www.idx.co.id. Sedangkan waktu penelitian mulain bulan Maret 2008 sampai dengan Juli 2008.
G. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Untuk mengantisipasi dan tidak mempersulit penulis dalam membahas dan menganalisis permasalahan ini yaitu:
a. Ruang lingkup hanya sebatas analisis terhadap modal kerja yang digunakan sebagai dasar penilaian posisi keuangan perusahaan.
b. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio modal kerja yang terdiri dari:
1. Rasio Likuiditas yaitu:
Rasio Lancar Current Ratio
Rasio Cepat Acid Test Ratio
Rasio Kas Cash Ratio 2. Rasio Aktivitas yaitu:
Rasio Perputaran Piutang Receivable Turn Over Ratio
Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Ratio
Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Ratio
2. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Harahap, 2007:301:
Universitas Sumatera Utara
1. Rasio Likuiditas.
a. Rasio Lancar Current Ratio
Rasio Lancar adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva
lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
100 x
Lancar Hutang
Lancar Aktiva
Lancar Rasio
Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100. Artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar.
b. Rasio Cepat Acid Test Ratio Rasio cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid
mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semaikn baik. 100
x Lancar
Hutang Persediaan
- Lancar
Aktiva Cepat
Rasio
Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1:1.
c. Rasio Kas
Cash Ratio Rasio kas menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi hutang lancar.
100 x
Lancar Hutang
Efek Kas
Kas Rasio
Rasio kas yang lebih aman adalah jika berada diatas 100. Artinya jumlah kas yan tersedia dan efek harus jauh diatas jumlah hutang lancar.
Universitas Sumatera Utara
2. Rasio Aktivitas
a. Rasio Perputaran Piutang Receivable Turn Over Ratio Rasio perputaran piutang menunjukkan berapa cepat penagihan piutang
dilakukan oleh perusahaan.
Piutang rata
- Rata
Bersih Kredit
Penjualan Piutang
Perputaran Rasio
Semakin besar rasio ini semakin baik, karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat.
b. Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Rasio perputaran persediaan menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan
dalam siklus produksi normal.
Persediaan rata
- Rata
Penjualan Pokok
Harga Persediaan
Perputaran Rasio
Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
c. Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Rasio perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja
dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.
Lancar Hutang
- Lancar
Aktiva Bersih
Penjualan Kerja
Modal Perputaran
Rasio
Semakin besar tingkat perputaran modal kerja maka semakin baik karena menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan jumlah
rupiah untuk tiap rupiah modal kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Jenis dan Sumber Data