modal kerja, dan pemegang saham beserta kreditur berkepentingan untuk mengetahui prospek pembayaran dan bunga. Yang termasuk dalam rasio modal
kerja adalah:
1. Rasio Likuiditas.
Istilah likuiditas berasal dari kata likuid yang berarti cair. Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid jika ia mampu membayar hutang jangka
pendek tepat pada waktunya, dengan kata lain rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya Harahap, 2007:301. Menurut Riyanto 2001:332 yang temasuk dalam rasio likuiditas adalah:
a. Current Ratio
Rasio yang umum digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah rasio lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. 100
x Lancar
Hutang Lancar
Aktiva
Ratio Current
b. Acid Test Ratio Rasio ini sering disebut juga sebagai Quick Ratio yaitu perbandingan antar
aktiva lancar – persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar yang lebih likuid Quick Assets. 100
x Lancar
Hutang Piutang
Efek Kas
Ratio
Test Acid
Universitas Sumatera Utara
c. Cash Ratio Rasio kas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang
yang akan segera dipenuhi dengan menggunakan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
100 x
Lancar Hutang
Efek Kas
Ratio Cash
d. Working Capital to Total Assets Ratio Rasio ini menunjukkan tingkat likuiditas dari total aktiva dan posisi modal
kerja bersih neto.
Aktiva Jumlah
lancar Hutang
- Lancar
Aktiva
Ratio Assets
Total to
Capital Working
x100
2. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya Harahap, 2007:308. Menurut Riyanto 2001:334 yang termasuk dalam rasio aktivitas adalah:
a. Receivable Turn Over Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang
berputar dalam suatu periode tertentu.
Piutang rata
- Rata
Bersih Kredit
Penjualan Re
Ratio
Over Turn
ceivable b.
Inventory Turn Over Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari persediaan dan tendensi untuk adanya over stock.
Universitas Sumatera Utara
Persediaan rata
- Rata
Penjualan Pokok
Harga
Ratio Over
Turn Inventory
c. Working Capital Turn Over Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan modal kerja netto berputar dalam suatu
periode siklus kas dari perusahaan. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan
rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar.
Lancar Hutang
- Lancar
Aktiva Bersih
Penjualan
Ratio Over
Turn Capital
Working d. Total Assets Turn OverRatio
Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemempuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.
Aktiva Jumlah
Bersih Penjualan
Ratio
Over Turn
Assets Total
e. Average Collection Periode Ratio Rasio ini menunjukkan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam
suatu periode tertentu.
Kredit Penjualan
360 x
Rata -
Rata Piutang
Ratio
Periode Collection
Average f. Average Day’s Inventory Ratio
Rasio ini menunjukkan periode menahan persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
Penjualan Pokok
Harga x360
Persediaan Rata
- Rata
Ratio
Inventory s
Day Average
Universitas Sumatera Utara
26
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Perusahaan Perkebunan di Indonesia