Kampung Jombang Kramat SEKILAS TENTANG BIOGRAFI KH. M. AGUS ABDUL GHOFUR DAN

50 lagi, warga setempat tidak tahu menahu kemana beliau pergi, yang warga tahu hanya peninggalan gubuk yang bersih dan terawat. Dan sampai sekarang gubuk itu masih dirawat oleh warga setempat, kemudian mayoritas dari warga Jombang menyebut daerah sekitar dengan sebutan Jombang Kramat, dikarenakan banyak meninggalkan sejarah yang sangat berkramat ”. 5 Jarak kampung Jombang ke pusat pemerintah yaitu sekitar 300 tiga ratus meter dari kantor kecamatan Ciputat dan 4 empat kilo meter KM dari kantor wali kota Tangerang Selatan, kampung Jombang Kramat berbatasan dengan beberapa wilayah, batasan-batasan tersebut sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah kelurahan Perigi Lama Pondok Aren. 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kelurahan Serua Ciputat. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kelurahan Sawah Baru. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah kelurahan Lengkong Gudang Serpong. 6 1. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk kampung Jombang Kramat pada bulan Mei 2013 sebanyak 3.055 jiwa, terdiri dari 1.435 orang laki-laki dan 1.620 orang perempuan dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 600 jiwa. Dengan jumlah empat RT di wilayah pemukiman tersebut, yakni terdiri dari penduduk asli Betawi 65 dan pendatang dengan jumlah 35. Hal 5 Wawancara pribadi dengan Bapak Pakcing Warga masyarakatTokoh Masyarakat. Jombang Kramat, Kamis 02 Mei 2013 6 Wawancara Pribadi dengan Bapak Suwanda ketua RT 004 . Jombang Kramat, Kamis 02 Mei 2013 51 ini terlihat penduduk asli masih banyak yang tinggal di kampung Jombang Kramat, meskipun tidak sedikit para pendatang yang sudah lama tinggal di wilayah ini. 2. Keadaan Ekonomi, Agama, dan Budaya a. Ekonomi Menurut data yang penulis dapat pada bulan Mei 2013, bahwa “di RW 017 Kampung Jombang Kramat mempunyai jumlah penduduk 3055 jiwa, 2291 jiwa 75 terdiri dari orang dewasa, yaitu yang tidak lagi berhubungan dengan pendidikan formal. Sedangkan anak- anak atau remaja terdiri dari 764 25, yaitu yang masih dalam pendidikan formal. Ditinjau dari status ekonomi pada umumnya, masyarakat kampung Jombang Kramat sangat beragam mata pencahariannya mulai dari buruh serabutan, guru, pedagang, petani, sampai kepada pegawai baik swasta maupun negeri. Sebagian besar dari mereka adalah laki-laki, sedangkan perempuan sebagian besar tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga meskipun ada yang ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan berdagang d irumah.” 7 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini: 7 Wawancara Pribadi dengan Bapak Misad Ketua RW Jombang Kramat, Kamis 02 Mei 2013 52 Tabel 1 Tentang Pekerjaan Masyarakat Kampung Jombang Kramat NO Pekerjaan Jumlah Jiwa 1 Pedagang 687 30 2 PegawaiKaryawan 115 5 3 Guru 344 15 4 Wiraswasta 229 10 5 Lain-lain 916 40 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa masyarakat Kampung Jombang Kramat 30 berprofesi sebagai pedagang, 5 berprofesi sebagai pegawaikaryawan, 15 berprofesi sebagai guru, 10 berprofesi sebagai wiraswasta, dan dari 40 berprofesi selain peagang, pegawaikaryawan, guru, maupun wiraswata, mereka terdiri dari buruh serabutan yaitu seperti buruh kuli bangunan, buruh cuci bagi yang perempuan, pembantu rumah tangga, mapun berprofesi sebagai ojek. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk kampung Jombang Kramat dalam status Ekonomi menengah ke bawah. b. Agama Dilihat dari jumlah agama, 99 penduduk masyarakat kampung Jombang Kramat RW 017 menganut agama Islam, sedangkan yang lainnya menganut agama Kristen, agama yang ada di Jombang Kramat hanya ada dua agama saja, akan tetapi kerukunan 53 serta kehidupan beragama sehari-hari berlangsung sangat harmonis, sampai dengan penulis mengadakan penelitian belum pernah terjadi hal-hal yang membuat perpecahan dikalangan umat beragama. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari tabel di bawah ini. Tabel 2 Tentang Agama Yang Dianut Masyarakat Kampung Jombang Kramat NO Agama Jumlah Jiwa 1 Islam 3024 99 2 Kristen 31 1 Dari tabel diatas terlihat jumlah penduduk yang beragama Islam berjumlah 99, dengan demikian agama Islam di RW 017 Jombang Kramat sangat berpotensial terlebih kampung Jombang Kramat berdampingan dengan Pondok Pesantren Madinatunnajah serta di dukung dengan sarana ibadah yaitu: tiga buah masjid, enam mushola , dan tiga majelis ta’lim. 8 c. Budaya Warga Jombang Kramat Ciputat Tangerang Selatan ini masih kental dengan budaya Betawinya yang sangat mewarnai masyarakat warga Jombang Kramat, terutama tampak dari segi bahasa yang digunakan sehari-hari. Kehidupan bergotong royong sudah menjadi bagian kehidupan mereka, hal ini dapat dilihat seperti pada acara bersih lingkungan bersama yang dilaksanakan seminggu sekali, acara 8 Wawancara dengan Bapak Suwanda, Masyarakat Kampung Jombang Kramat. Jombang 02 Mei 2013 54 walimah, ta’ziah dan tahlil, pembangunan rumah warga serta pembangunan sarana umum. Budaya dan tradisi di kampung Jombang Kramat adalah budaya Islami, warga masyarakatnya sampai saat ini mengamalkan budaya Islami yang mereka dapat dari pengajian maupun majelis ta’lim yang diikutinya secara rutin. Misalnya budaya memberikan salam jika bertemu, terutama ketika dalam pengajian dan majelis ta’lim, memakai busana muslim dan muslimah, tradisi melaksanakan haulan para alim ulama yang dimakamkan di kampung Jombang Kramat, dan ketika suatu keluarga yang melangsungkan hajat pernikahan atau lainnya, biasanya mengundang hiburan seperti qosidah, marawis, hadroh bahkan ada yang mengadakan pengajian dengan mengundang ulama ternama. Dahulu mayoritas masyarakat betawi yang melestarikan budaya tersebut, namun ada sebagian masyarakat berasal dari pendatang yang juga mengikuti budaya dan tradisi ini. 3. Tingkat Pendidikan Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikannya dapat dikatakan relatif baik: karena hampir seluruh masyarakat Jombang Kramat pernah mengenyam pendidikan meskipun tidak sampai menyelesaikan sekolah dasar, dan tidak sedikit juga yang mampu menyelesaikan sampai perguruan tinggi. 55 4. Sarana Prasarana a. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada dikampung Jombang Kramat terdapat satu yayasan pendidikan, yaitu Pondok Pesantren Madinatunnajah yang terdiri dari: 1 satu Raudhotul Athfal RA Madinatunnajah yang setingkat dengan TK Taman Kanak-kanak, 1 satu MI Madrasah Ibtidaiyah Madinatunnajah, 1 satu MTs Madrasah Tsanawiyah Madinatunnajah, 1 satu MA Madrasah Aliyah Madinatunnajah, dan 1 satu TPA Taman Pendidikan Al-quran dan Ma ’had Aliy Madinatunnajah, serta 1 SDN VI Jombang, dan mobil perpustakaan keliling yang beroperasi satu bulan sekali. b. Sarana olahraga Sarana olahraga yang terdapat di kampung Jombang Kramat yaitu 2 dua lapangan sepak bola, 1 satu lapangan basket dan 1 satu lapangan futsal. c. Sarana kesehatan Sarana kesehatan di kampung Jombang Kramat, ada POSYANDU Pos Pelayanan Terpadu yang sekali dalam seminggu yaitu mengadakan layanan kesehatan, khususnya buat ibu hamil dan anak- anak.

C. Sekilas Tentang Pondok Pesantren Madinatunnajah

Pesantren Madinatunnajah didirikan oleh KH. Drs. Mahrus Amin, pada tanggal 14 Februari 1997, di lahan milik pribadinya seluas 2,5 hektar yang terletak di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Diresmikan 56 oleh Almarhum KH. Shoiman Lukmanul Hakim salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor pada tanggal 20 September 1997. Semangat berdakwah ini nampak pula dalam upaya KH. Mahrus Amin dalam mengembangkan dan membina sebuah pondok pesantren. Maka setelah sukses mendirikan Darunnajah Jakarta, beliau juga mendirikan Pesantren Annajah di tempat kelahirannya yaitu Kalimukti, Cileduk, Cirebon. Kemudian beliau mengembangkan “sayap” lainnya dengan mendirikan Pesantren Madinatunnajah. Keinginan agar diberikan kemampuan mendirikan seribu pondok pesantren di Indonesia adalah sebagaimana Allah SWT telah memberikan kekuasaan pada Dzulqarnain, yang mana beliau ungkapk an dalam do’nya di dalam Ka’bah, yaitu agar diberikan kemampuan untuk mendirikan seribu pesantren di Indonesia. Madinatunnajah berdiri dengan berbagai fasilitas, disiplin, dan sistemnya yang modern. Pada awalnya, pesantren ini hanya dibangun di atas sebidang tanah seluas 300 meter persegi, peninggalan KH. Mahrus Amin untuk anaknya Hj. Nanah Rusydiyanah yang tidak lain istri KH. M. Agus Abdul Ghofur. Namun kemudian, tanah tersebut diperluas menjadi lebih dari 2,5 hektar. Dengan lokasi yang cukup strategis, terletak di antara dua kota mandiri Bumi Serpong Damai BSD dan Bintaro Jaya. Pengembangan lahan ini memang teramat penting, terutama dalam bidang dakwah maupun pedidikan, di mana sistem pendidikan modern saat ini semakin mensyaratkan adanya fasilitas tempat yang memadai. Hal ini