56
b. Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over
Berdasarkan laporan keuangan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk, maka rasio perputaran piutang dapat disajikan dalam tabel 4.9 yang
diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Persediaan rata
- Rata
Penjualan Pokok
Harga Persediaan
Perputaran Rasio
Tabel 4.9 Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk dengan Industri Perkebunan di Indonesia
Periode Tahun 2003 sampai Tahun 2007 dalam jutaaan rupiah Tahun Harga
Pokok Penjualan
Rata-Rata Persediaan
Rasio Rasio Industri
Perkebunan
2003 711.019 -
- -
2004 867.395
76.835 11,29 kali
5,43 kali 2005
1.119.741 84.677
13,22 kali 8,34 kali
2006 1.300.825
111.705 11,64 kali
6,40 kali 2007
1.596.085 136.565,5
11,68 kali 2,70 kali
Sumber: www.idx.co.id data diolah, 2008
Berdasarkan Tabel 4.9 maka dapat dianalisis perputaran persediaan pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk. Pada tahun 2004
perputaran persediaan adalah sebesar 11,29 kali. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam hal penggunaan persediaan dalam menghasilkan penjualan. Angka
rasio 11,29 kali menunjukkan dalam setahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna menghasilkan penjualan sebanyak 11,29 kali. Pada tahun
2005 perputaran persediaan adalah sebesar 13,22 kali. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam hal penggunaan persediaan dalam menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
57
penjualan. Angka rasio 13,22 kali menunjukkan dalam setahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna menghasilkan penjualan sebanyak 13,22 kali.
Pada tahun 2006 perputaran persediaan adalah sebesar 11,64 kali. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam hal penggunaan persediaan dalam
menghasilkan penjualan. Angka rasio 11,64 kali menunjukkan dalam setahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna menghasilkan penjualan
sebanyak 11,64 kali. Pada tahun 2007 perputaran persediaan adalah sebesar 11,68 kali. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam hal penggunaan
persediaan dalam menghasilkan penjualan. Angka rasio 11,68 kali menunjukkan dalam setahun perusahaan mampu memutar dana dalam persediaan guna
menghasilkan penjualan sebanyak 11,68 kali. Bila dibandingkan dengan Industri Perkebunan di Indonesia dari tahun 2003
sampai tahun 2007 maka rasio perputaran persediaan yang dimiliki PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk lebih besar tingkat perputarannya. Ini
berarti bahwa PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk lebih baik dalam mengelola persediaan bila dibandingkan dengan Industri Perkebunan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk memiliki persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses,
serta persediaan barang jadi jumlahnya lebih kecil bila dibandingkan dengan Industri Perkebunan sehingga waktu perputaran persediaan yang terjadi pada PT. Perusahaan
Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk lebih cepat bila dibandingkan dengan Industri Perkebunan. Semakin tinggi rasio perputaran persediaan berarti semakin
baik karena semakin sering penjualan yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
58
Secara teori perputaran persediaan yang rendah menunjukan bahwa perusahaan menyimpan terlalu banyak persediaan. Kelebihan persediaan ini
menunjukkan bahwa perusahaan tidak produktif dalam mengelola persediaan dan
merupakan investasi dengan tingkat pengembalian yang rendah Brigham, 2001:81. c. Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over
Berdasarkan laporan keuangan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk, maka rasio perputaran piutang dapat disajikan dalam tabel 4.10 yang
diperoleh dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Lancar Hutang
- Lancar
Aktiva Bersih
Penjualan Kerja
Modal Perputaran
Rasio
Tabel 4.10 Perbandingan Rasio Perputaran Modal Kerja
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk dengan Industri Perkebunan di Indonesia
Periode Tahun 2003 sampai Tahun 2007 dalam jutaaan rupiah Tahun Penjualan
Bersih Aktiva
Lancar Hutang
Lancar Rasio Rasio
Industri Perkebunan
2003 1.098.056 367.636 1.760.916 0,62 kali
7,52 kali
2004 1.256.785 633.341 1.746.918 1,12 kali 18,56
kali 2005 1.654.294 415.065 868.810 3,64
kali 11,17 kali
2006 1.832.860
397.512 784.121
4,74 kali 6,92 kali
2007 2.148.413
539.735 933.191
5,46 kali 2,98 kali
Sumber: www.idx.co.id data diolah, 2008
Tahun 2003 rasio perputaran modal kerja perusahaan adalah sebesar 0,62 kali dalam arti bahwa modal kerja berputar sebanyak 0,62 kali dalam satu tahun atau satu
periode untuk menghasilkan penjualan pada tahun tersebut atau modal kerja yang ada mampu berputar sebanyak 0,62 kali untuk mencapai penjualan sebesar Rp. 1.098.056.
Tahun 2004 rasio perputaran modal kerja perusahaan adalah sebesar 1,12 kali dalam
Universitas Sumatera Utara
59
arti bahwa modal kerja berputar sebanyak 1,12 kali dalam satu tahun atau satu periode untuk menghasilkan penjualan pada tahun tersebut atau modal kerja yang ada
mampu berputar sebanyak 1,12 kali untuk mencapai penjualan sebesar Rp. 1.256.785. Tahun 2005 rasio perputaran modal kerja perusahaan adalah sebesar 3,64 kali
dalam arti bahwa modal kerja berputar sebanyak 3,64 kali dalam satu tahun atau satu periode untuk menghasilkan penjualan pada tahun tersebut atau modal kerja yang ada
mampu berputar sebanyak 3,64 kali untuk mencapai penjualan sebesar Rp. 1.654.294. Tahun 2006 rasio perputaran modal kerja perusahaan adalah sebesar 4,74 kali dalam
arti bahwa modal kerja berputar sebanyak 4,74 kali dalam satu tahun atau satu periode untuk menghasilkan penjualan pada tahun tersebut atau modal kerja yang ada
mampu berputar sebanyak 4,74 kali untuk mencapai penjualan sebesar Rp. 1.832.860. Tahun 2007 rasio perputaran modal kerja perusahaan adalah sebesar 5,46 kali dalam
arti bahwa modal kerja berputar sebanyak 5,46 kali dalam satu tahun atau satu periode untuk menghasilkan penjualan pada tahun tersebut atau modal kerja yang ada
mampu berputar sebanyak 5,46 kali untuk mencapai penjualan sebesar Rp. 2.148.413. Bila dibandingkan dengan Industri Perkebunan di Indonesia dari tahun 2003
sampai tahun 2007 maka rasio perputaran modal kerja yang dimiliki PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia lebih rendah tingkat perputarannya. Hal ini
dikarenakan rendahnya penjualan bersih yang dihasilkan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk dari tahun 2003 sampai tahun 2007. rendahnya
penjualan bersih dari tahun 2003 sampai tahun 2007 disebabkan lamanya proses produksi, lamanya barang disimpan di gudang serta besarnya pengeluaran setiap
harinya seperti pembelian bahan mentah, upah karyawan dan pengeluaran-
Universitas Sumatera Utara
60
pengeluaran lainnya. Semakin tinggi rasio perputaran modal kerja berarti semakin baik karena semakin sering penjualan yang dihasilkan, tetapi pada PT. Perusahaan
Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk perputaran modal kerja sangat rendah sehingga penjualan yang dihasilkan sedikit.
Secara teori perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan,
piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar Munawir, 2002:80.
C. Rekapitulasi Rasio Modal Kerja