Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
77
2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Tabel 4.6 Variabel in the Equation
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
LN_NPF .126
.333 .144
1 .705
Tidak Signifikan LN_FDR
6.006 3.508
2.931 1
.087 Tidak Signifikan
LN_NOM .919
.440 4.366
1 .037
Signifikan LN_JumlahPembiayaan
-.462 .319
2.090 1
.148 Tidak Signifikan
Constant 10.897
6.134 3.156
1 .076
53996.625 a. Variables entered on step 1: LN_NPF, LN_FDR, LN_NOM, LN_JumlahPembiayaan.
Dari hasil koefisien regresi tersebut, selanjutnya dapat dibuat persamaan dari model penelitian, yaitu sebagai berikut :
LnPerataan Laba = 10,897 + 0,126 LnNPF + 6,006 LnFDR + 0,919 LnNOM – 0,462 LnJumlah
pembiayaan.
Atau
Ln = 10,897 + 0,126 LnNPF + 6,006 LnFDR + 0,919 LnNOM
– 0,462 LnJumlah pembiayaan.
Persamaan ini dapat ditransformasikan menjadi : Perataan laba =
Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan pada pembahasan sebelumnya, setelah dilakukan analisis maka hasil yang ditunjukan adalah :
78
H = Non Performing Financing NPF Berpengaruh Positif Tidak
Signifikan Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perbankan Syariah.
Variabel Non Performing Financing NPF dalam tabel di atas menunjukan pengaruh sebesar 0,126 dengan tingkat signifikansi 0,705 karena
koefisien yang diterima adalah positif tetapi tidak signifikan dengan nilai signifikansi ini sebesar 0,705 dibawah di atas 0,05 5 maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis pertama tidak dapat diterima. Sehingga kenaikan atau penurunan nilai NPF tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba yang
dilakukan perusahaan.
H = Financing Deposit Ratio FDR Berpengaruh Positif Tidak Signifikan
Terhadap Perataan Laba pada Perbankan Syariah. Variabel Financing Deposit Ratio FDR dalam tabel di atas
menunjukan pengaruh sebesar 6,006 dengan tingkat signifikansi 0,087 karena koefisien yang diterima adalah positif tetapi tidak signifikan dengan nilai
signifikansi ini sebesar 0,087 di atas 0,05 5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua tidak dapat diterima. Sehingga kenaikan atau penurunan nilai
FDR tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba yang dilakukan perusahaan.
79
H = Net Operation Margin NOM Berpengaruh Positif Signifikan
Terhadap Perataan Laba pada Perbankan Syariah.
Melalui tabel hasil pengujian di atas didapatkan bahwa variabel Net Operation Margin NOM mempunyai koefisien positif sebesar 0,919 dengan
signifikansi sebesar 0,037 dimana nilai signifikansi ini berada dibawah signifikansi 0.05 5 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga dapat diterima, yang
berarti variabel NOM berpengaruh positif signifikan terhadap perataan laba pada perusahaan perbankan di Indonesia, atau dengan kata lain bahwa apabila semua
parameter dianggap konstan, maka setiap kenaikan satu unit ukuran NOM suatu perusahaan, akan meningkatkan peluang suatu perusahaan melakukan praktik
perataan laba sebesar 0,919.
H = Jumlah Pembiayaan Berpengaruh Negatif Signifikan Terhadap Perataan Laba Pada Perbankan Syariah.
Hasil pengujian di atas didapatkan bahwa variabel Jumlah Pembiayaan mempunyai koefisien negatif sebesar -0,642 dengan tingkat signifikansi 0,148
karena koefisien yang diterima adalah negatif dan tidak signifikan dengan nilai signifikansi ini sebesar 0,148 di atas 0,05 5 maka dapat disimpulkan bahwa
hipotesis keempat tidak dapat diterima. Sehingga kenaikan atau penurunan nilai jumlah pembiayaan total financing tidak berpengaruh terhadap praktik perataan
laba yang dilakukan perusahaan.
80