Kopeng di daerah Salatiga, dan Ambarawa yang memesan produk pupuk dalam jumlah yang banyak.
4.2.2. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pemberdayaan
Partisipasi dalam
pemberdayaan merupakan
hal penting
terselenggaranya program pemberdayaan. Yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui pembuatan pupuk organik di Desa Blagung. Pelaksanaan pemberdayaan di Desa Blagung awal melibatkan berbagai pihak, baik dari
masyarakat, pemerintah
daerah, institusi
yang berhubungan
dengan pemberdayaan, hingga perusahaan pupuk di sekitar tempat pelaksanaan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, partisipasi masyarakat dan pihak-pihak lainnya dalam pelaksanaan pemberdayaan
hanya sepintas lalu, dimana partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pemberdayaan hanya pada beberapa kegiatan, yaitu kegiatan sosialisasi, kegiatan
pembelajaran, dan kegiatan produksi. Pada kegiatan sosialisasi masyarakat menerima penyuluhan dan pada kegiatan pembelajaran masyarakat hanya
menerima materi pembelajaran. Pada kegiatan produksi masyarakat berpartisipasi dengan memberikan limbah kotoran hewan yang dimiliki sebagai bahan utama
pembuatan pupuk organik. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut dapat diketahui bentuk partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan pemberdayaan melalui pembuatan pupuk organik antara lain: a dalam bentuk materi bahan uang, b dalam bentuk tenaga, c dalam
bentuk gagasan atau ide. Partisipasi dalam bentuk materi bahan uang dilakukan masyarakat pada kegiatan produksi dan kegiatan penggunaan produk pupuk yang
telah diproduksi. Bentuk materi yang diberikan oleh masyarakat yaitu limbah kotoran hewan yang dimiliki masyarakat untuk membuatpupuk organik, dimana
limbah kotoran hewan merupakan bahan utama untuk membuat pupuk organik. Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga dilakukan pada kegiatan produksi,
dimana masyarakat membantu membuat pupuk organik, akan tetapi masyarakat tertentu yang terlibat dalam proses produksi tersebut, dengan kata lain masyarakat
tersebut sebagai pembantu tenaga atau buruh dalam pembuatan pupuk organik. Partisipasi masyarakat dalam bentuk gagasan atau ide disampaikan masyarakat
ketika pihak pengelola meminta ijin kepada masyarakat untuk mengadakan program pemberdayaan di Desa Blagung. Bentuk partisipasi masyarakat tersebut
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Septyasa 2013: 63 bahwa bentuk partisipasi masyarakat dalam program Desa Siaga antara lain yaitu 1
Partisipasi pikiran, partisipasi ini dapat dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan ide atau gagasan yang dimiliki oleh masyarakat, 2 Partisipasi tenaga,
partisipasi ini dapat dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan tenaga, 3 Partisipasi harta, partisipasi ini dapat dilakukan masyarakat dengan
memberikan sumbangan berupa harta atau uang dan makanan yang dapat membantu pelaksanaan pembangunan.
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat yaitu membantu masyarakat agar lebih berdaya dan lebih mandiri. Hal tersebut menunjukan bahwa pihak
pengelola hanya sebagai pihak eksternal sebagai perantara, motivator, dan
pendorong agar masyarakat dapat melakukan kegiatan pemberdayaan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang lebih mandiri. Sedangkan pelaksana
utama seharusnya masyarakat itu sendiri, dimana masyarakat yang menentukan program, melaksanakan program, dan mengembangkan hasil pemberdayaan
karena pada dasarnya program pemberdayaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. akan tetapi pada pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui
pembuatan pupuk organik di Desa Blagung, pihak pengelolalah yang merencanakan, mengambil keputusan, dan melaksanakan program pemberdayaan
tersebut. Pihak-pihak yang melakukan upaya pemberdayaan tersebut, dibalik usaha mulia memberdayakan masyarakat tidak jarang juga terkandung muatan
kepentingan Soetomo 2013: 180. Adanya kepentingan tertentu pada pihak pengelola tersebut dapat
diketahui pada keterlibatan masyarakat yang hanya pada beberapa kegiatan dan tidak ada kelangsungan atau tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh pihak
pengelola sehingga masyarakat hanya dijadikan objek dalam pemberdayaan yang hanya dilibatkan sebagai penikmat hasil dari program pemberdayaan, seingga
tujuan dari pemberdayaan masyarakat yaitu memendirikan masyarakat melalui pemanfaatan limbah pupuk organik belum dapat terealisasikan.
4.2.3. Kendala Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat