masyarakat Desa dalam Kegiatan Program Pengembangan Kawasan Terpadu (Studi Kasus di Kecamatan Nanggung)

0 9 139

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17