Tabel Perkembangan NPF, FDR , NOM dan Jumlah Pembiayaan

9 bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul ―PENGARUH NPF, FDR, PROFITABILITAS, JUMLAH PEMBIAYAAN, TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

B. Identikasi Masalah

Pada perbankan syariah, masih sedikit penelitian yang dilakukan mengenai praktik perataan laba. Hal ini karena perbankan syariah memiliki karakteristik yang unik dibanding perusahaan lain. Pertama, bank syariah diatur dengan prinsip- prinsip islami yang menggunakan mekanisme pembagian risiko diantara para investor. Kedua, regulasi yang berhubungan dengan akuntansi syariah tidak membatasi penggunaan dynamic provisioning, sehingga bank syariah memiliki kecendrungan untuk membentuk penyisihan kerugian untuk menyerap kerugian dimasa depan. Oleh karena itu, perataan laba income smoothing sering dinyatakan apakah boleh atau tidak. Ada yang berpendapat bahwa income smoothing bukanlah suatu masalah dalam laporan keuangan karena memperbaiki kemampuan laba untuk mencerminkan nilai ekonomi suatu perusahaan dan dinilai oleh pasar tidak efesien. Disisi lain, perataan laba diangap tindakan yang harus dicegah. Oleh karena itu ada kecendrungan bank syariah tidak memperhitungkan labanya pada saat melakukan praktik perataan laba ini. Sebab metode yang sering digunakan adalah Acrual Basis hal itu harus dilakukan karena dengan menggunakan metode ini menghilangkan kemudharatan dan menarik manfaat karena pencatatan terjadi 10 saat transaksi dilakukan. Dan praktik perataan laba ini sulit dideteksi untuk itu peneliti akan melakukan perhitungan apakah di Bank Syariah terjadi Perataan Laba atau tidak.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti pada aspek yang dianalisis agar tidak keluar dari pembahasan. Karena perataan laba merupakan bagian dari manajemen laba maka peneliti ingin membatasi pada bagian pola manajemen laba itu sendiri yaitu pola perataan laba salah satu pola manajemen laba yang dilakukan oleh bank syariah. Sedangkan ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi oleh 4 variabel dengan mengabaikan faktor-faktor lain variabel yang digunakan yaitu NPF, FDR, Profitabilitas yang diukur oleh NOM dan Jumlah Pembiayaan Total Financing untuk melihat adanya indikasi praktek perataan laba Income Smoothing yang diukur melalui Indeks Eckel. Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya menguji dan menganalisis faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi pola praktek manajemen laba di Bank Umum Syariah di Indonesia. 2. Penelitian ini hanya menggunakan data yang berasal dari laporan keuangan triwuan periode 2011-2013. Karena peneliti ingin menganalisis apakah terjadi praktik perataan laba berdasarkan laporan triwulan beberapa tahun terakhir yang telah dipublikasikan oleh bank syariah. 11 3. Objek data yang digunakan dalam penelitian ini hanya 6 Bank Umum Syariah BUS. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut ini : 1. Apakah Bank Syariah melakukan Praktik Perataan Laba Income Smoothing 2. Apakah NPF, FDR, NOM dan Jumlah Pembiayaan Total Financing berpengaruh secara simultan terhadap praktik perataan laba? 3. Apakah NPF, FDR, NOM dan Jumlah Pembiayaan Total Financing berpengaruh secara parsial terhadap praktik perataan laba?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab isu terkait yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi salah satu pola dari bagian manajemen laba yaitu perataan laba. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah di Bank Syariah terjadi pola praktik perataan laba Income Smoothing. 2. Untuk mengetahui apakah NPF, FDR, NOM dan Jumlah Pembiayaan Total Financing berpengaruh jika diuji secara simultan terhadap praktik perataan laba.