Penyebab Terjadinya Konflik 1962 Konflik India dan Tiongkok 1962
35
memisahkan India dan Tiongkok dan terlihat jelas pula pada garis atau kontur tanah dan jalur yang dialiri air.
Persoalan perbedaan persepsi mengenai perbatasan dimulai pada tahun 1913-1914, dimana pada saat itu diadakannya Konferensi Simla yang dihadiri tiga
negara yakni, delegasi Tibet, perwakilan dari Tiongkok dan sekretaris pemerintah Inggris yang bekuasa di India, Sir Henry McMahon. Pihak Inggris dan Tibet
menadatangani perjanjian mengenai Garis McMahon atau McMahon Line, yakni garis batas negara yang memisahkan India dan Tibet. Meskipun secara wilayah,
sebagian besar wilayah Tiongkok tidak berbatasan langsung dengan Garis McMahon, namun Tiongkok masih memiliki kekuasaan atas Tibet. Hal ini yang
membuat Tiongkok menolak mengenai keputusan letak Garis McMahon tersebut. Secara resmi Inggris mencantumkan Garis McMahon pada bagian peta India pada
tahun 1937 dan mempublikasikan pada tahun 1938. Selama masa Perang Dunia II, Inggris berusaha untuk memperluas daerah pengawasannya dengan mengklaim
Garis McMahon. Pada 1947 India merdeka dan Garis McMahon menjadi batas timurlaut India.
57
Pada 23 Mei 1951, perjanjian mengenai status Tibet mulai tercatat di pemerintahan Tibet di Lhasa dan di Pemerintahan Komunis Tiongkok di Peking.
Secara de jure Tibet merupakan bagian dari kedulatan Tiongkok. Status ini diakui oleh India pada 1954. Kemudian untuk memperbaharui status Tiongkok di Tibet,
maka diadakannya konferensi antara PM India dan dan PM Tiongkok pada April
57
Hongzhou Zhang dan Mingjiang Li, Sino
‐
Indian Border Disputes, Singapore:
Rajaratnam School of International Studies RSIS, Nanyang Technological University
. Hal 4.
36
1954. Pada pertemuan ini pun menghasilkan pula mengenai batas wilayah India dan Tiongkok. Setelah konferensi pada Juli 1954, mulai muncul ketidaksepakatan
mengenai garis batas India dan Tiongkok.
58
Secara ekonomi hubungan keduanya dituangkan dalam bentuk kerjasama. Namun, terkait garis perbatasan keduanya memiliki pandangan yang berbeda yang
mengakibatkan timbulnya permasalahan. Permasalahan ini timbul karena sejarah atau awal mula ketika penentuan garis perbatasan India dan Tiongkok sebelum
India merdeka dan sebelum Tiongkok menjadi suatu negara republik. Perselisihan mengenai perbatasan dimulai diwilayah tengah kemudian ke
barat dan terakhir ke timur dan di timur menyebabkan terjadinya konflik 1962. Awal mula persoalan perbatasan muncul di wilayah tengah, dimana pada tahun
1954 pasukan India mendirikan pos pengawasan di wilayah tengah.
59
Hal ini bertujuan untuk mengawasi seluruh wilayah perbatasan dengan Tiongkok.
Pada tahun 1958, Duta Besar Tiongkok untuk India mengrimkan dua memo kepada Menteri Luar Negeri India yang berisi tentang ajakan negosiasi dan
permintaan terhadap pasukan India untuk meninggalkan pos wilayah tengah.
60
Hal ini terjadi karena pasukan India menempatkan pos dalam wilayah yang
disengketakan.
58
Alfred P. Rubin, The Sino-Indian Boder Disputes. Columbia University : Research Student in International Law, 1960 Hal 96
59
Hongzhou Zhang dan Mingjiang Li, Sino
‐
Indian Border Disputes, Singapore:
Rajaratnam School of International Studies RSIS, Nanyang Technological University
. Hal 5.
