The Agreement on Maintaining Peace and Tranquility in the

59 aktivitas yang melewati garis perbatasan di sepanjang LAC. Aktivitas ini dapat saja berupa kegiatan penggunaan kekuatan militer ataupun hanya sebatas pada latihan militer saja.

2. The Agreement on Confidence-Building Measures in Military

Fields along the Line of Actual Control in the India-Tiongkok Border, 1996. Perjanjian selanjutnya dibuat pada tahun 1996 yang ditandangani pada 29 November. Perjanjian ini membahas tentang membangun rasa saling percaya dalam penggunaan kekuatan militer disepanjang Garis Pengawasan LAC. Pada dasarnya perjanjian ini dibuat untuk menjelaskan perjanjian tahun 1993 ke dalam hal-hal yang lebih spesifik. Perjanjian pada 1996 pun dibuat sebagai bentuk penegasan kembali perjanjian tahun 1993. Perjanjian ini disetujui ketika kunjungan presiden Tiongkok Ziyang Zemin ke India 116 Dalam perjanjian ini terdapat 12 pasal atau artikel. Pada masing-masing artikel dijelaskan secara lebih spesifik penggunaan kemampuan militer di perbatasan. Penjelasan dilakukan pada bagain yang sensitif untuk menyamakan persepsi dan menghindari permasalahan yang diakibatkan dari perbedaan persepsi. Misalnya penjelasan ke dalam bentuk yang lebih spesfik ini seperti dalam pembatasan dan pengurangan peralatan perang, dalam perjanjian ini di jelaskan bahwa peralatan militer tersebut seperti mobil tank, kendaraan perang, senjata dengan caliber 77 mm, mortar dengan caliber 129 mm, misil darat, misil udara, 116 Monika Chansoria, India and Tiongkok: Assessing the Need to Sterngthen Bilateral Confidence Building Measures, Callifornia: Sansia National Laboratories, 2012 Hal 14 60 dan sistem persenjataan lainnya. 117 Penjelasan ini dilakukan agar tidak adanya kesalahpahaman persepsi dalam mengimplementasikan kandungan dalam perjanjian. Dalam pengurangan penggunaan kekuatan militer, keduanya perlu melakukan pertukaran data dan informasi mengenai kekuatan militer atau persenjataan perang. 118 Hal ini yang bertujuan agar masing-masing pihak menegatahui kapasitas kekuatan militer sehingga berdampak pula pada berkurangnya ancaman yang disebabkan dari ketidakpastian dalam mengukur kekuatan masing-masing negara. Ancaman ini timbul karena keduanya akan meningkatkan kekuatan militer masing-masing sebagai bentuk pertahanan sementara hal ini dapat dicegah dengan adanya pertukaran informasi.

3. Protocol between the Government of the Republic of India and

the Government of the People’s Republic of Tiongkok on Modalities for the Implementation of Confidence Building Measures in the Military Field along the Line of Actual Control in the India-Tiongkok Border Areas, 2005. Motivasi untuk melakukan kerjasama pertahanan semakin ditegaskan dengan ditandatanganinya perjanjian pada 11 April 2005, yang membahas mengenai protokol yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan pelaksanaan CBM disekitar wilayah yang disengketakan. Protokol ini dibuat dengan tujuan untuk menguraikan ketentuan yang terdapat pada perjanjian 1996 117 Rup Narayan Das, India-Tiongkok Defence Cooperation and Military Engagement. New Delhi: Institute for Defence Studies and Studies and Analyises, 2010 Hal 111 118 Rup Narayan Das, India-Tiongkok Defence Cooperation and Military Engagement. Hal 111 61 dengan menjelaskan secara rinci perjanjian yang disepakati India dan Tiongkok. 119 Protokol ini dibuat dalam tujuh pasal atau artikel dimana terdapat beberapa artikel perjanjian tahun 1996 dijelaskan secara lebih spesifik. Protokol ini dibuat dan ditandatangani setelah adanya dorongan dari PM Tiongkok Wen Jiabao dalam kunjungannya ke India pada April 2005. 120 Protokol ini dibuat untuk menjelaskan dan menegaskan perjanjian yang dibuat pada tahun 1996. Dalam pencegahan terjadinya serangan dan larangan untuk menggunakan perlengkapan udara sejauh 10 KM ddari LAC seperti yang terdapat pada arikel 5 lima pada tahun 1996. Pada tahun 2005 dijelaskan bahwa apabila terjadinya serangan udara maka kedua negara perlu adanya pertemuan untuk mencari klarifikasi. Apabila kedua negara telah melakukan aktivitas udara melewati jarak kontrol maka perlu adanya pemberitahuan kepada pihak lain serta dilakukan secara aman tidak mengganggu pihak lain.

4. Agreement between the Government of the Republic of India and

the Government of the Peoples Republic of Tiongkok on the Establishment of a Working Mechanism for Consultation and Coordination on India-Tiongkok Border Affairs, 2012. 119 Monika Chansoria, India and Tiongkok: Assessing the Need to Sterngthen Bilateral Confidence Building Measures, Callifornia: Sansia National Laboratories, 2012 Hal 15 120 Rup Narayan Das, India-Tiongkok Defence Cooperation and Military Engagement. New Delhi: Institute for Defence Studies and Studies and Analyises, 2010. Hal 115. 62 Pada Januari 2012, India dan Tiongkok melakukan perundingan ke 15 yang membahas tentang persoalan perbatasan. Perundingan ini diwakili oleh Anggota Dewan Dai Bingguo dan Penasehat Keamanan Negara India Shivshankar Menon, menandatangani perjanjian dalam membangun mekanisme kerja untuk konsultasi dan kordinasi terkait persoalan perbatasan India dan Tiongkok. Setalah penandatanganan ini, keduanya melakukan pertemuan pada tingkat sekretaris di Beijing pada 5-6 Maret 2012 untuk membahas kelanjutan dari perjanjian ini. Dalam pertemuan lanjutan tersebut, keduanya membuat mekanisme untuk membangun rasa saling percaya antara kedua negara di sepanjang garis LAC dan memperkuat kemampuan komandan yang bertugas di sepanjang wilayah guna menghilangkan kesalahpahaman. 121 Perjanjian ini berisi delapan pasal atau artikel yang membahas tentang mekanisme yang dibangun untuk melakukan konsultasi dan kordinasi di perbatasan India dan Tiongkok. Mekanisme ini bertujuan untuk mencegah persoalan agar tidak muncul kembali. Mekanisme tersebut akan dilakukan sekali atau dua kali dalam satu tahun. Berdasarkan perjanjian ini, pelaksanaan mekanisme dilakukan oleh Sekretaris dari Kementerian Urusan Luar Negeri India dan Direktur Umum pada Kementerian Urusan Luar Negeri Tiongkok, serta akan disertakan pejabat diplomatik dan militer kedua pihak. 121 Mandiph Singh, China’s Defence Minister in India: Raising Military Relations to the Next Level?, New Delhi : IDSA Institute of Defence Studies Analyses, 2012. Hall 3