Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Terdahulu

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektifitas modal kerja yang terjadi pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk pada tahun 2003 sampai tahun 2007.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis Sebagai menambah wawasan dan memperluas pola pikir untuk menerapkan pengetahuan teoritis yang telah diperoleh dibangku perkuliahan dalam praktek. b. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi PT. Perusahaan Perkebunan London Sumtera Indonesia Tbk dalam melakukan manajemen modal kerjanya untuk mengambil langkah yang lebih baik dimasa mendatang dalam memajukan perusahaan. c. Bagi Pihak Lainnya Sebagai bahan informasi, referensi, perbandingan, dan juga sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.

F. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan jenis dan sumber data yang digunakan penulis tidak langsung ke perusahaan, melainkan dengan mengunjungi situs Bursa Efek Jakarta Universitas Sumatera Utara www.idx.co.id. Sedangkan waktu penelitian mulain bulan Maret 2008 sampai dengan Juli 2008.

G. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Untuk mengantisipasi dan tidak mempersulit penulis dalam membahas dan menganalisis permasalahan ini yaitu: a. Ruang lingkup hanya sebatas analisis terhadap modal kerja yang digunakan sebagai dasar penilaian posisi keuangan perusahaan. b. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio modal kerja yang terdiri dari: 1. Rasio Likuiditas yaitu:  Rasio Lancar Current Ratio  Rasio Cepat Acid Test Ratio  Rasio Kas Cash Ratio 2. Rasio Aktivitas yaitu:  Rasio Perputaran Piutang Receivable Turn Over Ratio  Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Ratio  Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Ratio

2. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Defenisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Harahap, 2007:301: Universitas Sumatera Utara

1. Rasio Likuiditas.

a. Rasio Lancar Current Ratio

Rasio Lancar adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. 100 x Lancar Hutang Lancar Aktiva Lancar Rasio  Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100. Artinya aktiva lancar harus jauh diatas jumlah hutang lancar. b. Rasio Cepat Acid Test Ratio Rasio cepat menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka semaikn baik. 100 x Lancar Hutang Persediaan - Lancar Aktiva Cepat Rasio  Semakin besar rasio ini semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100 atau 1:1. c. Rasio Kas Cash Ratio Rasio kas menunjukkan porsi kas yang dapat menutupi hutang lancar. 100 x Lancar Hutang Efek Kas Kas Rasio   Rasio kas yang lebih aman adalah jika berada diatas 100. Artinya jumlah kas yan tersedia dan efek harus jauh diatas jumlah hutang lancar. Universitas Sumatera Utara

2. Rasio Aktivitas

a. Rasio Perputaran Piutang Receivable Turn Over Ratio Rasio perputaran piutang menunjukkan berapa cepat penagihan piutang dilakukan oleh perusahaan. Piutang rata - Rata Bersih Kredit Penjualan Piutang Perputaran Rasio  Semakin besar rasio ini semakin baik, karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. b. Rasio Perputaran Persediaan Inventory Turn Over Rasio perputaran persediaan menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Persediaan rata - Rata Penjualan Pokok Harga Persediaan Perputaran Rasio  Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. c. Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turn Over Rasio perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Lancar Hutang - Lancar Aktiva Bersih Penjualan Kerja Modal Perputaran Rasio  Semakin besar tingkat perputaran modal kerja maka semakin baik karena menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan jumlah rupiah untuk tiap rupiah modal kerja. Universitas Sumatera Utara

3. Jenis dan Sumber Data

Penulis menggunakan data skunder yaitu data yang diperoleh dari situs internet www.idx.co.id. Adapan data yang diperoleh adalah: a. Sejarah gambaran umum PT. Perusahan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk b. Struktur organisasi perusahaan c. Laporan Keuangan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk, yang terdiri dari: 1. Laporan Neraca tahun 2003 sampai tahun 2007 2. Laporan laba-Rugi tahun 2003 sampai tahun 2007

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi dokumentasi, yang dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen yang dikumpulkan dari laporan keuangan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk dari tahun 2003 sampai tahun 2007 yang diperoleh dari situs internet www.idx.co.id serta yang berasal dari buku-buku literatur.

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang menganalisis data yang disajikan dalam bentuk angka, mengelompokkan dan menginterprestasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 12 BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Lubis 2004 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan pada PT. Indofarma Global Medika Medan”. Lubis menggunakan rasio likuiditas dan aktivitas sebagai alat ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan dan membandingkannya dengan menggunakan rasio modal kerja yang ada selama 3 tahun berturut-turut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ditemukan adanya penurunan selama tiga tahun. Bila ditinjau dari sudut rasio-rasio likuiditas perusahaan telah mampu mempertahankan likuidititasnya dan ini terbukti dari tingginya likuiditas perusahaan selama tiga tahun. Agustina 2006 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Agustina menggunakan rasio likuiditas dan aktivitas sebagai alat ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan dan membandingkannya dengan menggunakan rasio modal kerja yang ada selama 3 tahun berturut-turut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa posisi keuangan perusahaan menunjukkan kondisi perusahaan yang kurang baik bila dilihat dari kondisi likuiditas perusahaan pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Nasution 2007 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan Pada PT. Perkebunan Universitas Sumatera Utara Nusantara III Persero Medan. Nasution menggunakan rasio likuiditas sebagai alat ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan dan membandingkannya dengan menggunakan rasio modal kerja yang ada selama 5 tahun berturut-turut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa posisi keuangan perusahaan menunjukkan kondisi perusahaan yang kurang efektif, terutama dilihat dari kondisi likuiditas perusahaan pada tahun 2002, 2005 dan tahun 2006.

B. Pengertian Modal Kerja