60
Hongzhou Zhang dan Mingjiang Li, Sino
‐
Indian Border Disputes, Hal
5.
37
Perselisihan kemudian menyebar ke wilayah barat, dimana Tiongkok mempublikasikan mengenai proyek pembangunan jalan yang melintasi Aksai
Chin dan menghubungkan Sinkiang dan Tibet Barat. Pembangunan jalan ini dibawah administrasi dan pengawasan pemerintah Tiongkok yang dimulai pada
1953 hingga 1957. Berdasarkan peta terbaru yang dimiliki pada 1954 menunjukan wilayah teritorial India dilalui pembangunan jalan oleh Tiongkok. Kemudian
India mengirimkan memo tidak setuju karena pembangunan jalan dan juga mengenai batas negara yang tergambar pada peta Tiongkok.
61
Tensi meningkat ke wilayah barat dimana wilayah yang dijadikan Tiongkok untuk mendirikan projek pembangunan jalan raya 1953-1957 guna
menegaskan kedudukannya di Tibet.
62
Wilayah barat ini mencakupi daerah Aksai Chin.
Tensi meningkat menjadi konflik terjadi di wilayah timur, yakni di Aruchnachal Pradesh dimana hal ini dipicu oleh India yang mengklaim garis
McMahon dan menempatkan bagian utara sebagai garis batas dengan Tiongkok. Konflik ini di Longu pada Agustus 1959.
63
Pada dasarnya kedua negara telah melakukan berbagai protes sejak 18 Oktober 1958, dimana Pemerintah India mengirimkan memo atau catatan kepada
Pemerintah India dan mengatakan bahwa secara resmi wilayah barat yakni Aksai
61
Naville Maxwell, Sino-Indian Border Dispute Reconsidered, Economic and Political Weekly, 1999 Hal 911
62
Alfred P. Rubin, The Sino-Indian Boder Disputes. Columbia University : Research Student in International Law, 1960 Hal 96.
63
Alfred P. Rubin, The Sino-Indian Boder Disputes. Hal 96.
38
Chin merupakan bagian dari wilayah India. Pada Januari 1959 Zhou dari pemerintah Tiongkok membalas memo tersebut dengan mengatakan bahwa:
64
1. Batas wilayah kedua negara secara formal belum terbentuk.
2. Masih adanya perselisihan mengenai batas wilayah antara India
dan Tiongkok. 3.
Wilayah Aksai Chin merupakan bagian dari Tiongkok dan selalu menjadi wilayah yuridiksi Tiongkok.
4. Tiongkok akan mempertimbangan untuk menerima garis
McMahon apabila India mengubah klaimnya atas Aksai Chin. Pengajuan Zhou ini kemudian di tolak oleh Nehru dan dibalas dengan
mengirimkan pasukan militer ke wilayah yang diklaim oleh India. Melihat hal ini, Zhou mengunjungi India dan mengharapkan untuk menyelesaikan permasalahan
di perbatasan dengan jalur negosiasi. Pada saat itu Zhou mengajukan untuk adanya timbal balik untuk saling menerima kedua wilayah dan konstitusi yang
dibuat oleh Komisi Perbatasan.
65
Upaya PM Tiongkok, Zhou Enlai ini menunjukan bahwa negosiasi merupakan cara yang dapat diterima untuk menyelesaikan permasalahan di
perbatasan ini. Pada dasarnya permasalahan timbul akibat adanya benturan kepentingan antara India dan Tiongkok mengenai wilayah perbatasan.
64
Hongzhou Zhang dan Mingjiang Li, Sino
‐
Indian Border Disputes, Singapore:
Rajaratnam School of International Studies RSIS, Nanyang Technological University
. Hal 5.
65
Hongzhou Zhang dan Mingjiang Li, Sino
‐
Indian Border Disputes. Hal
6.
