Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

perusahaan, sehingga dibutuhkan suatu manajemen modal kerja yang tepat agar tidak terjadi ketimpangan terhadap modal kerja pada tahun-tahun berikutnya demi menjaga likuiditas perusahaan. PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk perlu mengetahui tindakan apa yang perlu dilakukan dalam manajemen modal kerjanya agar dapat tetap mempertahankan likuiditas perusahaan dimana jumlah aktiva lancar lebih besar dari jumlah hutang lancarnya, sehingga jumlah aktiva lancar yang tersedia dapat menutupi jumlah hutang lancar yang dimiliki perusahaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas adalah: Apakah modal kerja yang terjadi pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk sudah efekif bila dilihat dari tahun 2003 sampai 2007?

C. Kerangka Konseptual

Analisis terhadap modal kerja dapat digunakan sebagai dasar dalam menilai posisi keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan untuk menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos-pos Universitas Sumatera Utara dalam laporan keuangan, misalnya dalam neraca yang menunjukkan hubungan antara jumlah aktiva lancar dan hutang lancar. Sawir 2005:143 menyatakan bahwa besarnya modal kerja perusahaan berhubungan dengan berbagai aktivitas operasional dan finansial. Tanpa modal kerja yang cukup aktivitas bisnis perusahaan dapat terancam dan ini dapat dilihat dari tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Menurut Riyanto 2001:26 menyatakan bahwa suatu perusahaan yang mempunyai kemampuan membayar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi dikatakan bahwa perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Likuiditas perusahaan dapat diketahui dari neraca antara lain dengan membandingkan jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Hasil perbandingan tersebut dapat dikatakan dengan rasio modal kerja Working Capital Ratio. Menganalisis modal kerja yang tidak efektif yang ada pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk maka penulis melakukannya dengan menganalisis Harahap, 2007:299: 1. Ratio Likuiditas yang terdiri dari: a. Rasio Lancar Current Ratio b. Rasio Cepat Acid Test Ratio c. Rasio Kas Cash Ratio 2. Rasio Aktivitas yang terdiri dari: a. Perputaran Piutang Receivable Turn Over Ratio b. Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Ratio c. Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Ratio Universitas Sumatera Utara dibandingkan Sumber : Harahap 2007:299 data diolah, 2008 Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

D. Hipotesis