39
Melihat upaya yang dilakukan Zhou gagal, maka tahap selanjutnya adalah dengan
dilakukannya kunjungan
secara diplomatik
dimana keduanya
mengungkapkan pendapat mengenai wilayah perbatasan berdasarkan sejarah dan geografi.
66
Hal ini dianggap sangat menentukan mengenai penentuan garis perbatasan karena awal mula timbulnya klaim-klaim dari masing-masing negara
yakni India dan Tiongkok adalah berdasarkan sejarah. Sejarah sebelum Tiongkok menjadi negara republik dan sejarah sebelum India merdeka, yakni ketika
pemerintahan Inggris masih menduduki India. Kemudian berdasarkan geografi adalah dengan melihat aliran air dan pegunungan yang membentang yang
memisahkan kedua negara tersebut. Kunjungan ini kemudian menemui jalan buntu dan India menerapkan
Forward Policy
67
atau kebijakan untuk masa depan pada 1961 dan 1962. Kebijakan ini mengakibatkan munculnya konfrontasi, bentrokan senjata dan
berakhir pada perang. Kebijakan India ini membuat pihak Tiongkok
meningkatakan pasukan militernya disemua wilayah yang diklaim. Tensi meningkat disemua wilayah perbatasan India dan Tiongkok.
68
Pada Oktober 1962, konflik ini terjadi di sektor barat dan pasukan militer India mendirikan pos-pos mliter di wilayah yang diklaim Tiongkok. Peningkatan
66
Navile Maxwell, Sino-Indian Border Dispute Reconsidered. Economic and Political Weekly : 1999 Hal 912.
67
Kebijakan pada 2 November 1961, dalam kebijakan ini India meningkatkan kekuatan militernya di wilayah perbatasan sebagai bentuk respon terhadap kekuatan militer Tiongkok di
wilayah yang disengketakan.
68
Hongzhou Zhang dan Mingjiang Li, Sino
‐
Indian Border Disputes, Singapore:
Rajaratnam School of International Studies RSIS, Nanyang Technological University
. Hal 6.
40
tensi militer India ini mengakibatkan Tiongkok untuk menutup pintu negosiasi.
69
Keputusan ini diambil ketika dilihat tidak terbukanya pintu negosiasi dari India. bisa dikatakan ini merupakan bentuk prilaku balasan terhadap India yang terus
menerus meningkatkan kekuatan militernya di wilayah yang menjadi masalah. Pada 20 Okteober 1962, Tiongkok meningkatkan kekuatan militer yang
lebih ofensif dan hal ini merupakan titik awal terjadinya perang India dan Tiongkok. Kemudian Tiongkok menunda serangannya dan secara pribadi Zhou
menemui Nehru untuk mengupayakan dilakukannya gencatan senjata dan penarikan pasukan dari wilayah yang disengketakan.
70
Zhou masih berupaya untuk menyelesaikan permasalahan perbatasan ini dan menghindari terjadinya
perang dalam skala besar. Namun, Nehru menolak upaya yang diajukan oleh Zhou. Setelah
penolakan upaya tersebut, tiga minggu kemudian Tiongkok meningkatkan kekuatan militernya secara besar-besaran dan hanya dalam waktu tiga hari
pasukan Tiongkok berhasil mengalahkan pasukan militer India.
71
Perang berkahir pada 22 November 1962 dengan kemenangan di Tiongkok dan secara unilateral atau sepihak memutuskan untuk melakukan gencatan senjata
di perbatasan yang disengketakan. Satu bulan kemudian, pasukan militer
69
Navile Maxwell, Sino-Indian Border Dispute Reconsidered. Economic and Political Weekly : 1999 Hal 911
70
Yaacov Vertzberger, India’s Border Conflict with Tiongkok: A Perpectual Analysis London: Sage Hal 619.
71
Navile Maxwell, Sino-Indian Border Dispute Reconsidered. Economic and Political Weekly : 1999 Hal 913
41
Tiongkok meninggalkan Garis McMahon sejauh 20 KM dibelakang garis tersebut.
72